Senin, 01 April 2013

tromboflebitis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
     Trombosis pada vena-vena yang dekat pada permukaan biasanya disertai dengan peradangan, sehingga merupakan tromboflebitis. Gejalanya antra lain adalah nyeri, panas pada perabaan, dan kemerahan. Tromboflebitis adalah salah satu infeksi yang terjadi pada luka jalan lahir post partum. Penjalaran infeksi memalui vena sering terjadi dan merupakan sebab yang terpenting kematian karena puerperalis. 
Dua golongan vena yang biasanya memegang peranan antara lain adalah vena-vena dindimg rahim dan ligamentum (tromboplebitis pelvica) dan vena-vena tungkai (tromboplebitis femoralis).
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan tentang Tromboflebitis, penyusun menentukan rumusan masakah sebagai berikut:
1.      Apa definisi dari tromboflebitis?
2.      Apa saja kasus yang menyebabkan terjadinya tromboflebitis?
3.      Bagaimana penatalaksanaan dari tromboflebitis?
1.3.TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan pembahasan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut
1.Tujuan Umum
a.Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Askeb ibu III.
2.Tujuan Khusus
a.Untuk mengetahui definisi dari tromboflebitis.
b.Untuk mengetahui factor  penyebab dari tromboflebitis.
c.Untuk mengetahui penatalaksanaan dari tromboflebitis.











BAB II
TEORI

2.1. Definisi
 Tromboemboli adalah kelainan pada masa nifas yaitu setelah melahirkan dimana terjadi sumbatan pada pembuluh darah karena adanya pembekuan darah. Tromboflebitis adalah kelanjutan dari tromboemboli yang sudah mengalami peradangan.
Tromboflebitis adalah radang vena yang berhubungan dengan pembentukan trombus.
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai pembentukan pembekuan darah. Tromboflebitis cebderung terjadi pada periode pasca partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan fibrinogen .
2.2. Klasifikasi
Tromboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu:
a.       Terjadi pada vena-vena dinding rahim dan ligamentum latum (tromboflebitis pelvlic). Vena yang paling sering terkena adalah vena ovarika dekstra karena infeksi pada tempat implantasi plasenta terletak dibagian atas uterus. Perluasan dari vena ovarika dekstra mengalami inflamasi dan akan menyebabkan perisalpingo-oofaritis dan peridiapenditis.Perluasan ini biasanya terjadi sekitar hari ke-14 dan ke-15 pasca partum.
b.      Pada vena-vena tungkai (tromboflebitis femoralis). Sering terjadi sekitar hari ke 10 pasca post partum.
2.3. Etiologi
Secara umum etiologi tromboflebitis adalah sebagai berikut:
 a. perluasan infeksi endometrium
b. mempunyai varises pada vena
c. obesitas
·    Tromboflebitis Pelvica
Yang paling sering meradang adalah vena ovarica karena mengalirkan darah dari luka bekas palcenta ialah daerah fundus uteri.
Karena radang terjadi trombosis yang bermaksud untuk menghalangi perjalanan kuman-kuman. Dengan proses ini infeksi akan sembuh, tapi kalau daya tahan tubuh kurang maka trombus menjadi nanah. Bagian – bagian kecil trombus terlepas dan terjadilah emboli atau sepsis dan karena embolus ini mengandung nanah disebut pyaemia. Embolus ini biasanya tersangkut pada paru-paru, ginjal, atau katup jantung. 
·    Tromboflebitis Femoralis
Faktor penyebab pada tungkai adalah penyumbatan oleh adanya darah yang membeku, adanya perubahan susunan darah, adanya perubahan laju peredaran darah, adanys pembekuan darah.
Faktor pendukungnya antara lain adalah kurangnya aktifitas pada ibu ketika hamil dan setelah melahirkan, dilakukan pembedahan (operasi saat melahirkan), usia lanjut, adanya varises, multi parital (sering melahirkan), infeksi nifas
2.4. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejalanya antara lain :
·        Tromboflebitis pelvica.
Biasanya terjadi dalam minggu ke 2 dengan tanda dan gejala sebagai berikut:
v Demam menggigil. Biasanya sebelumnya pasien sudah meperlihatkan suhu yang tidak tenang seperti pada endometritis.
v Penyulit adalah abses paru, pleuritis, pneumonia, dan abses ginjal.
v Penyakit berlangsung antara 1-3 bulan dan angka kematian tinggi. Kematian biasanya penyulit paru-paru. 

