BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pandangan bahwa perempuan yang menderita penyakit
ginjal sebaiknya menghindari kehamilan, telah ada sejak abad lalu. Luaran bayi dipercaya akan kurang baik dan
pasien yang menderita penyakit ginjal disarankan melakukan terminasi kehamilan.
Setelah tahun 1975 rasa pesimis itu berganti menjadi optimis sehubungan dengan
banyaknya publikasi studi kasus mengenai kehamilan dengan penyakit ginjal yang
dikonfirmasi dengan biopsy ginjal, sehingga kebanyakan perempuan dengan
gangguan ginjal dapat melewati kehamilan tanpa kelainan yang berarti. Selain
itu, data-data mengenai perempuan hamil dengan transplantasi ginjal sejak tahun
2000 telah memberikan hasil yang menggembirakan. Kesemuanya ini memberikan
pandangan bahwa sebagian besar perempuan yang mempunyai gangguan fungsi ginjal
minimal dapat hamil dengan kemungkinan kehamilannya berhasil mencapai 90%.
Dalam kehamilan terdapat
perubahan-perubahan fungsional dan anatomic ginjal dan saluran kemih, yang
sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik dan pemeriksaan hasil laboraturium.
Apabila hal itu tidak diperhatikan dan diperhitungkan, ada kemungkinan salah
membuat diagnosis, sehingga dapat merugikan ibu dan janin. Untuk itu,
diperlukan asuhan yang tepat bagi ibu hamil dengan penyakit ginjal, dan dalam
makalah ini akan dibahas tentang penyakit ginjal dalam kehamilan dan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan penyakit ginjal.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan tentang Pielonefritis, penyusun
menentukan rumusan masakah sebagai berikut:
1.
Apa
definisi dari Pielonefritis?
2.
Apa
saja penyebab pielonefritis?
3.
Bagaimana penatalaksanaan dari Pielonefritis?
1.3.TUJUAN
PEMBAHASAN
Adapun tujuan pembahasan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut
1. Tujuan
Umum
a.Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Askeb ibu III.
2. Tujuan
Khusus
a.Untuk
mengetahui definisi dari Pielonefritis
b.Untuk
mengetahui factor penyebab dari Pielonefritis
c.Untuk
mengetahui penatalaksanaan dari Pielonefritis
BAB II
TEORI
A. DEFINISI
Pielonefritis
merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut maupun
kronis. Pielonefritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu.
Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan
gejala lanjut yang disebut dengan pielonefritis kronis.
Pielonefritis merupakan
infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan interstinal dari salah
satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).
Pielonefritis merupakan
suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen atau retrograd
aliran ureterik (J. C. E. Underwood, 2002: 668)
Pielonefritis ada 2, yaitu:
1.
Pielonefritis Akuta
Dijumpai pada 2 % dari seluruh kehamilan dan nifas.
Banyak di jumpai pada triwulan ke III. 3 % Wanita dengan urine steril dan 30%
wanita dengan bakteri uria menimbulkan pielitis dalam kehamilan
2.
Pielonefritis Kronika
Penyakit ini biasanya menahun, mungkin sebelumnya telah
menderita sistitis atau pielonefritis akut
B.
PENYEBAB
·
Eschericis coli
·
Stafilokokus aureus
·
Basilus proteus dan Pseudomonas
auroginosa
·
Cara penjalaran bisa melalui
-
Dari
kandung kemih naik ke atas (assenden)
-
Pembuluh
darah dan pembuluh limpa
C.
PATOFISIOLOGI
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis
ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra. Flora normal fekal seperti Eschericia
coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphilococus
aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut. E.
coli menyebabkan sekitar 85% infeksi.
Pada pielonefritis akut, inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal
yang tidak lazim. Korteks dan medula mengembang dan multipel abses. Kalik dan
pelvis ginjal juga akan berinvolusi. Resolusi dari inflamasi menghsilkan
fibrosis dan scarring. Pielonefritis kronis muncul stelah periode berulang dari
pielonefritis akut. Ginjal mengalami perubahan degeneratif dan menjadi kecil
serta atrophic. Jika destruksi nefron meluas, dapat berkembang menjadi gagal
ginjal.
