BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis
(dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui
oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah
dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Diketahui 9 dari 10 orang yang
menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah
sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer. Seseorang
baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi
baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi
jantung, koroner, fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif atau stroke
.Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk menjelaskan tentang
hipertensi postpartum dan penatalaksanaannya sehingga dapat menangani pasien
dengan kejadian hipertensi postpartum
Tujuan Khusus
1.
Dapat mengetahui tentang
pengertian hipertensi post partum
2.
Dapat mengetahui tentang
macam-macam hipertensi post partum
3.
Dapat mengetahui tentang
manifestasi klinis hipertensi post partum
4.
Dapat mengetahui tentang
patofisiologi hipertensi post partum
5.
Dapat mengetahui tentang
klasifikasi hipertensi post partum
6.
Dapat mengetahui tentang
komplikasi hipertensi post partum
7.
Dapat mengetahui tentang
penanganan dan penatalaksanaan hipertensi post partum
BAB II
PEMBAHASAN
HIPERTENSI POST PARTUM
A. Pengertian
Hipertensi post partum adalah
peningkatan tekanan darah dalam 24 jam pertama dari nifas pada wanita yang
tadinya normotensi dan hipertensi akan berangsur – angsur hilang dalam waktu 10
hari.
Hiperytensi post partum disebut juga
dengan transient hypertension dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.
B. Macam – macam Hipertensi
1)
Hipertensi Essentialis (
Hipertensi Primer )
Adalah penyakit hipertensi yang
kronis dan disebabkan oleh arteriosclerosis.
Penyakit hipertensi essentialis pada
post partum merupakan kelanjutan dari hipertensi yang terjadi pada kehamilan
minggu ke 20 dan hipertensi tetap pada sebuah persalinan. Hipertensi ini sering
menimbulkan dan menyebabkan kelainan pada jantung ( membesar ), pada ginjal,
otak dan retina.
Untuk mendiagnosa hipertensi
essentialis, yaitu:
Ø Tensi ≥ 140/90 mmHg
Ø Terjadi dalam 24 jam post partum
Gejala hipertensi essentialis post
partum, yaitu:
Ø Tensi yang naik, yaitu dengan sistolis 30 mmHg dan diastolis 15
mmHg.
Ø Proteinuria yang hebat
Ø Timbulnya odema
Tanda – tanda hipertensi essentialis post partum , adalah ;
Ø Pembesaran jantung
Ø Faal yang kurang
Ø Kelainan pada retina ( haemorhagi atau exudat )
Ø Tensi pemulaan 200 sistolik dan 120 diastolik
Ø Jika pada kehamilan yang lampau pernah diberati dengan eklamsi, maka
akan berpengaruh pada hipertensi post partum
2)
Hipertensi chronic / renal (
hipertensi sekunder )
Adalah suatu kondisi dimana
diperlukan penurunan tekanan darah segera ( tidak selalu diturunkan dalam batas
normal ) untuk mencegah dan membatasi kerusakan pada organ.
Yang menyebabkan hipertensi renal pada
post partum ini, juga ibu post partum mempunyai riwayat yang berhubungan dengan
kehamilannya, misalnya; Pre eklamsi atau eklamsi. Dalam hal ini hipertensi pada
ibu post partum juga bisa disebabkan karena adanya penyakit ginjal pada ibu
hamil yang disertai dengan hipertensi.
C. Tanda dan Gejala
Hipertensi Post Partum
Ø Peninggian tekanan darah
Ø Telinga berdenging
Ø Pusing
Ø Mata berkunang – kunang
Ø Sukar tidur
Ø Emosi meningkat ( mudah marah )
Ø Adanya proteinurin
Ø Odema
D. Manifestasi Klinis
Ø Tensi yang naik, yaitu dengan sistolis 30
mmHg dan diastolis 15 mmHg.
Ø
Proteinuria yang hebat
Ø
Timbulnya odema
Ø
Pembesaran jantung
Ø
Faal yang kurang
Ø Kelainan pada retina ( haemorhagi atau
exudat )
Ø
Tensi pemulaan 200 sistolik dan
120 diastolik
E. Patofiologi
Penurunan
sintesis PGe in utero penurunan
perfusi uterus
Peningkatan
sesitititas terhadap bahan-bahan pesar Stimulasi
sistem rennin – angiotensis
Vaso kontriksi
retina stimulasi berlebihan dan
pemakaian
produk
aldosteron
Kerusakan
dinding vaskuler gangguan
fungsi sampai
habis
ginjal
Igregasi trombosit penurunan kehilangan garam dan air
pada antenatal yang rusak bersihan asam
urat
Hipovolomia
Koagulasi intravaskuler peningkatan
diseminata (PIC) asam urat Hemo
konsentrasi
Invasi
tromboplastin peningkatan penentuan Koagulasi
intravaskuler hematokrit viskositas
Solusio plasenta
(USG) difus
(faktor VIII darah
fibrinogen)
Hipertensi (tekanan edema
syok reaksioner)
perburukan
F. Klasifikasi Hipertensi
Post Partum
Klasifikasi
|
Sistolik ( mmHg
)
|
Diastolik (
mmHg)
|
Normotensi
|
< 140 mmHg
|
< 90 mmHg
|
Hipertensi
ringan
|
140 – 130 mmHg
|
90 – 105 mmHg
|
Hipertensi
perbatasan
|
140 – 160 mmHg
|
90 – 95 mmHg
|
Hipertensi
sedang dan berat
|
> 180 mmHg
|
> 105
|
Hipertensi
sistolik terisolasi
|
> 140 mmHg
|
<90 mmHg
|
Hipertensi
sistolik perbatasan
|
140 – 160 mmHg
|
< 90 mmHg
|
G. Komplikasi
Komplikasi terjadi pada :
v Bagi ibu
-
Perdarahan
-
Payah jantung
-
Uremia
v Bagi bayi
-
Prematur
-
Dismatur
-
BBLR
H. Penanganan
Ø Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan ( IMT ≥ 27 )
Ø Mengurangi asupan natrium (< 100 mmol Na / 2,4 gr, Na / 6 gr Nacl
/ hari)
Ø Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat
Ø Berhenti merokok ( apabila ibu post partum selama dan sebelum hamil
ketergantungan rokok ) dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam
makanan
Ø Dianjurkan untuk memakai kontrasepsi bila jumlah anak belum cukup
selama beberapa tahun
Ø Bila jumlah anak sudah cukup, dianjurakan untuk segera melakukan
tubektomi
Ø Terapi sedative misal fenoarbital 30 mg (
dapat diberikan jika dianggap perlu ) obat – obatan anti hipertensi seperti
reserpin dan metal dopa untuk mengendalikan hipertensi.
Ø Istirahat cukup pada tidur malam ,
sekurang – kurangnya 8 jam dan tidur siang kurang lebih 2 jam.Pekerjaan rumah
tangga dikurangi.
Ø Obat penenag ( solution charcot , diazepam ( valium ) ,prometazin /
obat tidur dalam dosis rendah.
Ø Pendekatan secara
psikologis
Ø Diet tinggi protein , rendah hidrat arang
, rendah lemak dan rendah garam
BAB
III
KASUS
Pada tanggal 2 Januari 2011 Nu X telah melahirkan
anaknya yang kedua dengan normal berjenis kelamin laki-laki di BPS Amanda
Tulungagung. Setelah melahirkan 2 hari Ny. X mengatakan mengeluh pusing dan
gangguan penglihatan. Mulanya dia menganggap hal tersebut adalah hal yang wajar
namun semakin lama keluhan yang dirasakan semakin hebat dan akhirnya Ny. X
memeriksakan keadaannya di BPS Amanda Tulungagung. Dari hasil pemeriksaan bidan
mendiagnosa bahwa Ny. X menderita Hipertensi Post Partum.
BAB
IV
TINJAUAN
KASUS
1. DATA DASAR
Pengkajian dilakukan pada hari Minggu
02 Januari 2011 pukul 11.00, di BPS Amanda Tulungagung.
1.1 DATA SUBYEKTIF
1.1.1
Biodata
Nama istri : Ny. X
Umur : 35 th
Agama :
Islam
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan : -
Kawin ke : 1 (satu)
Umur kawin : 24 thun
Lama kawin : 11 tahun
Alamat : RT 1 / RW 2 Ds. Sobontoro, Boyolangu
Tulungagung
Nama suami : Tn. B
Umur : 37 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : Rp 1.000.000,-/ bulan
Kawin ke : 1 (satu)
Umur kawin : 26 thun
Lama kawin : 10 tahun
Alamat : RT 1 / RW 2 Ds. Sobontoro, Boyolangu
1.1.2
Keluhan Utama
Klien mengatakan setelah
melahirkan anak kedua, akhir-akhir ini mengeluh sakit kepala dan gangguan
penglihatan
1.1.3
Riwayat Kebidanan
1.1.3.1 Riwayat Menstruasi
a.
Menarche Umur : 13 Tahun
b.
Siklus : 28 hari
c.
Lamanya : 6
Hari
d.
Banyaknya :
-
Hari
ke 1 – 2 = 3 Kotek penuh per hari
-
Hari
ke 3 – 6 = 2 kotek penuh per hari
a.
Konsistensi :
-
Hari ke 1 – 2 = kental ada gumpalan
-
Hari
ke 3 – 6 = encer dan tidak ada gumpalan
b.
Warna :
-
Hari ke 1 – 2 = Merah Tua
-
Hari ke 3 – 6 = merah segar
c.
Bau : Tidak berbau busuk
d. Dysmenorhoe : Ada pada hari pertama tidak terlalu terasa nyeri
e. Flour Albus : Sebelum dan sesudah menstruasi, tidak bau
dan tidak gatal
f. HPHT : 29 Maret 2010
g. HPL : 31 Desember 2010
h. UK : 38 minggu
1.1.3.2
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu
Suami Ke
|
Hamil Ke
|
L/P
|
Riwayat Persalinan
|
|||||||||
Umur kehamilan
|
Hidup / Mati
|
Tempat Persalinan
|
Penolong
|
Cara persalinan penyulit
|
Lama Nifas
|
Kelainan
|
KB
|
Lama Menyusui
|
Usia
Anak Sekarang
|
|||
1
1
|
1
2
|
P
L
|
38
minggu
38
minggu
|
hidup
hidup
|
Rumah
Bidan
Rumah
bidan
|
Bidan
Bidan
|
-
-
|
40
hari
-
|
-
-
|
Suntik, tidakada keluhan
-
|
2
tahun
-
|
6
tahun
2
hari
|
1.1.3.3
Riwayat Kehamilan sekarang
Klien
mengatakan hamil anak kedua, setelah persalinan ini mengeluh sakit kepala dan
ga yhj bgbbjjnnguan penglihatan.
a.
Klien mengatakan selama hamil
Trimester
I : Mual muntah pada pagi hari, lemas,
tidak tahan mencium bau-bauan yang tajam.
Trimester
II : Mengeluh kram pada kaki
Trimester
III : Sering pusing
b.
Imunisasi yang pernah di dapat : imunisasi TT sebelum menikah 1 kali dan TT
kedua setelah kehamilan 2 minggu,
Obat-obatan
: Fe, Kalk.
1.1.3.4
Riwayat Persalinan
Ibu merasa kenceng – kenceng hari Jum’at tanggal 31 Desember
2010 jam 16.30 WIB
Bayi lahir pada tanggal 31 Desember 2010
jam 12.00 WIB jenis kelamin laki-laki BB 2700 gram, PB
43 cm, Agar score 8/10, rupture perineum tidak ada, perdarahan 50 cc, lamanya
15 menit
Klien mengatakan sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, sakit
kepala dan gangguan penglihatan.
1.1.4
Riwayat kesehatan
1.1.4.1
Riwayat kesehatan yang lalu
Ä Tidak ada penyakit menular seperti Hepatitis, Aids, PMS (penyakit
menular seksual), Typoid.
Ä Tidak ada penyakit menurun ( Herediter )
seperti Diabetes Melitus ( DM ), hipertensi.
Ä Tidak ada penyakit menahun (kronis)
seperti TBC, Asma.
Ä Infeksi virus lain tidak ada TORCH ( Toksoplasmosi Rubela
Citomegalovirus ) Herpes yang bisa membuat bayi yang dikandung cacat.
Ä Tidak ada riwayat alergi terhadap obat
atau makanan tertentu.
Ä Tidak memiliki hewan peliharaan.
1.1.4.2
Riwayat kesehatan suami atau keluarga
Ä Tidak ada penyakiit herediter atau
keturunan.
Contoh : DM (Diabetes
mellitus), Hipertensi.
Ä Tidak ada keturunan kembar
Ä Tidak ada penyakit menular
Contoh : Hepatitis, AIDS, Tipoid
Ä Tidak ada virus lain Torch ( Toksoplasmosi Rubela Citomegalovirus )
Herpes yang bisa membuat bayi yang dikandung cacat.
Ä Tidak ada penyakit Menahun
Contoh : Asma, TBC
1.1.5
Keadaan Psiko-Sosial-Budaya
Ä Klien mengatakan ini adalah persalinan
kedua.
Ä Klien mengatakan bahwa ia sangat senang
dengan persalinannya saat ini, apalagi jenis kelamin anaknya laki-laki yang
sangat diharapkannya
Ä Hubungan klien dengan suami sangat baik
dan suami sangat baik dan suami sangat memperhatikan kehamilan klien.
Ä Hubungan klien dengan masyarakat sekitar
tidak ada masalah.
Ä Klien dan keluarganya bukan merupakan
keluarga yang modern ada pantangan terhadap makanan tertentu.
Contohnya :
Ä Mengadakan selamatan / upacara adat
terhadap persalinannya
Ä Menyesuaikan diri menyusui bayinya
1.1.6
Pola kegiatan sehari-hari
1.1.6.1 Pola Nutrisi
a.
Selama hamil
Makan : 3 x 1 hari 1 piring penuh dengan menu nasi, sayur-sayuran, lauk
pauk dan buah, makanan rendah garam
Minum : Air
putih : 6 Gelas / hari
Teh hangat : 2 gelas / minggu
b.
Selama Nifas
Makan : 3 x per hari 1 piring
lebih dengan menu nasi, sayur-sayuran, lauk pauk dan buah.
Minum : Air putih : 9 Gelas / hari
Susu : 2 gelas / minggu
1.1.6.2 Pola eliminasi
©
Selama hamil
BAB : 1 kali / hari, warna cokelat, konsistensi lunak, bau khas, tidak
nyeri, tidak ada darah atau pus.
BAK : 5 Kali / hari, warna
jernih, bau amoniak, tidak nyeri, tidak ada darah atau pus.
©
Selama nifas
BAB : 3 kali dalam satu
minggu, warna cokelat, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri, tidak ada
darah atau pus.
BAK : 8 – 10 Kali / hari,
warna jernih, bau amoniak, tidak nyeri, tidak ada darah atau pus.
1.1.6.3 Pola aktivitas
a.
Selama hamil
Klien mengerjakan pekerjaan
rumah tangga dibantu oleh mertua dan melayani suami dirumah. Klien tidak banyak bekerja hanya memasak.
b.
Selama nifas
Belum beraktifitas
1.1.6.4 Pola istirahat
a.
Selama hamil
Siang : ±
2 jam sekitar jam 12.00 - 14.00 WIB
Malam : ±
8 Jam sekitar jam 21.00 – 05.00 WIB
b.
Selama nifas
Siang : ±
1 jam sekitar jam 13.00 - 14.00 WIB
Malam : ±
10 Jam sekitar jam 20.00 – 06.00 WIB kadang-kadang terbangun bila anaknya minta
disusu
1.1.6.5 Pola Personal Hygene
a.
Selama Hamil
Mandi 2 kali sehari, gosok
gigi 2 kali sehari, cuci rambut 4 kali seminggu, ganti pakaian dalam 2 kali
sehari.
b.
Selama nifas
Mandi 2 kali sehari, gosok
gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari.
1.1.6.6 Pola Seksualitas
a.
Selama hamil
TM I = 2 kali seminggu tidak ada keluhan
TM II = 3 kali seminggu tidak ada keluhan
b.
Selama nifas
Belum pernah
1.1.6.7 Ketergantungan
a.
Selama hamil
Klien tidak pernah
ketergantungan dengan obat-obatan tertentu, tidak minum beralkohol dan tidak
merokok.
b.
Selama nifas
Tidak pernah minum beralkohol,
tidak merokok, tidak ketergantungan pada obat-obatan tertentu dan hanya
mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan bidan.
1.2 DATA OBYEKTIF
1.2.1
Secara Umum
Kedaan umum : baik
Kesadaran :
Composmentis
Postur tubuh :
Lordosis
Cara berjalan : tegak
Tinggi Badan :
158 cm
Berat badan : 48 Kg
Lila :
24 cm
1.2.2
TTV (Tanda Tanda Vital)
Suhu :
36º C
Nadi :
85 x per menit
Tekanan darah :
150 / 100 mmHg
Respirasi :
16 x per menit
1.2.3
Pemeriksaan Fisik
1.2.3.1
Inspeksi
Kepala : Tekstur rambut, warna hitam dan tidak
bercabang, tidak ada kutu, ada ketombe, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Muka : Pucat, tidak oedema, tidak ada chloasma
gravidarum, ekspresi muka kelihatan menyeringai
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, palpebra
tidak oedema, sclera putih keabu-abuan.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Mulut : Bibir : simetris, tidak sumbing, tidak ada
sariawan, tidak ada celosis.
Lidah : bersih,
tidak glositis, warna merah jambu.
Gigi :
Warna putih bersih, tidak ada caries, tidak ada gigi palsu.
Gusi : Warna
merah jambu, sehat tidak gingivitis lepulis.
Telinga : Simetris, Tidak ada OMP, bersih, tidak ada
serumen.
Leher : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena juguraris, tidak ada pembesaran
kelenjar lymfe.
Dada : Simetris, papila mammae, tidak ada luka, areola
bersih, payudara besar, puting susu menonjol
Aksila : Bersih dan tidak ada pembesaran limfe, tidak
ada bulu.
Abdomen : Tidak ada bekas operasi,
Ekstrimitas atas : Simetris, tidak oedema, tidak ada penyakit
kulit, tidak ada gangguan pergerakan.
Ekstrimitas bawah : Simetris, oedema, tidak ada penyakit kulit,
tidak ada gangguan pergerakan.
Genetalia : Bersih, keluar loche rubra
1.2.3.2
Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.
Payudara : Tidak ada benjolan dari payudara kanan dan
kiri. Dengan gerakan bebas, kelaur ASI, konsistensi sama kenyalnya.
Abdomen : TFU Setinggi pusat, teraba kembaung
1.2.3.3
Auskultasi
Dada : Bunyi jantung normal, teratur, jelas,
pernapasan tidak ronchi/lwheezing, tidak ada mur-mur.
1.2.3.4
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium:
Protein urine : + 1
Hb : 10 gram%
1.2.4
Kesimpulan
P2AO, Post partum hari ke 2 ,
dengan masalah Hipertensi post partum.
2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN
MASALAH
No
|
DATA DASAR
|
DIAGNOSA DAN MASALAH
|
1
|
S :
Ä Klien mengatakan persalinan anak kedua,
usia anak 2 hari.
Ä Klien mengeluh pusing
Ä Klien merasa kesulitan untuk melihat
|
Diagnosa :
P2AO, Post
partum hari ke 2 , dengan masalah
Hipertensi post partum.
|
|
O :
TTV :
Suhu :
36ºC
Nadi : 85
kali per menit
Tekanan darah : 150 /
100 mmHg
Respirasi : 16x
/ menit
Kesadaran : Compos
mentis
BB : 48
Kg
Pemeriksaan :
Inspeksi :
a) Muka :
pucat, tidak oedema, tidak ada
chloasma gravidarum.
b) Mata :
Simetris, conjungtiva merah muda, palpebra tidak oedema, putih keabu-abuan.
c) Dada: Simetris, papilla mammae menonjol,
tidak ada luka, areola bersih, payudara besar.
d) Abdomen: tidak ada bekas operasi.
e) Ekstrimitas bawah : simetris, oedema,
tidak ada penyakit kulit, tidak ada gangguan pergerakan.
Palpasi
a) Abdomen: TFU setinggi pusat teraba
kembung
b) Ekstrimitas: Simetris, odema, tidak ada
penyakit kulit, tidak ada gangguan pergerakan
Auskultasi
a) Dada : bunyi jantung normal, teratur,
jelas, pernapasan tidak ronchi/lwheezing, tidak ada mur-mur.
|
|
3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Ä Diagnosa Potensial : Hipertensi
Berat
Ä Masalah Potensial :
Tidak ada
4.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN
TINDAKAN SEGERA KONSULTASI DAN KOLABORASI
Ä Tidak ada
V / VI / VII INTERVENSI,
IMPLEMENTASI, EVALUASI
No
|
Diagnosa dan Masalah
|
Tujuan dan Kriteria Keberhasilan
|
INTERVENSI
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1
|
Diagnosa :
P2AO, Post
partum hari ke 2 , dengan masalah
Hipertensi post partum.
|
Tujuan :
1) Bina Hubungan Saling
Percaya
Kriteria keberhasilan :
Ø Klien
dapat terbuka dan percaya sepenuhnya kepada petugas kesehatan dan bersedia
bekerja melakukan anjuran petugas kesehatan.
1)
Menjaga agar klien tidak merasa cemas
Kriteria
keberhasilan :
Klien mengerti
atau memahami penjelasan bidan untuk mengatasi kecemasan
2)
Memberi kenyamanan pada klien
Kriteria keberhasilan :
Klien mengerti
atau memahami bagaimana cara menagatasi ketidaknyamanan karena hipertensi
|
1) Lakukan pendekatan
kepada klien.
Rasional :
Dengan
melakukan pendekatan yang baik kepada klien diharapkan dapat terjadi saling percaya antara klien dengan
petugas kesehatan.
2)
Berikan HE makanan dengan gizi
seimbang yang dapat membantu mempertahankan Hb.
Rasional
:
Makanan
dengan gizi seimbang dapat membantu mempertahankan Hb.
3)
Beri Jadwal kunjungan ulang.
Rasional :
Dengan
kunjungan ulang dapat memantau kesejahteraan ibu.
4) Identifikasi penyebab kecemasan pada
klien
Rasional :
Dengan
mengientifikasi, klien akan merasa kecemasan bisa teratasi, karena sudah tahu
sebab-sebab kecemasan.
(Sumber :www.infokesehatan.com).
5)
Ajarkan pada klien untuk posisi tidur
yang nyaman
Rasional:
Dengan
mengajarkan klien posisi tidur yang nyaman akan menambah kenyamanan pasien
6)
Ajarkan pasien untuk relaksasi dan
distraksi
Rasional:
dengan mengajarkan klien relaksasi dan distraksi akan mengurangi rasa sakit
pada pasien
7)
Kolaborasi dengan tim gizi dan medis
dalam pemberian terapi
Rasional:
Untuk
mempercepat proses penyembuhan
|
Hari : Minggu 2 Januari 2010
Pukul : 11.30 WIB
1)
Melakukan pendekatan pada klien dengan
bahasa sopan santun dan berusaha menanamkan kepercayaan pada klien bahwa kita
bisa membantu.
2) Memberitahukan HE
tentang bahaya jika Ibu tidak memnum Fe yaitu ibu dapat menderita anemia yang
nantinya juga akan mempengaruhi kesehatan dirinya.
3)
Memberi jadwal kunjungan ulang yaitu tiga
hari kemudian untuk memantau
kesejahteraan klien.
4) Mengidentifikasi
penyebab kecemasan pada klien, dengan cara memberitahukan bahwa kecemasannya itu tidak
berarti apa-apa, itu adalah suatu hal yang wajar , tidak perlu dicemaskan
secara berlarut-larut.
5)
Mengajarkan posisi tidur pasien, untuk
menambah kenyamanan pasien
6)
Mengajarkan pasien untuk relaksasi dan
distraksi untuk mengurangi rasa sakit
7)
Berkolabirasi dengan tim gizi dan tim
medis dalam pemberian terapi untuk mempercepat proses penyembuah
|
Hari : Minggu 2 Januari 2010
Pukul : 12.00 WIB
S :
Ä Klien
dapat melaksanakan penjelasan dari bidan dengan benar.
O :
Ä Klien
mengatakan bersedia melaksanakan tentang cara-cara mengatsi rasa kurang nyman
karena hipertensi
A :
Masalah sudah teratasi
sebagian.
P :
Rencana dilanjutkan
Langkah selanjutnya
menganjurkan klien melaksanakan cara-cara mengatsi rasa kurang nyaman karena
hipertensi dirumah dan menganjurkan klien untuk segera memeriksakannya jika
terjadi komplikasi.
|
BAB V
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Ä Berdasarkan dengan asuhan kebidanan ini, klien mengatakan persalinan ini merupakan persalinan
kedua. P2002, Post partum hari ke 2 , dengan masalah Hipertensi post partum.
Ä Klien mengatakan mengeluh sakit kepala dan
gangguan penglihatan sehubungan dengan hipertensi
Ä Hipertensi adalah peningkatan
tekanan sistolik sekurang – kurangnya 30 mmHg atau peningkatan tekanan
diastolic sekurang – kurangnya 15 mmHg atau adanya tekanan iastolik sekurang –
kurangnya 90 mmHg.
2.
SARAN
Profesi Bidan
Agar dapat
membantu dan memberi perasaan puas dan menyenangkan bagi kita klien serta dapat
setia dan mendampingi dan menolong ibu-ibu pasca persalinan sampai sang Ibu
dapat merawat bayinya dengan baik.
Lahan Praktek
Agar lebih
meningkatkan pelayanan potensi, dalam menjalankan tugasnya bidan memiliki alat
yang dinamakn standar pelayanan kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan. Memberikan
pelayanan yang aman bagi masyarakat dan menjaga kebersihan, kerapian lahan dan
memajukan tenaga medis.
Nutrisi Pendidikan
Mendidik Mahsiswa untuk lebih
professional aktyif dan maju.
Rekan Mahasiswa
Agar lebih
saling melengkapi, saling membantu, mendukung dan bekerja sama.
Pembaca
Lebih
menyukai membaca buku dan menambah pengetahuan yang luas agar dapat menerapkan
dengan penuh tanggung jawab kode etik profesi dan etika Bidan.
2 komentar:
mbak boleh minta gambar patofisologis yang lebih jelas mbah plus daftar pustakanya mabk??
minta tolong sertain daftar pustakanya dong, buat nambah refresi hehehehehe
Posting Komentar