·        Tromboflebitis femoralis.
Tanda dan gejala dari tromboflebitis femoralis antara lain adalah  terjadi antara hari ke 10 sampai 20 ditandai dengan kenaikan suhu dan nyeri pada tungkai. Tungkai ini biasanya tertekuk dan berputar ke luar dan agak sukar digerakkan. Kaki yang sakit biasanya lebih panas dari kaki yang sehat. Palpasi menunjukkan adanya nyeri, timbul odema yang jelas biasanya mulai pada ujung kaki atau pada paha dan kemudian naik ke atas. Keadaan umum pasien tetap baik.   
2.5. Manifestasi Klinis
Manifestasi dari gejala tergantung pada :
·   Derajat gangguan aliran darah dengan pengisian darah jaringan atau iskemia.
·   Respon peradangan sekitar vena yang terkena.
·  Infeksi bakteri penyerta.
2.6. Diagnosis Banding
·  Tromboflebitis pelvica
Diagnosa banding dari tromboflebitis pelvica antara lain adalah apendiktis akut, kista ovarium yang terpuntir, hematoma, ligamentum lantum, abses pelvis, Infeksi traktus urinarius, dan infeksi luka.
·  Tromboflebitis femoralis
Diagnosa banding dari tromboflebitis femoralis antara lain adalah selulitis, vena varikosa, trauma dengan hematoma subfasial, limfangitis, dan artritis.
2.7. Komplikasi
·  Tromboflebitis pelvica
Komlikasi potensial dari tromboflebitis pelvica antara lain adalah emboli paru septik, septikemia, dan emfisema.
·  Tromboflebitis femoralis
Komplikasi potensial dari tromboflebitis femoralis yang paling serius adalah emboli paru.
2.8. Penatalaksanaan
·    Tromboflebitis Pelvica
Tujuan terapi pada tromboflebitis ialah :
v  Mencegah emboli paru-paru.
v  Mengurangi akibat-akibat tromboflebitis (odema kaki yang lama, perasaan nyeri di tungkai)

  • Tromboflebitis Femoralis
Penanganan yang dapat dilakukan antara lain adalah
v  Kaki ditinggikan untuk mengurangi pembengkakan
v  Setelah melakukan gerakan pada kaki hendaknya tetap di balut memakai kaos kaki panjang yg elastik selama mungkin.
v  Pasien harus tinggal di tempat tidur sampai seminggu sesudah demam sembuh.
v  Setelah pasien sembuh, anjurkan supaya jangan lama-lama berdiri dan pemakaian kaos elastik baik sekali.
v  Kompres hangat pada kaki
v  Ukur diameter kaki bagian paha
v  Kaji kemungkinan adanya perdarahan lain.
v  Jelaskan pada klien bahwa untuk kehamilan selanjutnya ia harus memberitahukan tenaga kesehatan yang dia hadapi untuk memastikan bahwa pencegahan tromboflebitis yang tepat telah dilakukan.
Cara mencegahnya antara lain adalah
v  Lakukan aktifitas secara bertahap
v  senam nifas setiap hari selama 6 minggu