D.
GEJALA
Demam tinggi, menggigil, sakit pinggang hebat,
mual-muntah, nafsu makan kurang, dan anuria.
Periksa urine di jumpai banyak bergumpal
a.
Pengaruh terhadap kehamilan
Bisa berpengaruh terhadap hasil
konsepsi seperti abortus, partus prematurus dan kematian janin
Bila cepat diobati kehamilan
berjalan sampai cukup bulan dan persalinan akan normal. Pengakhiran kehamilan
biasanya tidak perlu, kecuali penyakit tidak mempunyai respon terhadap terapi
b.
Pengaruh kehamilan terhadap
penyakit
Pielitis dan Sistitis lebih
mudah terjadi dalam kehamilan. Penyakit yang telah ada menjadi lebih berat
karena kehamilan.
E.
KOMPLIKASI
Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut
(Patologi Umum & Sistematik J. C. E. Underwood, 2002: 669):
·
Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada area medula
akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.
·
Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat
sekali dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks
mengalami supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus.
·
Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan meluas ke dalam
jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.
Komplikasi pielonefritis kronis mencakup penyakit ginjal stadium
akhir (mulai dari hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan
jaringan parut), hipertensi, dan pembentukan batu ginjal (akibat infeksi kronik
disertai organisme pengurai urea, yang mangakibatkan terbentuknya batu)
(Brunner&Suddarth, 2002: 1437).
F.
PENANGANAN
1.
Sebaiknya hati-hati pemakaian
kateter biasa dan kateter menetap; kalau dapat dihindari
2.
Kalau harus dipakai, berikan
obat anti bacterial
3.
Wanita harus sstirahat
berbaring miring ke sisi yang tidak sakit
4.
Sebelum memberikan obat,
lakukan uji kepekaan obat barulah di berikan obat anti bacterial yang tepat,
biasanya selama 10-12 hari
5.
Awasi penderita untuk
kemungkinan adanya residif
BAB III
KASUS
Pada
tanggal 28 november 2009 pukul .08.30 WIB. Ny.A melahirkan anak dengan jenis
kelamin laki-laki dengan operasi sesar (SC) di RS Dr.Iskak Tulungagung.
Persalinan ditolong oleh dr.Aisyatul Sp.OG. Hal ini dikarenakan ada indikasi
ketuban pecah dini (KPD).
Pada tanggal 28 november 2009 pukul 05.00 WIB Ny.A
sudah merasakan kenceng-kenceng di perutnya dan mengeluarkan lendir bercampur
darah. Lalu suaminya Tn. C membawa Ny.A ke tempat praktek bidan Tuti di jalan
Ambarawa no.58. Setelah sampai di sana dilakukan berbagai macam pemeriksaan.
Dan didapatkan hasil bahwa ibu terindikasi adanya ketuban pecah dini. Lalu
bidan menganjurkan untuk dibawa saja ke rumah sakit. Pukul 06.00 sampai di RS
lalu segera dilakukan SC dan pukul 06.45 WIB bayi lahir dengan sehat. Setelah
persalinan Ny.A harus dirawat di RS selama 1 minggu.
Pada tanggal 9
desember 2009 Ny. A mulai
merasakan sakit pada perut dan pinggang. Dan badannya mulai terasa panas,
mual,muntah dan nafsu makan juga berkurang. Ny.A awalnya hanya mengira hal itu
sudah biasa dialami oleh ibu nifas. Tapi suaminya sangat khawatir dengan
keadaan istrinya karena takutnya akan berdampak buruk bagi Ny.A dan bayinya. Pada tanggal 11 desember 2009 Ny. A merasa
kesulitan untuk buang air kecil. Dan kondisi Ny.A semakin lemah. Keesokan
harinya pada tanggal 12 desember 2009 pukul 09.00 WIB Tn. C membawa Ny. A ke IGD RS. Dr. Iskak. Lalu dokter menyarankan untuk opname.
Diagnosa dokter pada waktu itu adalah pielonefritis.
Dan pada tanggal 12 desember
2009 pada pukul 10.00 WIB Ny. A opname di ruang nifas RS Dr. Iskak Tulungagung.
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN
I. DATA DASAR
Pengkajian dilakukan pada hari sabtu tanggal 13 desember 2009 jam 15.30 WIB
di Ruang Nifas RSUD Dr.
ISKAK Tulungagung
A.
|
Data Subyektif
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1
|
BIODATA
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Nama pasien
|
:
|
Ny. A
|
Nama suami
|
:
|
Tn. C
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Umur
|
:
|
28 tahun
|
Umur
|
:
|
33 tahun
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Suku/bangsa
|
:
|
Jawa/Indonesia
|
Suku/bangsa
|
:
|
Jawa/Indonesia
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Agama
|
:
|
Islam
|
Agama
|
:
|
Islam
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Pendidikan
|
:
|
SMA
|
Pendidikan
|
:
|
SMA
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Pekerjaan
|
:
|
Ibu rumah tangga
|
Pekerjaan
|
:
|
Swasta
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Penghasilan
|
:
|
-
|
Penghasilan
|
:
|
Rp. 1.200.000/bln
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Kawin ke
|
:
|
1
|
Kawin ke
|
:
|
1
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Umur kawin
|
:
|
24 tahun
|
Umur kawin
|
:
|
29 tahun
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Lama kawin
|
:
|
4 tahun
|
Lama kawin
|
:
|
4 tahun
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Alamat rumah
|
:
|
Jl. Suropati No. 17 Tulungagung
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2
|
KELUHAN UTAMA
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Ibu mengatakan 3 minggu yang lalu telah melahirkan anaknya yang pertama dengan
operasi. Sejak 4 hari yang lalu ibu
mengeluh sakit pada perut dan pinggang. Badanya juga panas, mual, muntah
nafsu makan berkurang dan sulit buang air kecil. Dikarenakan keadaan ibu yang
semakin lemah maka pada tanggal 12 desember 2009 pukul 09.00 WIB suami
membawa ibu ke IGD RS Dr. Iskak. Dokter menyarankan untuk opname. Dan
akhirnya ibu opname di ruang nifas RS Dr, Iskak Tulungagung.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3
|
RIWAYAT MENSTRUASI
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Menarche
|
:
|
12 tahun
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Lama haid
|
:
|
7 hari
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Banyaknya
|
:
|
Hari ke 1-3 = 2-3 x ganti pembalut, 4-7 = 2
kotek sehari
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Siklus
|
:
|
28 hari
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Dismrnorhoe
|
:
|
Tidak ada
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Fluor albus
|
:
|
Sebelum haid, tidak gatal dan tidak berbau
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
HPHT
|
:
|
25-02-2009
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
HPL
|
:
|
04-11-2009
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4
|
RIWAYAT KEHAMILAN PERSALINAN, NIFAS SEKARANG
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sumi ke
|
Hamil ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
Umur anak sekarang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
L / P
|
UK
|
H / M
|
Tempat persalinan
|
Penolong
|
Penyulit
|
Lama nifas
|
Kelainan
|
KB
|
Menyusui
|
|||||||||||||||||||||||||||
1
|
1
|
L
|
9 bln
|
H
|
Rumah sakit
|
dokter
|
KPD
|
19 hr
|
Infeksi
|
tidak
|
Ya
|
14 hari
|
||||||||||||||||||||||||
|
5
|
RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS
SEKARANG
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
KEHAMILAN
TM I :
Mual muntah
TM II : Tidak ada keluhan
TM III : Sering kencing
Obat Fe, Vit C,
B1 dan B6
Nutrisi dan Personal Higiene
PERSALINAN
NEONATUS
· Reflek :
Baik
· Pertumbuhan : BB 2500 gram, PB 48 cm, LK: 33, LD:36
· Imunisasi : Hepatitis B
1x
Persalinan berlangsung dengan SC dengan indikasi
KPD ditolong oleh dr. Aisatul , SpOG, Bayi lahir tanggal 18 desember 2010,
jam 10.00 WIB. Jenis kelamin laki-laki, BB 3200 gr, PB 48 cm, AS 6 – 8, tidak
ada kelainan konginetal, anus ada.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
6
|
Riwayat kesehatan
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Riwayat
kesehatan yang lalu
Klien tidak pernah menderita penyakit menular,
misal : HIV /AIDS, Hepatitis B
Klien tidak pernah menderita penyakit menahun,
misal : asma
Klien tidak pernah menderita penyakit menurun,
misal : hipertensi, DM
Klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan /
minuman dan obat-obatan
Riwayat
kesehatan suami / keluarga
Klien tidak pernah menderita penyakit menular,
misal : HIV /AIDS
Klien tidak pernah menderita penyakit menahun,
misal : asma
Klien tidak pernah menderita penyakit menurun,
misal : hipertensi, DM
Keadaan
psikososial budaya
Ibu mengatakan senang karena bayinya lahir
dengan selamat. Suami dan keluarga mendukung kelahiran bayinya. Hubungan ibu
dan masyarakat baik. Ibu merupakan orang jawa asli yang kental dengan
kebudayaan selamatan. Jadi ibu dan keluarga melaksanakan selamatan sebagai
rasa syukur akan kelahiran anak pertamanya. Ibu tidak mendapat pantangan
makanan dari keluarga dan masyarakat sekitar.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
7
|
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
POLA NUTRISI
Selama hamil
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Makan
|
:
|
3 x sehari, porsi 1 piring (nasi, sayur, lauk
dan buah)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Minum
|
:
|
± 6 -8 gelas per hari, air putih dan susu
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Selama nifas
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Makan
|
:
|
2 x sehari, porsi 1/2 piring (nasi, sayur, lauk
dan buah) karena ibu mual dan
muntah.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Minum
|
:
|
± 6 -10 gelas per hari, air putih dan susu
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
POLA ELIMINASI
Selama hamil
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Eliminasi
|
:
|
BAB : 1
x / 1 hari
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
BAK ± 7 x /hari
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Selama nifas
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Eliminasi
|
:
|
BAB : 1
x / 2 hari
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
BAK ± 4 x /hari
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
PERSONAL HYGIENE
Selama hamil
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Mandi 2 x sehari, Gosok Gigi 2 x / hari, Cuci
Rambut 2 hari sekali, ganti Baju 2 x / hari, Ganti pakaian dalam 2 x / hari
Selama nifas
Mandi 2 x sehari, Gosok Gigi 2 x / hari, Cuci
Rambut 3 hari sekali, ganti Baju 2 x / hari, Ganti
pakaian dalam 2 x / hari, ganti pembalut ±2x/hr
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR
Selama hamil
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Tidur malam
|
:
|
± 8 Jam Mulai jam 21.00 – 05.00 WIB
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Tidur siang
|
:
|
Siang + 2 jam
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Selama nifas
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Tidur malam
|
:
|
± 6 ( sering terbangun karena mennyusui bayinya
)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Tidur siang
|
:
|
Siang + 1 jam
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
POLA AKTIFITAS
Selama hamil
Ibu hanya
mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan-ringan saja misal, menyapu, memasak,
dan mempersiapkan kebutuhan suami.
Selama nifas
Ibu belum bisa melakukan aktivitas ibu rumah tangga seperti biasa, mobilisasi
ibu kurang.
POLA SEKSUALITAS
Selama hamil
± 1x / minggu
Selama nifas
Klien belum pernah berhubungan seksual
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
KETERGANTUNGAN
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Selama hamil dan nifas klien tidak pernah ketergantungan pada obat
– obatan, minuman, atau makanan tertentu
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
B
|
Data Obyektif
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
A.
|
Pemeriksaan Umum
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.
|
Keadaan Umum
|
:
|
Lemah
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
2.
|
Kesadaran
|
:
|
Composmentis
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
3.
|
Postur Tubuh
|
:
|
Lordosis
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
4.
|
Cara Berjalan
|
:
|
Tegak
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
5.
|
BB Sekarang
|
:
|
55 Kg
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
6.
|
TB
|
:
|
152 cm
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
7.
|
Lila
|
:
|
27 cm
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
TANDA – TANDA VITAL
TD
: 110/70 mmHg
Suhu : 39,5 ºC
Nadi : 112 x / Menit
Respirasi
: 22 x / Menit
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
B.
|
Pemeriksaan Fisik
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.
|
Inpeksi :
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.1
|
Kepala
|
:
|
Rambut lurus, Warna rambut hitam, tidak rontok, tidak berketombe,
tidak ada benjolan.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.2
|
Muka
|
:
|
Tidak ada cloasma gravidarum, pucat, tidak oedema, terlihat ekspresi kesakitan.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.3
|
Mata
|
:
|
Simetris, Kelopak mata tidak oedema, konjungtiva pucat, sklera
tidak ikterus.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.4
|
Hidung
|
:
|
Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping
hidung
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.5
|
Mulut dan gigi
|
:
|
Bibir simetris, Lidah bersih, gusi tidak epulis, gigi tidak caries
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.6
|
Telinga
|
:
|
Simetris, bersih, Tidak ada serumen.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.7
|
Leher
|
:
|
Tidak ada luka bekas operasi, Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
dan vena jugularis.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.8
|
Axilla
|
:
|
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.9
|
Dada
|
:
|
Payudara: membesar, simetris, papila mamae menonjol, tidak ada
benjolan tidak ada strie, bersih.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.10
|
Abdoment
|
:
|
Terlihat tegang, Ada
bekas luka operasi hampir kering 15 cm posisi
vertikal, linea alba ada, tidak ada strie livide dan
strie albican
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.11
|
Punggung
|
:
|
Posisi tulang belakang normal
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.12
|
Extremitas
|
:
|
Simetris, tidak oedema, tidak varises, tidak ada gangguan pergerakan, pada lengan sebelah kanan
terpasang infus RL 16 tetes / menit
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
1.13
|
Ano-genital
|
:
|
Genetalia bersih, lochea berwarna hijau dan berbau busuk, anus
tidak ada hemoroid
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2.
|
Palpasi
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Kepala
|
:
|
Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Leher
|
:
|
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Payudara
|
:
|
Tidak ada nyeri tekan, ASI
keluar, konsistensi kenyal.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Abdomen
|
:
|
Ada Nyeri tekan bagian bawah dan kaku, TFU 3 jari dibawah pusat.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3.
|
Perkusi
Reflek patella kanan dan kiri : + / +
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4.
|
Auskultasi
Dada
Pada pernafasan tidak ada
suara nafas tambahan
Abdomen
Bising usus ( + )
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
5.
|
Pemeriksaan Penunjang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Darah : HB 10 gr %
Leukosit 13.000 cmm
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
KESIMPULAN
Post partum 3 minggu P1A0 disertai dengan
pielonefritis.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
DATA
DASAR
|
DIAGNOSA
/ MASALAH
|
DS :
Ibu mengatakan 3 minggu yang lalu telah
melahirkan anaknya yang pertama dengan operasi,sejak 4 hari yang lalu ibu mengeluh nyeri perut
bagian bawah dan kaku disertai demam, menggigil, mual muntah dan sulit buang air kecil.
DO :
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
TANDA – TANDA VITAL
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 39 ºC
Nadi : 112 x / Menit
Respirasi : 22 x / Menit
Abdoment : Terlihat tegang,
Ada Nyeri tekan bagian bawah dan kaku
Muka : terlihat pucat,
ekspresi wajah kesakitan.
Pemeriksaan Penunjang
Darah : HB 10 gr %
Leukosit 13.000 cmm
|
Diagnosa
Post partum 3 minggu
P1A0 disertai dengan pielonefritis.
|
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
-
Dehidrasi
-
Tromboflebitis pelvika dapat
menimbulkan Emboli
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA KONSULTASI DAN KOLABORASI
-
Turunkan
panas
-
Pemberian
cairan infus
-
Kolaborasi
pemberian antibiotika dengan spektrum luas seperti Ampicilin
V. VI. VII INTERVENSI, IMLPEMENTASI, EVALUASI
NO
|
DIAGNOSA/MASALAH
|
TUJUAN/KRITERIA
KEBERHASILAN
|
INTERVENSI
|
IMPLEMENTASI
|
1.
|
P 1001,
dengan pielonefritis.
|
Tujuan :
Setelah
dilakukan asuhan kebidanan penyakit klien dapat diatasi
Kriteria
Hasil :
TTV : normal
TD :
110/70-120/80 mmHg
N :
60-100 x /menit
S: 365
– 375 oC
RR: 16-20 x
/menit
Nyeri perut berkurang bahkan hilang
Abdomen tidak kaku
|
13 Desember 2009, jam 15.30
Rencana tindakan:
1. Bina Hubungan Saling Percaya.
(BHSP)
Rasional:
Dengan melakukan pendekatan maka terciptakan hubungan yang baik antara
klien dan bidan serta tercipta pula rasa saling percaya antara klien dan
bidan.
2. Jelaskan keadaan ibu sekarang
Rasional :
Dengan mengetahui keadaanya saat ini kx
akan mengurangi kecemasan ibu dan
ibu tau penyebab penyakitnya
3. Pantau TTV
dan cairan infus
Rasional :
Dengan pemantauan TTV dan cairan infus kita
dapat mengetahui perkembangan kondisi ibu baik secara umum ataupun cairan
yang masuk ke dalam tubuh ibu
4. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang
bergizi dan banyak mengandung protein
Rasional :
Dengan makanan yang bergizi mempercepat
5. Anjurkan pada
ibu untuk sering minum
Rasional :
Memenuhi kebutuhan
akan cairan dalam
Tubuh ibu
6. Kolaborasi dengan Dokter untuk
pemberian terapi, seperti antibiotik.
Rasional:
Pemberian terapi dimaksudkan untuk mempercepat kesembuhan bagi klien.
|
13 Desember 2009, jam 15.45 WIB
1.Melakukan pendekatan kepada klien
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sopan santun, serta
perhatian lebih pada klien.
.
2. Menjelaskan keadaan ibu sekarang bahwa keadaanya harus segara diobati
dan memerlukan perawatan
3. Memantau TTV dan cairan infus RL
·
TD : 110/70 mmHg
·
S : 39,5°C
·
N : 112x/mnt
·
RR : 22x/mnt
4. Menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan banyak
mengandung protein
Misal: 4 sehat 5 sempurna
5. Menganjurkan pada ibu untuk sering minum. 6-8 gelas sehari
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
§ Ampicillin dengan dosis 3 X 1 peroral
§ Kotrimoksazol 2 x 2 tablet
§ Bikarbonat 4 x 2 gr untuk alkalinase
urine
|
VII EVALUASI
Tanggal : 14 -12-2009 / Pkl. 08.00 WIB
Diagnosa/Mslh/Kebt.
|
Evaluasi
|
|||
Dx:
P1001,dengan Pielonefritis
|
S
|
:
|
Ibu mengatakan
perut bagian bawah masih nyeri tapi sudah berkurang dan perut sudah sedikit
tidak kaku , masih merasa mual disertai muntah 2x dan masih tidak nafsu makan,
|
|
O
|
:
|
TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 38°C
N : 108x/mnt
RR : 20x/mnt
Abdoment terasa sedikit kaku
Ibu masih terlihat pucat dan lemah
Porsi makan tidak dihabiskan
Terpasang infus RL 16 tetes / menit
|
||
A
|
:
|
P1001, dengan pielenofritis
|
||
|
P
|
:
|
-
|
Beri kompres hangat pada ketiak, lipatan
paha dan dahi
|
|
|
|
-
|
Observasi TTV
|
|
|
|
-
|
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi
|
|
|
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
Tgl 15-12-2009, jam 10.00 WIB
|
|
Dx :
P1001, dengan pielonefritis
|
S
|
:
|
Ibu mengatakan
perut bagian bawah nyerinya sudah berkurang dan perut tidak kaku ,
sudah tidak merasa mual dan tidak muntah serta nafsu
makannya bertambah
|
|
|
O
|
:
|
TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 37°C
N : 98x/mnt
RR : 20x/mnt
Abdoment terasa sedikit kaku
Ibu sudah tidak pucat
Porsi makan sudah dihabiskan
Terpasang infus RL 16 tetes /
menit
|
|
|
A
|
:
|
P1001, dengan pielonefritis
|
|
|
P
|
:
|
Beri kompres hangat pada ketiak, lipatan
paha dan dahi
|
|
|
|
|
Observasi TTV
|
|
|
|
|
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi
|
|
Dx :
|
|
|
Tgl 16-12-2009, jam 12.00
WIB
|
|
P1001, post partum hari ke 16 dengan
parametritis
|
S
|
:
|
Ibu mengatakan perut bagian bawah kadang – kadang nyeri tapi badan
tidak panas dan perut tidak kaku
|
|
|
O
|
:
|
TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 37°C
N : 84x/mnt
RR : 18x/mnt
|
|
|
A
|
:
|
P1001, dengan pielonefritis
|
|
|
P
|
:
|
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi
Observasi TTV
|
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gejala-gejala penyakit biasanya timbul
mendadak, wanita yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih,
tiba-tiba menggigil, badan panas, dan rasa nyeri di punggung (angulus
kostovertebralis) terutama sebelah kanan. Nafsu makan berkurang, mual,
muntah-muntah, dan kadang diare, dan dapat pula jumlah urin sangat berkurang
(oligouria). Pada pemeriksaan air kemih ditemukan banyak sel leukosit dan
sering bergumpal-gumpal, silinder sel darah, dan kadang-kadang ditemukan
bakteri E.coli. pembiakan air kemih menunjukkan hasil positif. Perlu diperhatikan
diagnosis banding lain seperti appendicitis akuta, solusio plasenta, tumor
putaran tungkai, dan infeksi nifas.
Pengobatan pielonefritis akuta, penderita
harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan cukup cairan dan antibioitika
seperti ampicilin atau sulfonamide, sampai tes kepekaan kuman ada, kemudian tes
antibiotic disesuaikan dengan hasil tes kepekaan tersebut. Perlu diingat ada
obat-obat yang tidak boleh diberikan pada kehamilan walaupun mungkin baik untuk
pengobatan infeksi saluran kemih seperti tetrsiklin. Terminasi kehamilan segera
biasanya tidak diperlukan, kecuali apabila pengobatan tidak berhasil atau
fungsi ginjal makin memburuk. Prognosis bagi ibu umumnya cukup baik bila
pengobatan cepat dan tepat diberikan, sedangkan pada hasil konsepsi seringkali
menimbulkan keguguran atau persalinan premature.
B. SARAN
Dalam
penyusunan Asuhan Kebidanan ini kami selaku penulis merasa masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca Asuhan Kebidanan ini guna
kesempurnaan Asuhan kebidanan yang telah kami buat.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Taber Ben-Zion, MD. 1994. KAPITA
SELEKTA KEDOKTERAN. Jakarta:
EGC.
Ø Fakultas Kedokteran VI. 2001. KAPITA
SELEKTA KEDOKTERAN. Jakarta: Media Aesculapius.
Ø Wiknjosastro, Hanifa. 2005. ILMU
KEBIDANAN. Jakarta:
YBP-SP.
Ø Mochtar Rustam MPH.
1998. Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar