Senin, 01 April 2013

10 makanan terlarang bagi pengidap hipertensi

Jakarta- Orang yang mengidap tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, perlu membatasi makanan yang mengandung sodium (Na) yang banyak terdapat pada garam.
Seperti dikutip dari healthcentral, berikut adalah daftar dari makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi :
1. Acar, memang rendah kalori yang baik untuk tubuh, tetapi memiliki kandungan sodium yang tinggi, 1 buah acar mentimun bisa mengandung 570 mg sodium. Hal itu setara dengan sepertiga dari jumlah maksimumsodium perhari (2300 mg).
2.Kentang goreng, meski beberapa restoran menggoreng dengan minyak yang bebas lemak trans, kandungan lemak dan sodiumnya masih tinggi. Penyajian kentang goreng ukuran sedang mengandung 270 mg sodium dan 19 gram lemak.
3. Daging asap, tiga potong daging asap mengandung 270 mg sodium dan 4.5 gram lemak Daging burung bisa menjadi alternatif ketimbang daging asap.
4. Susu, merupakan sumber kalsium, tetapi tinggi lemak. Dalam segelas susu terkandung 8 gram lemak dan 5 gram lemak jenuh. Lemak jenuh tak baik bagi pengidap liver dan berbahaya bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
5.Donat, cukup sebuah donat sudah bisa menghasilkan 200 kalori dengan 12 gram lemak.
6. Mie instan. Mudah untuk membuatnya dan rasanya nikmat. Tetapi sebungkus mie instan mengandung 14 gram lemak dan 1,580 sodium.
7. Margarin tak sepenuhnya jahat. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi, mereka harus memastikan bahwa margarin tak mengandung lemak jenuh, bacalah kemasannya guna memastikannya.
8. Gula, yang berarti disini adalah makanan dengan kalori ekstra  dan gula. contohnya adalah cookies dan coklat batangan. keduanya dapat menyebabkan obesitas. Makanan-makanan ini bisa berpotensi mengidap tekanan darah tinggi. Kelebihan berat badan membuat banyak sumbatan di jantung dan memperlambat kerja darah.
9.Alkohol, mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, alkohol juga merusak dinding pembuluh darah.
10. Daging merah, komposisi dari sebuah diet yang menyehatkan harus menyertakan lemak jenuh yang rendah. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi hindari daging merah.
(ANT)

ikatan rambut

Cara Menata Rambut Wanita Ala Korea #3: Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 10Cara Menata Rambut Wanita Ala Korea #3: Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 11Cara Menata Rambut Wanita Ala Korea #3: Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 12Cara Menata Rambut Wanita Ala Korea #3: Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 13Cara Menata Rambut Wanita Ala Korea #3: Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 14Cara Menata Rambut Wanita Ala Korea #3: Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 15

Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 12


Cara Menata Rambut Wanita Ala Korea #3: Foto Menata Rambut Wanita Gaya Korea 12

Jangan Takut Ajak Bayi Berenang, Ini 5 Manfaatnya


img
Dok. Thinkstock
Jakarta - Meskipun masih bayi, bukan berarti si kecil tidak bisa diajak berenang. Prioritaskan manfaat berenang tersebut ketimbang memikirkan apa dampak buruknya jika anak diajari berenang sejak bayi.

Pelatih renang profesional asal Australia, Laurie Lawrence mengungkapkan, ada banyak manfaat dari mengajarkan anak berenang sejak dini. Selain membuatnya terbiasa dengan air sehingga mengurangi risiko dirinya tenggelam, berenang sejak dini juga berguna untuk perkembangan dan pertumbuhan si anak.

"Anak-anak selama sembilan bulan berenang di kandungan, jadi memang sudah natural dan kenapa tidak dilanjutkan," jelasnya, seperti dilansir WomansDay.

Mau tahu manfaat mengajak anak berenang sejak bayi? Ini dia:

1. Anak-anak yang berenang sejak bayi, memiliki perkembangan motorik yang lebih baik. Berenang membuat bayi menggerakkan seluruh tubuh mereka, mulai dari tangan, kaki dan kepala.

2. Anak-anak yang berenang sejak kecil akan terbiasa mengikuti instruksi atau mendengarkan perkataan orang lain. Hal ini membuat kemampuan kognitifnya semakin berkembang. Perkembangan koginitif pada bayi meliputi berpikir, belajar, dan proses pemecahan masalah.

3. Anak-anak yang belajar berenang sejak kecil bisa lebih mudah beradaptasi dan bersosialiasi dengan orang lain. Hal tersebut karena saat berenang, mereka biasanya bertemu dengan anak-anak lain.

4. Saat berenang, anak-anak belajar bagaimana orang berbicara saat memberikan instruksi untuk bergerak. Sehingga ke depannya, anak-anak yang belajar berenang sejak bayi kemampuannya berbicara akan lebih cepat berkembang.

5. Berenang secara rutin juga bisa mempengaruhi nafsu makan dan pola tidur anak.

Agar si kecil tidak jatuh sakit usai berenang, perhatikan beberapa hal berikut:

1. Usahakan anak tidak menelan air kolam renang. Jika sudah mulai besar, ajari anak bagaimana caranya agar tidak menelan air. Biasanya karena menelan air kolam inilah anak jadi terkena kuman dan jatuh sakit.

2. Anak harus mandi sebelum dan sesudah berenang sesegara mungkin. Keringat dan penggunaan tabir surya juga bisa menurunkan kadar kaporit. Oleh karena itu mandi sesudah berenang wajib dilakukan agar kuman tidak menempel di kulit.

3. Jika anak ingin makan saat istirahat berenang, cucilah tangannya terlebih dulu. Cuci tangan dengan sabun yang mengandung desinfektan.

(eny/fer)


Redaksi: redaksi[at]wolipop.com

PROSES PERSALINAN DI DALAM AIR (WATERBIRTH)

Pada umumnya proses persalinan dilakukan di darat yaitu di atas tempat tidur…..(heeheehe) Nah kalo yang ini di atas air.
Ada yang dah pernah membaca tentang waterbirth?, bagi yang belum yuk kita simak sedikit tentang hal ini.
Waterbirth adalah proses persalinan yang dilakukan di dalam air. Sang ibu yang akan melakukan proses persalinan memasuki air kolam saat mulut rahim sudah tahap pembukaan 6.
Di Negara-negara seperti Rusia, Amerika Serikat, dan beberapa Negara di asia, Waterbirth telah dikenal sejak lama. Tapi kalo di Negara kita, Indonesia, baru mengenal Waterbirth pada tahun 2006. Klinik bersalin yang menerapkan metode Waterbirth di Indonesia baru ada satu lo, belum ada di daerah yang lain. Klinik tersebut adalah klinik Rumah Bersalin yang beralamatkan di Jl. Wijaya Jakarta.
Kenapa sih harus melakukan persalinan di dalam air?
Menurut dr. T. Otamar, SpOG:
“Saat melahirkan di dalam air, rasa nyeri akan berkurang ketimbang saat melahirkan di atas ranjang. Pasalnya, sirkulasi darah uterus lebih baik, sehingga sang ibu yang akan melahirkan merasa lebih rileks”.
Apakah tidak bermasalah bagi sang bayi?
Menurut dr. T. Otamar, SpOG, : Di rahim, bayi tidak bernafas seperti bayi yang ada di darat, karena kadar prostaglandin-nya masih tinggi sehingga otot diafragma belum berfungsi. Untuk itu, tidak jadi masalah bagi bayi yang baru lahir meluncur di dalam air, asalkan begitu lahir, langsung diambil.
Tetapi metode Waterbirth ini perlu dipertimbangkan bagi sang ibu yang kondisinya tidak memungkinkan untuk memakai metode ini, seperti bagi ibu yang memiliki kondisi preeklamasia (ada kemungkinan bayi prematur, bayi kembar, sungsang, pendarahan, infeksi herpes), karena virus herpes tidak mati di air hangat, sehingga dapat menular pada bayi yang baru lahir.
Apa sih kelebihan & Kekurangan dari metode Waterbirth ?
Kelebihan:
Rasa nyeri saat melahirkan berkurang dibandingkan dengan melahirkan di atas tempat tidur, dan proses persalinan akan lebih cepat ketimbang melahirkan di darat.
Kenapa nyeri berkurang?, karena adanya relaksasi terhadap seluruh otot tubuh karena berendam dalam air hangat (yang steril) yang telah diatur dalam suhu 34 derajat celcius, nah…….saat tubuh sang ibu merasa lebih rileks, tubuh ibu akan mengeluarkan hormon endorphin untuk mengurangi rasa nyeri. Jadi berkurang rasa nyerinya.
Perineum menjadi lebih elastis dan relaks, robekan/episiotomi dapat dihindarkan.
Ketika proses persalinan, sang ibu dapat mengubah-ubah posisi sesuai keinginan.
Metode Waterbirth ini memberikan manfaat bagi bayi : Karena otot lebih relaks, panggung lebih terbuka lebar, sehingga bayi keluar lebih lancar.
Air kolam yang hangat membuat bayi berasa masih di dalam air ketuban.
Kekurangan :
Rasa nyaman pada sang ibu saat berendam di dalam air membuat sang ibu malas untuk mengejan.
Sumber : Koran Tempo, 26 Juni 2007.

biodata personil infinite

BIODATA "PERSONIL INFINITE"




INFINITE sebuah boyband Korea yang beranggotakan 7 orang yang berada
dibawah naungan Woollim Entertainment. Mereka debut pada tanggal 9 Juni
2010 (hampir setahun yang lalu) dengan lagu Comeback Again . Nama fans
official dari Infinite adalah Inspirit.
Sebelum debut, mereka sudah punya program reality sendiri di MNET,
yaitu "Infinite : You are My Oppa, dimana cewek umur 17 tahun (18 tahun
di Korea), si Yoo Ji Ae yang berperan sebagai younger sister mereka.
program tersebut berjumlah 8 episode *link downloadnya akan segera
menyusul yaoww*:)
Mereka juga punya program sendiri di program MNET Jepang, yaitu Days of
Infinite
Mereka melakukan debut Jepang mereka pada tanggal 26 Januari 2011 dengan lagu Comeback Again
mari kita simak ulasan dari para personil infinite :



1. SUNGGYU (Leader & Main Vocal)
Name: Kim Sung Gyu
Birthdate: 04/28/89
Height: 178cm
Blood Type: A
Hobbies: Watching movies, listening to music.
Talent: Speaking Chinese
foto-foto Sunggyu:



2. DONGWOO (Rapper)

Name: Jang Dong Woo
Birthdate: 11/22/90
Height: 175cm
Blood Type: A
Hobbies: Skateboarding.
Talent: Beatboxing, snowboarding.
foto-foto dongwoo




3. WOOHYUN (Main Vocal)

Name: Nam Woo Hyun
Birthdate: 02/08/91
Height: 176cm
Blood Type: B
Hobbies: Skiing, tennis.
Talent: Cooking.


foto-foto woohyun:




4. HOYA (Vocal,Rap & Dance)

Name: Lee Ho Won
Birthdate: 03/26/91
Height: 175cm
Blood Type: AB
Hobbies: Playing games.
Talents: Dance, rap.


foto-foto Hoya:


5. SUNGYEOL (Vocal)

Name: Lee Sung Yeol
Birthdate: 08/27/91
Height: 180cm
Blood Type: B
Talent: Rap.
foto-foto ung yeol:



6. L (Vocal & Face of Infinite)

Name: Kim Myung Soo
Birthdate: 03/13/92
Height: 178cm
Blood Type: O
Hobbies: Cooking, exercise, rap.
Talent: Rap.
foto-foto L:



















 


7. SUNGJONG (Vocal, Maknae)
Name: Lee Sung Jong
Birthdate: 09/03/93
Height: 177cm
Blood Type: A
foto-foto sungjong:

Menyedihkan, Indonesia Urutan 2 Sanitasi Terburuk Dunia

Tanggal 22 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Air Sedunia. Sayang, di Indonesia urusan sanitasi dan air bersih masih menjadi masalah besar. Dari data yang dikeluarkan PBB, 2,5 miliar orang di dunia masih hidup dengan sanitasi yang buruk.

Dari 10 negara dengan jumlah tertinggi orang yang belum mendapatkan sanitasi yang layak, Indonesia bahkan menduduki peringkat kedua.



ylpkjatim.com 

"22 Negara mencapai lebih dari 80 persen dari buang air besar (BAB) sembarangan di dunia," jelas Jan Eliasson, Wakil Sekretaris Jenderal PBB, seperti dilansir Daily Mail.

Sebenarnya praktik BAB sembarangan sudah mengalami penurunan sebesar 271 juta sejak tahun 1990. Namun masih saja dipraktikkan oleh 1,1 miliar orang atau 15 persen dari populasi di dunia.

PBB menyatakan BAB sembarangan adalah salah satu penyebab utama diare, yang menyebabkan kematian lebih dari 750.000 anak di bawah usia lima tahun setiap tahun.

Negara penyumbang sanitasi terburuk di dunia antara lain Brasil, China, India, Indonesia, Kamboja, Ethiopia, Kenya, Madagaskar, Malawi, Mozambik, Nepal, Nigeria, Pakistan, Sierra Leone, Zambia, Afghanistan, Burkina Faso, Chad, Kongo, Niger, Sudan dan Sudan Selatan.

Menurut laporan PBB, berikut 10 negara dengan jumlah tertinggi orang yang hidup tanpa sanitasi yang layak:

1. India: 626 juta orang hidup tanpa sanitasi yang memadai, 60 persen dari jumlah orang yang masih BAB sembarangan di seluruh dunia.
2. Indonesia: 63 juta orang tidak memiliki toilet
3. Pakistan: 40 juta orang masih buang air besar sembarangan
4. Ethiopia: 38 juta orang tanpa toilet
5. Nigeria: 34 juta orang tanpa sanitasi yang memadai
6. Sudan: 19 juta orang masih buang air besar sembarangan
7. Nepal: 15 juta orang tanpa sanitasi
8. China: 14 juta orang masih buang air besar sembarangan
9. Nigeria: 12 juta orang tanpa sanitasi yang memadai
10. Burkina Faso: 9,7 juta orang tanpa sanitasi yang memadai.


Masalah di Indonesia.
Populasi penduduk Indonesia hampir mencapai 250 juta jiwa, yang 100 juta diantaranya belum memiliki akses untuk sanitasi yang baik. Bahkan pemutakhiran data global pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa 63 juta penduduk Indonesia masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, kali, danau, laut atau di daratan.


www.tempo.co

Mayoritas pelaku praktik BAB sembarangan tinggal di desa. Hanya 38,4 persen penduduk perdesaan yang memiliki akses pada sanitasi yang layak. Menurut data WSP (World Bank's Water and Sanitation Program), akses sanitasi perdesaan tidak bertambah secara berarti selama 30 tahun terakhir.

Setiap tahun tercatat sekitar 121.100 kasus diare yang memakan korban lebih dari 50.000 jiwa akibat sanitasi yang buruk. Tak heran bila biaya kesehatan per tahun akibat sanitasi buruk mencapai Rp 139.000 per orang atau Rp 31 triliun secara nasional.

Oleh karena itu, target Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goal- MGD) untuk sanitasi perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Dengan hanya tersisa 2 tahun lagi sampai tahun 2015, harus ditemukan metode-metode yang lebih cepat, murah dan berkelanjutan untuk meningkatkan akses sanitasi yang layak di Indonesia.



Mengapa sanitasi penting?
Perlu diketahui bahwa 1 gram tinja mengandung 10 juta virus dan 1 juta bakteri. Bisa dibayangkan apa yang terjadi pada badan air dan sungai bila 63 penduduk Indonesia BAB sembarangan setiap hari.

Air limbah yang tidak diolah menghasilkan 6 juta ton kotoran manusia per tahun yang dibuang dan berkontribusi terhadap polusi ke badan air, sehingga biaya pengolahan air bersih semakin mahal.

Setiap tambahan konsentrasi pencemaran BOD (biochemical oxygen demand/kebutuhan oksigen biologis yang merupakan parameter kualitas air) sebesar 1 mg/liter pada sungai, meningkatkan biaya produksi air minum sekitar Rp 9,17/meter kubik. Artinya menyebabkan kenaikan biaya produksi PDAM sekitar 25% dari rata-rata tarif air nasional.

"Indonesia kehilangan Rp 56 triliun (US$ 6,3 miliar) per tahun akibat buruknya sanitasi dan kebersihan," ujar Yosa Yuliarsa, Spesialis Komunikasi Kawasan Asia Timur, Water and Sanitation Program (WSP) World Bank.

Nah, betapa pentingnya memiliki kesadaran soal sanitasi. Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan, namun juga untuk kemajuan bangsa ini.




Sumber:
detik

MAKALAH HIPERTENSI POST PARTUM



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
 Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer. Seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung, koroner, fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif atau stroke .Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya.

B.     Tujuan
Tujuan Umum
Untuk menjelaskan tentang hipertensi postpartum dan penatalaksanaannya sehingga dapat menangani pasien dengan kejadian hipertensi postpartum
Tujuan Khusus
1.      Dapat mengetahui tentang pengertian hipertensi post partum
2.      Dapat mengetahui tentang macam-macam hipertensi post partum
3.      Dapat mengetahui tentang manifestasi klinis hipertensi post partum
4.      Dapat mengetahui tentang patofisiologi hipertensi post partum
5.      Dapat mengetahui tentang klasifikasi hipertensi post partum
6.      Dapat mengetahui tentang komplikasi hipertensi post partum
7.      Dapat mengetahui tentang penanganan dan penatalaksanaan hipertensi post partum


BAB II
PEMBAHASAN
HIPERTENSI POST PARTUM

A.    Pengertian
Hipertensi post partum adalah peningkatan tekanan darah dalam 24 jam pertama dari nifas pada wanita yang tadinya normotensi dan hipertensi akan berangsur – angsur hilang dalam waktu 10 hari.
Hiperytensi post partum disebut juga dengan transient hypertension dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.

B.     Macam – macam Hipertensi
1)      Hipertensi Essentialis ( Hipertensi Primer )
Adalah penyakit hipertensi yang kronis dan disebabkan oleh arteriosclerosis.
Penyakit hipertensi essentialis pada post partum merupakan kelanjutan dari hipertensi yang terjadi pada kehamilan minggu ke 20 dan hipertensi tetap pada sebuah persalinan. Hipertensi ini sering menimbulkan dan menyebabkan kelainan pada jantung ( membesar ), pada ginjal, otak dan retina.
Untuk mendiagnosa hipertensi essentialis, yaitu:
Ø  Tensi ≥ 140/90 mmHg
Ø  Terjadi dalam 24 jam post partum

Gejala hipertensi essentialis post partum, yaitu:
Ø  Tensi yang naik, yaitu dengan sistolis 30 mmHg dan diastolis 15 mmHg.
Ø  Proteinuria yang hebat
Ø  Timbulnya odema

Tanda – tanda hipertensi essentialis post partum , adalah ;
Ø  Pembesaran jantung
Ø  Faal yang kurang
Ø  Kelainan pada retina ( haemorhagi atau exudat )
Ø  Tensi pemulaan 200 sistolik dan 120 diastolik
Ø  Jika pada kehamilan yang lampau pernah diberati dengan eklamsi, maka akan berpengaruh pada hipertensi post partum

2)      Hipertensi chronic / renal ( hipertensi sekunder )
Adalah suatu kondisi dimana diperlukan penurunan tekanan darah segera ( tidak selalu diturunkan dalam batas normal ) untuk mencegah dan membatasi kerusakan pada organ.
Yang menyebabkan hipertensi renal pada post partum ini, juga ibu post partum mempunyai riwayat yang berhubungan dengan kehamilannya, misalnya; Pre eklamsi atau eklamsi. Dalam hal ini hipertensi pada ibu post partum juga bisa disebabkan karena adanya penyakit ginjal pada ibu hamil yang disertai dengan hipertensi.

C.    Tanda dan Gejala Hipertensi Post Partum
Ø  Peninggian tekanan darah
Ø  Telinga berdenging
Ø  Pusing
Ø  Mata berkunang – kunang
Ø  Sukar tidur
Ø  Emosi meningkat ( mudah marah )
Ø  Adanya proteinurin
Ø  Odema

D.    Manifestasi Klinis
Ø  Tensi yang naik, yaitu dengan sistolis 30 mmHg dan diastolis 15 mmHg.
Ø  Proteinuria yang hebat
Ø  Timbulnya odema
Ø  Pembesaran jantung
Ø  Faal yang kurang
Ø  Kelainan pada retina ( haemorhagi atau exudat )
Ø  Tensi pemulaan 200 sistolik dan 120 diastolik

E.      Patofiologi
Penurunan sintesis PGe in utero                                                                        penurunan perfusi uterus

Peningkatan sesitititas terhadap bahan-bahan pesar                                                  Stimulasi sistem rennin – angiotensis

                                Vaso kontriksi retina                                                                                                                                                                                           stimulasi berlebihan dan pemakaian
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                produk aldosteron
                                Kerusakan dinding vaskuler                                              gangguan fungsi                                  sampai habis
                                                                                                                                                                                                                  ginjal

                                Igregasi trombosit                                                                                                penurunan                                                            kehilangan garam dan air
                pada antenatal yang rusak                                                                  bersihan asam
                                                                                                                                                                                                                                urat
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Hipovolomia
                                Koagulasi intravaskuler                                                                       peningkatan
                                diseminata  (PIC)                                                                                                                  asam urat                                                                                                                            Hemo konsentrasi

                                Invasi tromboplastin                                                                                                                                                                                                          peningkatan                                         penentuan                                                                                                                                                                             Koagulasi intravaskuler                     hematokrit                                            viskositas
                                Solusio plasenta (USG)                                                       difus (faktor VIII                                                                                                                                                                darah
                                                                                                                                                                                                fibrinogen)

                                Hipertensi (tekanan                                                                                                                                                                                                            edema
                                syok reaksioner)
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                perburukan


F.     Klasifikasi Hipertensi Post Partum

Klasifikasi
Sistolik ( mmHg )
Diastolik ( mmHg)
Normotensi
< 140 mmHg
< 90 mmHg
Hipertensi ringan
140 – 130 mmHg
90 – 105 mmHg
Hipertensi perbatasan
140 – 160 mmHg
90 – 95 mmHg
Hipertensi sedang dan berat
> 180 mmHg
> 105
Hipertensi sistolik terisolasi
> 140 mmHg
<90 mmHg
Hipertensi sistolik perbatasan
140 – 160 mmHg
< 90 mmHg

G.    Komplikasi
Komplikasi terjadi pada :
v  Bagi ibu
-          Perdarahan
-          Payah jantung
-          Uremia
v  Bagi bayi
-          Prematur
-          Dismatur
-          BBLR

H.    Penanganan
Ø  Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan ( IMT ≥ 27 )
Ø  Mengurangi asupan natrium (< 100 mmol Na / 2,4 gr, Na / 6 gr Nacl / hari)
Ø  Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat
Ø  Berhenti merokok ( apabila ibu post partum selama dan sebelum hamil ketergantungan rokok ) dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan
Ø  Dianjurkan untuk memakai kontrasepsi bila jumlah anak belum cukup selama beberapa tahun
Ø  Bila jumlah anak sudah cukup, dianjurakan untuk segera melakukan tubektomi
Ø  Terapi sedative misal fenoarbital 30 mg ( dapat diberikan jika dianggap perlu ) obat – obatan anti hipertensi seperti reserpin dan metal dopa untuk mengendalikan hipertensi.
Ø  Istirahat cukup pada tidur malam , sekurang – kurangnya 8 jam dan tidur siang kurang lebih 2 jam.Pekerjaan rumah tangga dikurangi.
Ø  Obat penenag ( solution charcot , diazepam ( valium ) ,prometazin / obat tidur dalam dosis rendah.
Ø  Pendekatan secara psikologis
Ø  Diet tinggi protein , rendah hidrat arang , rendah lemak dan rendah garam



BAB III
KASUS

Pada tanggal 2 Januari 2011 Nu X telah melahirkan anaknya yang kedua dengan normal berjenis kelamin laki-laki di BPS Amanda Tulungagung. Setelah melahirkan 2 hari Ny. X mengatakan mengeluh pusing dan gangguan penglihatan. Mulanya dia menganggap hal tersebut adalah hal yang wajar namun semakin lama keluhan yang dirasakan semakin hebat dan akhirnya Ny. X memeriksakan keadaannya di BPS Amanda Tulungagung. Dari hasil pemeriksaan bidan mendiagnosa bahwa Ny. X menderita Hipertensi Post Partum.

BAB IV
TINJAUAN KASUS

1.      DATA DASAR
Pengkajian dilakukan pada hari Minggu 02 Januari 2011 pukul 11.00, di BPS Amanda Tulungagung.

1.1   DATA SUBYEKTIF
1.1.1        Biodata
Nama istri                    :  Ny. X                                              
Umur                           :  35 th                        
Agama                         :  Islam                                               
Pendidikan                  :  SMA                                               
Suku/Bangsa               :  Jawa/Indonesia                   
Pekerjaan                     :  Ibu rumah tangga                
Penghasilan                 :  -                                           
Kawin ke                     :  1 (satu)                                            
Umur kawin                :  24 thun                                
Lama kawin                 :  11 tahun                                          
Alamat                         :  RT 1 / RW 2 Ds. Sobontoro, Boyolangu Tulungagung      
Nama suami                 :  Tn. B                                   
Umur                           :  37 thn                                  
Agama                         :  Islam                                               
Pendidikan                  :  SMA                                               
Suku/Bangsa               :  Jawa/Indonesia                   
Pekerjaan                     :  Wiraswasta              
Penghasilan                 :  Rp 1.000.000,-/ bulan                                 
Kawin ke                     :  1 (satu)                                            
Umur kawin                :  26 thun                                
Lama kawin                 :  10 tahun                                          
Alamat                         :  RT 1 / RW 2 Ds. Sobontoro, Boyolangu

1.1.2              Keluhan Utama
Klien mengatakan setelah melahirkan anak kedua, akhir-akhir ini mengeluh sakit kepala dan gangguan penglihatan

1.1.3        Riwayat Kebidanan
1.1.3.1       Riwayat Menstruasi
a.       Menarche Umur              : 13 Tahun
b.      Siklus                              : 28 hari
c.       Lamanya                         : 6 Hari
d.      Banyaknya                      :
-          Hari ke 1 – 2 = 3 Kotek penuh per hari
-          Hari ke 3 – 6 = 2 kotek penuh per hari
a.       Konsistensi                     :
-          Hari ke 1 – 2 = kental ada gumpalan
-          Hari ke 3 – 6 = encer dan tidak ada gumpalan
b.      Warna                             :
-          Hari ke 1 – 2 = Merah Tua
-          Hari ke 3 – 6 = merah segar
c.       Bau                                 : Tidak berbau busuk
d.      Dysmenorhoe                  : Ada pada hari pertama tidak terlalu terasa nyeri
e.       Flour Albus                     : Sebelum dan sesudah menstruasi, tidak bau
  dan tidak gatal
f.       HPHT                             :  29 Maret 2010
g.      HPL                                :  31 Desember 2010
h.      UK                                  :  38 minggu



1.1.3.2       Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Suami Ke
Hamil Ke
L/P
Riwayat Persalinan
Umur kehamilan
Hidup / Mati
Tempat Persalinan
Penolong
Cara persalinan penyulit
Lama Nifas
Kelainan
KB
Lama Menyusui
Usia
Anak Sekarang
1





1
1





2
P





L


38 minggu




38 minggu


hidup




hidup
Rumah Bidan




Rumah bidan
Bidan





Bidan
-





-
40 hari




-
-





-
Suntik, tidakada keluhan

-
2 tahun




-
6 tahun




2 hari


1.1.3.3       Riwayat Kehamilan sekarang
Klien mengatakan hamil anak kedua, setelah persalinan ini mengeluh sakit kepala dan ga yhj bgbbjjnnguan penglihatan.
a.       Klien mengatakan selama hamil
Trimester I :  Mual muntah pada pagi hari, lemas, tidak tahan mencium bau-bauan yang tajam.
Trimester II :  Mengeluh kram pada kaki
Trimester III :  Sering pusing
b.      Imunisasi yang pernah di dapat  : imunisasi TT sebelum menikah 1 kali dan TT kedua setelah kehamilan 2 minggu,
Obat-obatan                                : Fe, Kalk.

1.1.3.4       Riwayat Persalinan
Ibu merasa kenceng – kenceng hari Jum’at tanggal 31 Desember 2010 jam 16.30 WIB
Bayi lahir pada tanggal 31 Desember 2010 jam 12.00 WIB jenis kelamin laki-laki BB 2700 gram, PB 43 cm, Agar score 8/10, rupture perineum tidak ada, perdarahan 50 cc, lamanya 15 menit
Klien mengatakan sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, sakit kepala dan gangguan penglihatan.

1.1.4        Riwayat kesehatan
1.1.4.1       Riwayat kesehatan yang lalu
Ä  Tidak ada penyakit menular seperti Hepatitis, Aids, PMS (penyakit menular seksual), Typoid.
Ä  Tidak ada penyakit menurun ( Herediter ) seperti Diabetes Melitus ( DM ), hipertensi.
Ä  Tidak ada penyakit menahun (kronis) seperti TBC, Asma.
Ä  Infeksi virus lain tidak ada TORCH ( Toksoplasmosi Rubela Citomegalovirus ) Herpes yang bisa membuat bayi yang dikandung cacat.
Ä  Tidak ada riwayat alergi terhadap obat atau makanan tertentu.
Ä  Tidak memiliki hewan peliharaan.

1.1.4.2       Riwayat kesehatan suami atau keluarga
Ä  Tidak ada penyakiit herediter atau keturunan.
Contoh : DM (Diabetes mellitus), Hipertensi.
Ä  Tidak ada keturunan kembar
Ä  Tidak ada penyakit menular
Contoh : Hepatitis, AIDS, Tipoid
Ä  Tidak ada virus lain Torch ( Toksoplasmosi Rubela Citomegalovirus ) Herpes yang bisa membuat bayi yang dikandung cacat.
Ä  Tidak ada penyakit Menahun
Contoh : Asma, TBC

1.1.5        Keadaan Psiko-Sosial-Budaya
Ä  Klien mengatakan ini adalah persalinan kedua.
Ä  Klien mengatakan bahwa ia sangat senang dengan persalinannya saat ini, apalagi jenis kelamin anaknya laki-laki yang sangat diharapkannya
Ä  Hubungan klien dengan suami sangat baik dan suami sangat baik dan suami sangat memperhatikan kehamilan klien.
Ä  Hubungan klien dengan masyarakat sekitar tidak ada masalah.
Ä  Klien dan keluarganya bukan merupakan keluarga yang modern ada pantangan terhadap makanan tertentu.
Contohnya :
Ä  Mengadakan selamatan / upacara adat terhadap persalinannya
Ä  Menyesuaikan diri menyusui bayinya

1.1.6        Pola kegiatan sehari-hari
1.1.6.1       Pola Nutrisi
a.       Selama hamil
Makan       :   3 x 1 hari 1 piring penuh dengan menu nasi, sayur-sayuran, lauk pauk dan buah, makanan rendah garam
Minum      :   Air putih          : 6 Gelas / hari
                     Teh hangat       : 2 gelas / minggu
b.      Selama Nifas
Makan       : 3 x per hari 1 piring lebih dengan menu nasi, sayur-sayuran, lauk pauk dan buah.
Minum      :   Air putih          : 9 Gelas / hari
                     Susu                 : 2 gelas / minggu
1.1.6.2       Pola eliminasi
©    Selama hamil
BAB         :   1 kali / hari, warna cokelat, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri, tidak ada darah atau pus.
BAK         : 5 Kali / hari, warna jernih, bau amoniak, tidak nyeri, tidak ada darah atau pus.
©    Selama nifas
BAB         : 3 kali dalam satu minggu, warna cokelat, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri, tidak ada darah atau pus.
BAK         : 8 – 10 Kali / hari, warna jernih, bau amoniak, tidak nyeri, tidak ada darah atau pus.



1.1.6.3       Pola aktivitas
a.       Selama hamil
Klien mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibantu oleh mertua dan melayani suami dirumah. Klien tidak banyak bekerja hanya memasak.
b.      Selama nifas
Belum beraktifitas

1.1.6.4       Pola istirahat
a.       Selama hamil
Siang         :   ± 2 jam sekitar jam 12.00 - 14.00 WIB
Malam       :   ± 8 Jam sekitar jam 21.00 – 05.00 WIB
b.      Selama nifas
Siang         :   ± 1 jam sekitar jam 13.00 - 14.00 WIB
Malam       :   ± 10 Jam sekitar jam 20.00 – 06.00 WIB kadang-kadang terbangun bila anaknya minta disusu

1.1.6.5       Pola Personal Hygene
a.       Selama Hamil
Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, cuci rambut 4 kali seminggu, ganti pakaian dalam 2 kali sehari.
b.      Selama nifas
Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari.

1.1.6.6       Pola Seksualitas
a.       Selama hamil
TM I = 2 kali seminggu tidak ada keluhan
TM II = 3 kali seminggu tidak ada keluhan
b.      Selama nifas
Belum pernah

1.1.6.7       Ketergantungan
a.       Selama hamil
Klien tidak pernah ketergantungan dengan obat-obatan tertentu, tidak minum beralkohol dan tidak merokok.
b.      Selama nifas
Tidak pernah minum beralkohol, tidak merokok, tidak ketergantungan pada obat-obatan tertentu dan hanya mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan bidan.

1.2      DATA OBYEKTIF
1.2.1        Secara Umum
Kedaan umum                                     : baik
Kesadaran                                           : Composmentis
Postur tubuh                                        : Lordosis
Cara berjalan                                       : tegak
Tinggi Badan                                      : 158 cm
Berat badan                                         : 48 Kg
Lila                                                      : 24 cm

1.2.2        TTV (Tanda Tanda Vital)
Suhu                                                    : 36º C
Nadi                                                    : 85 x per menit
Tekanan darah                                     : 150 / 100 mmHg
Respirasi                                              : 16 x per menit

1.2.3        Pemeriksaan Fisik
1.2.3.1        Inspeksi
Kepala             : Tekstur rambut, warna hitam dan tidak bercabang, tidak ada kutu, ada ketombe, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Muka               :  Pucat, tidak oedema, tidak ada chloasma gravidarum, ekspresi muka kelihatan menyeringai
Mata                :  Simetris, conjungtiva merah muda, palpebra tidak oedema, sclera putih keabu-abuan.
Hidung            :  Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut              : Bibir : simetris, tidak sumbing, tidak ada sariawan, tidak ada celosis.
                           Lidah : bersih, tidak glositis, warna merah jambu.
                           Gigi : Warna putih bersih, tidak ada caries, tidak ada gigi palsu.
                           Gusi : Warna merah jambu, sehat tidak gingivitis lepulis.
Telinga            : Simetris, Tidak ada OMP, bersih, tidak ada serumen.
Leher               : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena juguraris, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.
Dada               : Simetris, papila mammae, tidak ada luka, areola bersih, payudara besar, puting susu menonjol
Aksila              : Bersih dan tidak ada pembesaran limfe, tidak ada bulu.
Abdomen        : Tidak ada bekas operasi,
Ekstrimitas atas        : Simetris, tidak oedema, tidak ada penyakit kulit, tidak ada gangguan pergerakan.
Ekstrimitas bawah    : Simetris, oedema, tidak ada penyakit kulit, tidak ada gangguan pergerakan.
Genetalia                  :  Bersih, keluar loche rubra


1.2.3.2        Palpasi
Leher               :  Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.
Payudara         : Tidak ada benjolan dari payudara kanan dan kiri. Dengan gerakan bebas, kelaur ASI, konsistensi sama kenyalnya.
Abdomen        :  TFU Setinggi pusat, teraba kembaung

1.2.3.3        Auskultasi
Dada               : Bunyi jantung normal, teratur, jelas, pernapasan tidak ronchi/lwheezing, tidak ada mur-mur.

1.2.3.4        Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium:
Protein urine    : + 1
Hb                   : 10 gram%

1.2.4        Kesimpulan
P2AO, Post partum hari ke  2 , dengan masalah Hipertensi post partum.


2.      IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

No
DATA DASAR
DIAGNOSA DAN MASALAH
1




S :
Ä  Klien mengatakan persalinan anak kedua, usia anak 2 hari.
Ä  Klien mengeluh pusing
Ä  Klien merasa kesulitan untuk melihat
Diagnosa :
P2AO, Post partum hari ke  2 , dengan masalah Hipertensi post partum.


































O                                 :
TTV                             :
Suhu                            : 36ºC
Nadi                            : 85 kali per menit
Tekanan darah             : 150 / 100 mmHg
Respirasi                      : 16x / menit
Kesadaran                   : Compos mentis
BB                               : 48 Kg

Pemeriksaan                :
Inspeksi                       :
a)      Muka        :  pucat, tidak oedema, tidak ada chloasma gravidarum.
b)      Mata         : Simetris, conjungtiva merah muda, palpebra tidak oedema, putih keabu-abuan.
c)      Dada: Simetris, papilla mammae menonjol, tidak ada luka, areola bersih, payudara besar.
d)     Abdomen: tidak ada bekas operasi.
e)      Ekstrimitas bawah : simetris, oedema, tidak ada penyakit kulit, tidak ada gangguan pergerakan.
Palpasi
a)      Abdomen: TFU setinggi pusat teraba kembung
b)      Ekstrimitas: Simetris, odema, tidak ada penyakit kulit, tidak ada gangguan pergerakan
Auskultasi
a)      Dada : bunyi jantung normal, teratur, jelas, pernapasan tidak ronchi/lwheezing, tidak ada mur-mur.































3.      IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Ä  Diagnosa Potensial   : Hipertensi Berat
Ä  Masalah Potensial                : Tidak ada

4.      IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN SEGERA KONSULTASI DAN KOLABORASI
Ä  Tidak ada

V / VI / VII                 INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI
No
Diagnosa dan Masalah
Tujuan dan Kriteria Keberhasilan
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1
Diagnosa :
P2AO, Post partum hari ke  2 , dengan masalah Hipertensi post partum.


Tujuan :
1)       Bina Hubungan Saling Percaya
Kriteria keberhasilan :
Ø Klien dapat terbuka dan percaya sepenuhnya kepada petugas kesehatan dan bersedia bekerja melakukan anjuran petugas kesehatan.

1)       Menjaga agar klien tidak merasa cemas

Kriteria keberhasilan :

Klien mengerti atau memahami penjelasan bidan untuk mengatasi kecemasan

2)       Memberi kenyamanan pada klien

Kriteria keberhasilan :

Klien mengerti atau memahami bagaimana cara menagatasi ketidaknyamanan karena hipertensi







1)       Lakukan pendekatan kepada klien.
Rasional :
Dengan melakukan pendekatan yang baik kepada klien diharapkan dapat  terjadi saling percaya antara klien dengan petugas kesehatan.
       
2)       Berikan HE makanan dengan gizi seimbang yang dapat membantu mempertahankan Hb.

Rasional :
Makanan dengan gizi seimbang dapat membantu mempertahankan Hb.


3)       Beri Jadwal kunjungan ulang.
Rasional :
Dengan kunjungan ulang dapat memantau kesejahteraan ibu.

4)       Identifikasi penyebab kecemasan pada klien
Rasional :
Dengan mengientifikasi, klien akan merasa kecemasan bisa teratasi, karena sudah tahu sebab-sebab kecemasan.
        (Sumber :www.infokesehatan.com).

5)       Ajarkan pada klien untuk posisi tidur yang nyaman
Rasional:
Dengan mengajarkan klien posisi tidur yang nyaman akan menambah kenyamanan pasien


6)       Ajarkan pasien untuk relaksasi dan distraksi
Rasional: dengan mengajarkan klien relaksasi dan distraksi akan mengurangi rasa sakit pada pasien
7)       Kolaborasi dengan tim gizi dan medis dalam pemberian terapi
Rasional:
Untuk mempercepat proses penyembuhan
Hari : Minggu 2 Januari 2010
Pukul : 11.30 WIB
1)       Melakukan pendekatan pada klien dengan bahasa sopan santun dan berusaha menanamkan kepercayaan pada klien bahwa kita bisa membantu.

2)       Memberitahukan HE tentang bahaya jika Ibu tidak memnum Fe yaitu ibu dapat menderita anemia yang nantinya juga akan mempengaruhi kesehatan dirinya.



3)       Memberi jadwal kunjungan ulang yaitu tiga hari kemudian  untuk memantau kesejahteraan klien.

4)       Mengidentifikasi penyebab kecemasan pada klien, dengan cara memberitahukan bahwa kecemasannya itu tidak berarti apa-apa, itu adalah suatu hal yang wajar , tidak perlu dicemaskan secara berlarut-larut.

5)       Mengajarkan posisi tidur pasien, untuk menambah kenyamanan pasien








6)       Mengajarkan pasien untuk relaksasi dan distraksi untuk mengurangi rasa sakit


7)       Berkolabirasi dengan tim gizi dan tim medis dalam pemberian terapi untuk mempercepat proses penyembuah
Hari : Minggu 2 Januari 2010
Pukul : 12.00 WIB
S :

Ä  Klien dapat melaksanakan penjelasan dari bidan dengan benar.

O :
Ä  Klien mengatakan bersedia melaksanakan tentang cara-cara mengatsi rasa kurang nyman karena hipertensi

A :

Masalah sudah teratasi sebagian.

P :

Rencana dilanjutkan
Langkah selanjutnya menganjurkan klien melaksanakan cara-cara mengatsi rasa kurang nyaman karena hipertensi dirumah dan menganjurkan klien untuk segera memeriksakannya jika terjadi komplikasi.



BAB V
PENUTUP

1.      KESIMPULAN

Ä  Berdasarkan dengan asuhan kebidanan ini, klien mengatakan persalinan ini merupakan persalinan kedua. P2002, Post partum hari ke  2 , dengan masalah Hipertensi post partum.
Ä  Klien mengatakan mengeluh sakit kepala dan gangguan penglihatan sehubungan dengan hipertensi
Ä  Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistolik sekurang – kurangnya 30 mmHg atau peningkatan tekanan diastolic sekurang – kurangnya 15 mmHg atau adanya tekanan iastolik sekurang – kurangnya 90 mmHg.

2.      SARAN

            Profesi Bidan
Agar dapat membantu dan memberi perasaan puas dan menyenangkan bagi kita klien serta dapat setia dan mendampingi dan menolong ibu-ibu pasca persalinan sampai sang Ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

            Lahan Praktek
Agar lebih meningkatkan pelayanan potensi, dalam menjalankan tugasnya bidan memiliki alat yang dinamakn standar pelayanan kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan. Memberikan pelayanan yang aman bagi masyarakat dan menjaga kebersihan, kerapian lahan dan memajukan tenaga medis.

            Nutrisi Pendidikan
Mendidik Mahsiswa untuk lebih professional aktyif dan maju.

            Rekan Mahasiswa
Agar lebih saling melengkapi, saling membantu, mendukung dan bekerja sama.

            Pembaca
Lebih menyukai membaca buku dan menambah pengetahuan yang luas agar dapat menerapkan dengan penuh tanggung jawab kode etik profesi dan etika Bidan.