BAB III
KASUS

3.1. 11 Hari Melahirkan, Kaki Bengkak
     Padang : Dian menyatakan bahwa setelah 11 hari dia melahirkan kakinya membengkak, merah dan sangat nyeri. Dia juga menambahkan bahwa tidak mengerti mengapa kakinya bisa bengkak.
” Mulanya saya tidak memikirkannya, tapi lama kelamaan semakin besar dan sakitnya pun semakin tidak bisa saya tahan”, ujarnya saat itu. Untuk mengetahui keadaanya dia memeriksakan dirinya di puskesmas terdekat. Di puskesmas tersebut wanita berusia 26 tahun ini mendapatkan surat rujukan untuk pemeriksaan lebih lajut. Menurut petugas kesehatan setempat apa yang terjadi pada kaki Dina saat itu bukanlah hal yang wajar.
Dari hasil foto roentgen didapati gumpalan-gumpalan darah pada kaki Dian. Dan pada saat itu juga Dokter pun memastikan bahwa pembengkakan yang dialami Dian adalah salah satu tanda adanya tromboflebitis femoralis.
Terkait dengan keadaan tersebut dokter menyatakan bahwa Dian tidak harus dirawat di Rumah Sakit, tetapi Dian harus sering kontrol untuk mengetahui perkembangannya dan guna mencegah terjadinya komlikasi – komlikasi. Sebelum pulang dokter memberikan petuah-petuahnya agar tromboflebitis femoralis yang diderita oleh Dina cepat teratasi. (Nurbati)

BAB 1V
ASKEB
1. Data Dasar                                               
Pengkajian dilakukan pada hari kamis tanggal 30 Desember 2010, jam 08.30 WIB di Irna Melati RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
     1.1.DATA SUBYEKTIF
      1. BIODATA
Nama istri              : Ny. D                                    Nama Suami    : Tn. A
Umur                     : 26 tahun                    Umur               : 36 tahun
Agama                   : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan                        : SMA                         Pendidikan      : SMA
Suku/bangsa          : Indonesia                  Suku/bangsa    : Indonesia
Pekerjaan               : 1bu Rumah Tangga   Pekerjaan         : Wiraswasta
Kawin                   : Kawin                       Kawin             : Kawin
Umur kawin          : 19 tahun                    Umur kawin    : 29 tahun
Lama kawin          : 7 tahun                      Lama kawin    : 7 tahun
Alamat                  : Ds. Kromasan           Alamat                        : Ds. Kromasan
     RT/RW : 01/01                                     RT/RW : 01/01
2. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri, terjadi pembengkakan dan kemerahan pada kakinya.
3. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche              : 14 tahun
Siklus                    : 28  hari
Lamanya               : 7 hari
Jumlah                   : hari 1-3 (3 koteks penuh)
                              : hari 4-7 (2 koteks penuh)
Konsistensi            : hari 1-3 (menggumpal/kental)
                                hari 4-7 (encer)
Warna                    : hari 1-3 (merah tua)
                          hari 4-7 (merah segar)
Dysminorhoe         : kadang-kadang, sebelum menstruasi
Flour Albus           : ada, setelah menstruasi


4. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINA DAN NIFAS YANG LALU
Suami
ke
Hamil
ke
Persalinan
Nifas
Umur anak sekarang

L/P

UK

Hidup/mati
Tempat persalinan
Penolong

Penyulit
Lama nifas
Kelainan
KB
Lama menyusui


H
A
M   I
 L                     
 I  N I      








5. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS SEKARANG
KEHAMILAN:
·   Ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan….bulan, pergerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan, selama hamil klien memeriksakan kehamilan di bidan, sebanyak 7 kali.
·   Keluhan selama hamil :
TM I          : mual- muntah
TM II        : tidak ada
TM III       : sering kencing
·   Imunisasi yang pernah didapat :
1X TT CPW, 1X saat hamil usia 3 bulan
·   Vitamin/obat-obatan yang pernah didapat :
Obat Fe,  Vit C,  B1  dan B6
·   HE yang pernah didapat :
Makanan yang bergizi, dan personal hygiene yang benar.
PERSALINAN
·   Ibu mengatakan kenceng-kenceng sejak hari sabtu tanggal 18 Desember 2010 jam 22.00 WIB
·   Melahirkan di RSUD Dr.Iskak Tulungagung
·   Bayi lahir pada tanggal 19 Desember 2010 jam 08.10 WIB secara spontan ditolong oleh bidan jenis kelamin perempuan
·   BB 2700gram, PB 40cm, AS 7, tidak ada kelainan kongenital, anus normal
·   Ada perlukaan jalan lahir, tidak di heating
·   Klien mengatakan nyeri
·   Jumlah perdarahan 350 cc
NEONATUS
·   Reflek                : Baik
·   Pertumbuhan      : BB 2800gram, PB 40cm, LK 30cm, LD 30cm, LL 9cm
·   Imunisasi            : Hepatitis B
6. RIWAYAT KESEHATAN
                 6.1.Riwayat Kesehatan yang Lalu
·         Penyakit menular             : Pasien tidak memiliki penyakit menular
·         Penyakit menurun             : Pasien tidak memiliki penyakit menurun
·         Penyakit menahun             : Pasien tidak memiliki penyakit menahun
·         Infeksi virus                      :     Pasien tidak pernah terinfeksi virus
·         Kecelakaan/operasi           : Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan/opersi
6.2. Riwayat Kesehatan Suami/Keluarga
·         Penyakit menular              : tidak ada penyakit menular
·         Penyakit menahun             : tidak ada penyakit menahun
·         Penyakit menurun             : tidak ada penyakit menurun
·         Infeksi virus                      : tidak ada infeksi virus
·         Kecelakaan/operasi           : tidak ada kecelakaan/opersi
7. KEADAAN PSIKOSOSIAL BUDAYA
·         Ibu mengatakan kehamilan ini diharapkan
·         Hubungan dengan suami, keluarga, dan masyarakat baik
·         Klien mengatakan tidak ada pantangan terhadap makanan atau  minuman tertentu
8. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
     8.1. Pola Nutrisi
a. Sebelum hamil
·         Makan       : 3x sehari, porsi 1 piring
·         Menu         : nasi, lauk (tahu, tempe,) sayur, buah (pisang)
·         Minum       : 8 gelas/hari (air putih, kuah sayur, es)
b. Selama nifas
·         Makan       : 5x sehari, porsi 1 piring
·         Menu         : nasi, lauk, (tahu, tempe, ikan, telur) sayur, buah
·         Minum       : 10 gelas/hari (air putih, kuah sayur, susu)
8.2.. Pola Eliminasi
a. Sebelum hamil
·         BAB          : 1x sehari, warna coklat kekuningan, lunak, bau khas, tidak nyeri
·         BAK         : 5x sehari, warna jernih, bau khas, tidak nyeri, tidak ada pus atau nanah
b. Selama nifas   :
·         BAB          : 2x sehari, warna coklat kekuningan, lunak, bau khas, tidak nyeri
·         BAK         : 5x sehari, warna jernih, bau khas, tidak nyeri, tidak ada pus atau nanah.
8.3. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum hamil            : - siang (13.00 – 15.00)/ 2 jam
                                         - malam (22.00 – 04.00)/ 6 jam
b. Selama nifas               : - siang (12.30 – 15.00)/ 3 jam
                                      - malam (21.00 – 04.00)/ 7 jam
8.4. Pola Aktifitas
a. Sebelum hamil            : melakukan semua tugas sebagai ibu rumah tangga (memasak, mencuci, menyapu, mengepel)
b. Selama nifas               : mengurangi pekerjaan yang berat (hanya memasak dan menyapu saja)
8.5. Pola Personal Hygiene
a. Sebelum hamil            : mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, cuci rambut 3x/minggu, ganti baju 2x/hari, ganti pakaian dalam 2x/hari
b. Selama nifas               : mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, cuci rambut 2x/ minggu, ganti baju 2x/hari, ganti pakaian dalam 2x/hari.
8.6. Pola seksualitas
a. Sebelum hamil            : 3x/minggu, tidak ada keluhan
b. Selama nifas               : 1xminggu, takut, cemas, khawatir, malas.
8.7. Ketergantungan
Klien mengatakan tidak pernah ketergatungan terhadap obat-obatan, makanan, atau minuman tertentu.

1.2. DATA OBYEKTIF
SECARA UMUM
Keadaan umum        : baik
Kesadaran                : composmentis
Postur tubuh             : tegak
Cara berjalan            : tegak
BB sebelum hamil    : 48 kg
BB sekarang             : 63 kg
Kenaikan BB           : 15 kg
TB                            : 157 cm
LILA                        : 24 cm

TANDA-TANDA VITAL
Tensi             : 110/70 mmHg
Suhu             : 37,50C
Nadi             : 80 x/menit
Pernafasan    : 18 x/menit


PEMERIKSAAN FISIK
1.      Inspeksi
Kepala                            : Kulit kepala bersih, rambut lurus, tidak rontok, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.
Muka                              : Simetris, tidak pucat, tidak odema.
Mata                               : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih keabu-abuan, ketajaman penglihatan tidak ada gangguan, bersih.
Hidung                           : Bersih, tidak ada peradangan, lubang hidung simetris.
Mulut dan gigi               : Bibir simetris, gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada ginggivitas, tidak ada stomatitis.
Telinga                           : Simetris, bersih, tidak ada serumen.
Leher                              : Tidak ada bekas opersi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
Payudara                        : Simetris, papilla mammae bersih, menonjol, colostrum belum keluar, tidak ada luka, aerola mammae bersih.
Aksila                             : Tidak ada benjolan, bersih.
Abdoment                      : Pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas opersi, terdapat strie gravidarum.
Genetalia                        : Vulva dan vagina bersih, tidak edema, tidak ada varices, ada flour albus, tidak ada bekas jahitan.
Anus                               : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstrimitas atas              : Simetris, tidak edema, kuku bersih
Ekstrimitas bawah          : Simetris, odema, kuku bersih, kemerahan,.
2. Palpasi
Leher                              : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
Payudara                        : Tidak ada benjolan, konsistensi keras.
Abdoment                      : TFU tidak teraba, tidak ada kontraksi.
Ekstrimitas bawah          : Ada nyeri tekan
3. Auskultasi
Suara bising usus
4. Perkusi
Reflek patella kiri dan kanan  : +/+

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium : HB 12g%
                                                            Proteinuria

KESIMPULAN
P 1001, postpartum hari ke 11 dengan masalah trobolebitis femoralis.

           
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
NO
DATA DASAR
DIAGNOSA/MASALAH
1.






DS :
- Klien mengatakan nyeri, terjadi pembengkakan dan kemerahan pada kakinya.
DO :
- TTV               :
  Suhu               : 37,5ºC
  Nadi                : 80 x/menit
  Tekanan darah : 110/70 mmHg
  Respirasi         : 18 x/menit
- Tinggi badan   : 157 cm
- Berat badan sebelum hamil : 48 kg
- Berat badan sekarang          : 63 kg
- Kenaikan berat badan          : 15 kg
- LILA               : 24 cm
- Terdapat edema pada kaki
- Nyeri tekan pada kaki
-Pemeriksaan Laboraturium: HB 12g%

P 1001, postpartum hari ke 11 dengan masalah trobolebitis femoralis.





III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
- Diagnosa potensial    : Emboli paru
- Masalah potensial      : Ketidaknyamanan 

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA, KONSULTASI DAN KOLABORASI
- Konsultasi
- Kolaborasi/rujukan

INTERVENSI/IMPLEMENTASI/EVALUASI


NO
DIAGNOSA/MASALAH
TUJUAN/KRITERIA KEBERHASILAN
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1.
P 1001, postpartum hari ke 11 dengan masalah trobolebitis femoralis.

Tujuan:
1. Dalam pengobatan 1x24 jam, diharapkan edema pada kaki berkurang
2. Mendeteksi sedini mungkin adanya resiko dan komplikasi.

Kriteria keberhasilan:
1. Keadaan ibu dengan TTV :
-Tensi:120/80mmHg
- Nadi: 82x/menit

-Respirasi:18 X/menit
- Suhu : 360C

Rencana tindakan:
1. Bina Hubungan Saling Percaya.
(BHSP)
Rasional:
Dengan melakukan pendekatan maka terciptakan hubungan yang baik antara klien dan bidan serta tercipta pula rasa saling percaya antara klien dan bidan.

2. Jelaskan pada klien tentang keadaannya saat ini
Rasional:
Dengan menjelaskan tentang keadaan ibu saat ini, ibu tidak merasa cemas.

3. Anjurkan kepada ibu untuk memposisikan kaki lebih tinggi pada saat berbaring.
Rasional:
Dengan menganjurkan kepada ibu untuk memposisikan kaki lebih tinggi pada saat berbaring, peredaran darah akan lancar.

4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
Rasional:
Dengan menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup, diharapkan kondisi ibu cepat membaik.

5. Kompres kaki ibu dengan air hangat.
Rasional:
Dengan mengompres dengan air hangat, diharapkan edema segera berkurang.

6. Anjurkan pada ibu untuk tidak terlalu lama berdiri.
Rasional:
Dengan menganjurkan pada ibu untuk tidak terlalu lama berdiri, mengurangi beban tumpuan pada kaki.

7. Observasi TTV
Rasional:
Dengan mengobservasi TTV, dapat mengetahui tanda-tanda vital ibu.

8. Kolaborasi dengan tim medis lainnya untuk pemberian tarapi.
Rasional:
Dengan berkolaborasi dengan tim medis lainnya dapat diberikan terapi yang tepat pada ibu.
30 Desember 2010, jam 08.30 WIB
1.Melakukan pendekatan kepada klien dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sopan santun, serta perhatian lebih pada klien.

2. Menjelaskan kepada klien tentang keadaannya saat ini.




3. Mengajurkan kepada ibu untuk memposisikan kaki lebih tinggi pada saat berbaring.












4. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup.












5. Mengompres kaki ibu dengan air hangat.







6. Menganjurkan pada ibu untuk tidak terlalu lama berdiri.








7. Mengobservasi TTV.





8. Berkolaborasi dengan tim medis lainnya pemberian terapi.
30 Desember 2010 jam 08.30 WIB

S:
Klien mengatakan mengerti, memahami penjelasan bidan tentang keadaannya saat ini, serta penanggulangan/perawatan yang perlu dilakukan.

O:
Keadaan umum ibu baik

TTV:
- Tensi: 120/80 mmHg
- Nadi: 82x/menit
- Suhu: 360C
- Respirasi: 18x/menit

Pemeriksaan fisik:
- Edema berkurang pada kaki.
- Tidak ada nyeri tekan pada kaki.

A : P1001 postpartum hari ke 5 dengan tromboflebitis tungkai

P :
1. BHSP
2. Jelaskan pada klien tentang keadaannya saat ini.
3. Anjurkan kepada ibu untuk memposisikan kaki lebih tinggi pada saat berbaring.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
5. Kompres kaki ibu dengan air hangat.
6. Anjurkan pada ibu untuk tidak terlalu lama berdiri.
7. Observasi TTV
8. Kolaborasi dengan tim medis



     BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Tromboflebitis adalah radang vena yang berhubungan dengan pembentukan trombus. Ada dua golongan antara lain adalah terjadi pada vena dinding rahim dan ligamentum latum (tromboflebitis pelvlic) dan pada vena-vena tungkai (tromboflebitis femoralis).
Tanda dan gejala dari tromboflebitis femoralis antara lain adalah  terjadi antara hari ke 10 sampai 20 ditandai dengan kenaikan suhu dan nyeri pada tungkai. Tungkai ini biasanya tertekuk dan berputar ke luar dan agak sukar digerakkan. Kaki yang sakit biasanya lebih panas dari kaki yang sehat. Palpasi menunjukkan adanya nyeri, timbul odema yang jelas biasanya mulai pada ujung kaki atau pada paha dan kemudian naik ke atas.

Kritik dan Saran
Makalah yang kami sajikan ini merupakan hasil bersama yang masih banyak kesalahan dalam penyajiannya. Semoga, bagi para pembaca yang mengerti dan paham akan kesalahan yang ada pada makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat kami tunggu dan kami terima dengan 
DAFTAR PUSTAKA

Ø  Prawirahardjo, Sarwono.2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Ø  Tutorialkuliah.blogspot.com.
Ø  Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. 1984. Obstetri Patologi. Bandung: Elstar Offset

Tidak ada komentar: