Senin, 08 April 2013

askeb pielonefritis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Pandangan bahwa perempuan yang menderita penyakit ginjal sebaiknya menghindari kehamilan, telah ada sejak abad lalu. Luaran bayi dipercaya akan kurang baik dan pasien yang menderita penyakit ginjal disarankan melakukan terminasi kehamilan. Setelah tahun 1975 rasa pesimis itu berganti menjadi optimis sehubungan dengan banyaknya publikasi studi kasus mengenai kehamilan dengan penyakit ginjal yang dikonfirmasi dengan biopsy ginjal, sehingga kebanyakan perempuan dengan gangguan ginjal dapat melewati kehamilan tanpa kelainan yang berarti. Selain itu, data-data mengenai perempuan hamil dengan transplantasi ginjal sejak tahun 2000 telah memberikan hasil yang menggembirakan. Kesemuanya ini memberikan pandangan bahwa sebagian besar perempuan yang mempunyai gangguan fungsi ginjal minimal dapat hamil dengan kemungkinan kehamilannya berhasil mencapai 90%.
Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomic ginjal dan saluran kemih, yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik dan pemeriksaan hasil laboraturium. Apabila hal itu tidak diperhatikan dan diperhitungkan, ada kemungkinan salah membuat diagnosis, sehingga dapat merugikan ibu dan janin. Untuk itu, diperlukan asuhan yang tepat bagi ibu hamil dengan penyakit ginjal, dan dalam makalah ini akan dibahas tentang penyakit ginjal dalam kehamilan dan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan penyakit ginjal.    
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan tentang Pielonefritis, penyusun menentukan rumusan masakah sebagai berikut:
1.      Apa definisi dari Pielonefritis?
2.      Apa saja penyebab pielonefritis?
3.      Bagaimana penatalaksanaan dari Pielonefritis?
1.3.TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan pembahasan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Tujuan Umum
a.Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Askeb ibu III.
2. Tujuan Khusus
a.Untuk mengetahui definisi dari Pielonefritis
b.Untuk mengetahui factor  penyebab dari Pielonefritis
c.Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Pielonefritis










BAB II
TEORI

A. DEFINISI
            Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut yang disebut dengan pielonefritis kronis.
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen atau retrograd aliran ureterik (J. C. E. Underwood, 2002: 668)

Pielonefritis ada 2, yaitu:
1.      Pielonefritis Akuta
Dijumpai pada 2 % dari seluruh kehamilan dan nifas. Banyak di jumpai pada triwulan ke III. 3 % Wanita dengan urine steril dan 30% wanita dengan bakteri uria menimbulkan pielitis dalam kehamilan

2.      Pielonefritis Kronika
Penyakit ini biasanya menahun, mungkin sebelumnya telah menderita sistitis atau pielonefritis akut

B.     PENYEBAB
·         Eschericis coli
·         Stafilokokus aureus
·         Basilus proteus dan Pseudomonas auroginosa
·         Cara penjalaran bisa melalui
-          Dari kandung kemih naik ke atas (assenden)
-          Pembuluh darah dan pembuluh limpa


C.     PATOFISIOLOGI
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra. Flora normal fekal seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut. E. coli menyebabkan sekitar 85% infeksi.
Pada pielonefritis akut, inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim. Korteks dan medula mengembang dan multipel abses. Kalik dan pelvis ginjal juga akan berinvolusi. Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring. Pielonefritis kronis muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut. Ginjal mengalami perubahan degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic. Jika destruksi nefron meluas, dapat berkembang menjadi gagal ginjal.

D.    GEJALA
Demam tinggi, menggigil, sakit pinggang hebat, mual-muntah, nafsu makan kurang, dan anuria.
Periksa urine di jumpai banyak bergumpal
a.       Pengaruh terhadap kehamilan
*      Bisa berpengaruh terhadap hasil konsepsi seperti abortus, partus prematurus dan kematian janin
*      Bila cepat diobati kehamilan berjalan sampai cukup bulan dan persalinan akan normal. Pengakhiran kehamilan biasanya tidak perlu, kecuali penyakit tidak mempunyai respon terhadap terapi
b.      Pengaruh kehamilan terhadap penyakit
*      Pielitis dan Sistitis lebih mudah terjadi dalam kehamilan. Penyakit yang telah ada menjadi lebih berat karena kehamilan.

E.     KOMPLIKASI
Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut (Patologi Umum & Sistematik J. C. E. Underwood, 2002: 669):
·         Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada area medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada penderita diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.
·         Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus.
·         Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan meluas ke dalam jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.
Komplikasi pielonefritis kronis mencakup penyakit ginjal stadium akhir (mulai dari hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan parut), hipertensi, dan pembentukan batu ginjal (akibat infeksi kronik disertai organisme pengurai urea, yang mangakibatkan terbentuknya batu) (Brunner&Suddarth, 2002: 1437).

F.      PENANGANAN
1.      Sebaiknya hati-hati pemakaian kateter biasa dan kateter menetap; kalau dapat dihindari
2.      Kalau harus dipakai, berikan obat anti bacterial
3.      Wanita harus sstirahat berbaring miring ke sisi yang tidak sakit
4.      Sebelum memberikan obat, lakukan uji kepekaan obat barulah di berikan obat anti bacterial yang tepat, biasanya selama 10-12 hari
5.      Awasi penderita untuk kemungkinan adanya residif



BAB III
KASUS

            Pada tanggal 28 november 2009 pukul .08.30 WIB. Ny.A melahirkan anak dengan jenis kelamin laki-laki dengan operasi sesar (SC) di RS Dr.Iskak Tulungagung. Persalinan ditolong oleh dr.Aisyatul Sp.OG. Hal ini dikarenakan ada indikasi ketuban pecah dini (KPD).
Pada tanggal 28 november 2009 pukul 05.00 WIB Ny.A sudah merasakan kenceng-kenceng di perutnya dan mengeluarkan lendir bercampur darah. Lalu suaminya Tn. C membawa Ny.A ke tempat praktek bidan Tuti di jalan Ambarawa no.58. Setelah sampai di sana dilakukan berbagai macam pemeriksaan. Dan didapatkan hasil bahwa ibu terindikasi adanya ketuban pecah dini. Lalu bidan menganjurkan untuk dibawa saja ke rumah sakit. Pukul 06.00 sampai di RS lalu segera dilakukan SC dan pukul 06.45 WIB bayi lahir dengan sehat. Setelah persalinan Ny.A harus dirawat di RS selama 1 minggu.
            Pada tanggal 9 desember 2009 Ny. A mulai merasakan sakit pada perut dan pinggang. Dan badannya mulai terasa panas, mual,muntah dan nafsu makan juga berkurang. Ny.A awalnya hanya mengira hal itu sudah biasa dialami oleh ibu nifas. Tapi suaminya sangat khawatir dengan keadaan istrinya karena takutnya akan berdampak buruk bagi Ny.A dan bayinya. Pada tanggal 11 desember 2009 Ny. A merasa kesulitan untuk buang air kecil. Dan kondisi Ny.A semakin lemah. Keesokan harinya pada tanggal 12 desember 2009 pukul 09.00 WIB Tn. C membawa Ny. A ke IGD RS. Dr. Iskak. Lalu dokter menyarankan untuk opname. Diagnosa dokter pada waktu itu adalah pielonefritis.
Dan  pada tanggal 12 desember 2009 pada pukul 10.00 WIB Ny. A opname di ruang nifas RS Dr. Iskak Tulungagung.






BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN

I.        DATA DASAR

Pengkajian dilakukan pada hari sabtu tanggal 13  desember 2009  jam 15.30 WIB di Ruang Nifas RSUD Dr. ISKAK Tulungagung

A.
Data Subyektif


1
BIODATA



Nama pasien
:
Ny. A
Nama suami
:
Tn. C



Umur
:
28 tahun
Umur
:
33 tahun



Suku/bangsa
:
Jawa/Indonesia
Suku/bangsa
:
Jawa/Indonesia



Agama
:
Islam
Agama
:
Islam



Pendidikan
:
SMA
Pendidikan
:
SMA



Pekerjaan
:
Ibu rumah tangga
Pekerjaan
:
Swasta



Penghasilan
:
-
Penghasilan
:
Rp. 1.200.000/bln



Kawin ke
:
1
Kawin ke
:
1



Umur kawin
:
24 tahun
Umur kawin
:
29 tahun



Lama kawin
:
4  tahun
Lama kawin
:
4  tahun



Alamat rumah
:
Jl. Suropati No. 17 Tulungagung











2
KELUHAN  UTAMA


Ibu mengatakan 3 minggu yang lalu telah melahirkan anaknya yang pertama dengan operasi. Sejak 4 hari yang lalu ibu mengeluh sakit pada perut dan pinggang. Badanya juga panas, mual, muntah nafsu makan berkurang dan sulit buang air kecil. Dikarenakan keadaan ibu yang semakin lemah maka pada tanggal 12 desember 2009 pukul 09.00 WIB suami membawa ibu ke IGD RS Dr. Iskak. Dokter menyarankan untuk opname. Dan akhirnya ibu opname di ruang nifas RS Dr, Iskak Tulungagung.


3
RIWAYAT MENSTRUASI


Menarche
:
12 tahun


Lama haid
:
7 hari


Banyaknya
:
Hari ke 1-3 = 2-3 x ganti pembalut, 4-7 = 2 kotek sehari


Siklus
:
28 hari


Dismrnorhoe
:
Tidak ada


Fluor albus
:
Sebelum haid, tidak gatal dan tidak berbau


HPHT
:
25-02-2009


HPL
:
04-11-2009



4
RIWAYAT KEHAMILAN PERSALINAN, NIFAS SEKARANG
Sumi ke
Hamil ke
Persalinan
Nifas
Umur anak sekarang
L / P
UK
H / M
Tempat persalinan
Penolong
Penyulit
Lama nifas
Kelainan
KB
Menyusui
1
1
L
9 bln
H
Rumah sakit
dokter
KPD
19  hr
Infeksi
tidak
Ya
14 hari







5





RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS SEKARANG


KEHAMILAN
  • Ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 39 minggu, Pergerakan janin dirasakan sejak kehamilan 5 bulan. Selama hamil klien memeriksakan kehamilan di bidan sebanyak 6 kali
  • Keluhan Selama Hamil
TM I      :  Mual muntah
TM II     : Tidak ada keluhan
TM III   : Sering kencing
  • Imunisasi yang pernah di dapat TT CPW 1x, TT 2x saat hamil 3 bulan dan 6 bulan
  • Vitamin atau obat-obatan yang pernah di dapat
             Obat Fe,  Vit C,  B1  dan B6
  • HE yang pernah didapat
Nutrisi dan Personal Higiene

PERSALINAN
  • Ibu mengatakan kenceng-kenceng sejak hari Rabu tanggal 28 november 2009 jam 05.00
  • Melahirkan di Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung
  • Bayi lahir pada tanggal 28 November 2009, jam 06.45 WIB, secara SC di tolong oleh dr,Aisatul, dengan jenis kelamin Laki-laki
  • BB 3200 gram, PB 50 cm, AS 7-9, Tidak ada kelainan konginetal, ada anus
  • Tidak ada perlukaan jalan lahir, Heating di atas simpisis
  • Jumlah perdarahan 250 cc

NEONATUS
·   Reflek                : Baik
·   Pertumbuhan      : BB 2500 gram, PB 48 cm, LK: 33, LD:36
·   Imunisasi            : Hepatitis B 1x







Persalinan berlangsung dengan SC dengan indikasi KPD ditolong oleh dr. Aisatul ,   SpOG, Bayi lahir tanggal 18 desember 2010, jam 10.00 WIB. Jenis kelamin laki-laki, BB 3200 gr, PB 48 cm, AS 6 – 8, tidak ada kelainan konginetal, anus ada.






6
Riwayat kesehatan




Riwayat kesehatan yang lalu
Klien tidak pernah menderita penyakit menular, misal : HIV /AIDS, Hepatitis B
Klien tidak pernah menderita penyakit menahun, misal : asma
Klien tidak pernah menderita penyakit menurun, misal : hipertensi, DM
Klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan / minuman dan obat-obatan

Riwayat kesehatan suami / keluarga
Klien tidak pernah menderita penyakit menular, misal : HIV /AIDS
Klien tidak pernah menderita penyakit menahun, misal : asma
Klien tidak pernah menderita penyakit menurun, misal : hipertensi, DM

Keadaan psikososial budaya
Ibu mengatakan senang karena bayinya lahir dengan selamat. Suami dan keluarga mendukung kelahiran bayinya. Hubungan ibu dan masyarakat baik. Ibu merupakan orang jawa asli yang kental dengan kebudayaan selamatan. Jadi ibu dan keluarga melaksanakan selamatan sebagai rasa syukur akan kelahiran anak pertamanya. Ibu tidak mendapat pantangan makanan dari keluarga dan masyarakat sekitar.





7
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
POLA NUTRISI
Selama hamil


Makan
:
3 x sehari, porsi 1 piring (nasi, sayur, lauk dan buah)


Minum
:
± 6 -8 gelas per hari, air putih dan susu


Selama nifas


Makan
:
2 x sehari, porsi 1/2 piring (nasi, sayur, lauk dan buah) karena ibu mual dan muntah.


Minum
:
± 6 -10 gelas per hari, air putih dan susu



POLA ELIMINASI
Selama hamil


Eliminasi
:
BAB : 1 x / 1 hari




BAK ± 7 x /hari





Selama nifas




Eliminasi
:
BAB : 1 x / 2 hari




BAK ± 4 x /hari



PERSONAL HYGIENE
Selama hamil


Mandi 2 x sehari, Gosok Gigi 2 x / hari, Cuci Rambut 2 hari sekali, ganti Baju 2 x / hari, Ganti pakaian dalam 2 x / hari
Selama nifas
Mandi 2 x sehari, Gosok Gigi 2 x / hari, Cuci Rambut 3 hari sekali, ganti Baju 2 x / hari, Ganti pakaian dalam 2 x / hari, ganti pembalut ±2x/hr



POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR
Selama hamil


Tidur malam
:
± 8 Jam Mulai jam 21.00 – 05.00 WIB


Tidur siang
:
Siang + 2 jam


Selama nifas




Tidur malam
:
± 6 ( sering terbangun karena mennyusui bayinya )


Tidur siang
:
Siang + 1 jam







POLA AKTIFITAS
Selama hamil
Ibu hanya mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan-ringan saja misal, menyapu, memasak, dan mempersiapkan kebutuhan suami.
Selama nifas
Ibu belum bisa melakukan aktivitas  ibu rumah tangga seperti biasa, mobilisasi ibu kurang.

POLA SEKSUALITAS
Selama hamil
± 1x / minggu
Selama nifas
Klien belum pernah berhubungan seksual



KETERGANTUNGAN


Selama hamil dan nifas klien tidak pernah ketergantungan pada obat – obatan, minuman, atau makanan tertentu





B
Data Obyektif

A.
Pemeriksaan Umum


1.
Keadaan Umum
:
Lemah


2.
Kesadaran
:
Composmentis


3.
Postur Tubuh
:
Lordosis


4.
Cara Berjalan
:
Tegak


5.
BB Sekarang
:
55 Kg


6.
TB
:
152 cm


7.
Lila
:
27 cm


TANDA – TANDA VITAL
TD                : 110/70 mmHg
Suhu             :  39,5 ºC
Nadi              : 112 x / Menit
Respirasi       : 22 x / Menit



B.
Pemeriksaan Fisik


1.
Inpeksi :




1.1
Kepala
:
Rambut lurus, Warna rambut hitam, tidak rontok, tidak berketombe, tidak ada benjolan.


1.2
Muka
:
Tidak ada cloasma gravidarum, pucat, tidak oedema, terlihat ekspresi kesakitan.


1.3
Mata
:
Simetris, Kelopak mata tidak oedema, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterus.


1.4
Hidung
:
Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung


1.5
Mulut dan gigi
:
Bibir simetris, Lidah bersih, gusi tidak epulis, gigi tidak caries


1.6
Telinga
:
Simetris, bersih, Tidak ada serumen.


1.7
Leher
:
Tidak ada luka bekas operasi, Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.


1.8
Axilla
:
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.


1.9
Dada
:
Payudara: membesar, simetris, papila mamae menonjol, tidak ada benjolan tidak ada strie, bersih.


1.10
Abdoment
:
Terlihat tegang, Ada bekas luka operasi hampir kering 15 cm posisi vertikal, linea alba ada, tidak ada strie livide dan strie albican


1.11
Punggung
:
Posisi tulang belakang normal


1.12
Extremitas
:
Simetris, tidak oedema, tidak varises, tidak ada gangguan  pergerakan, pada lengan sebelah kanan terpasang infus RL 16 tetes / menit


1.13
Ano-genital
:
Genetalia bersih, lochea berwarna hijau dan berbau busuk, anus tidak ada hemoroid







2.
Palpasi


Kepala
:
Tidak ada benjolan dan nyeri tekan


Leher
:
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.


Payudara
:
Tidak ada nyeri tekan, ASI keluar, konsistensi kenyal.


Abdomen
:
Ada Nyeri tekan bagian bawah dan kaku, TFU 3 jari dibawah pusat.

3.
Perkusi
Reflek patella kanan dan kiri : + / +


4.
Auskultasi
Dada
Pada pernafasan tidak ada suara nafas tambahan
Abdomen
Bising usus ( + )

5.
Pemeriksaan Penunjang


Darah : HB 10 gr %
Leukosit 13.000 cmm






































KESIMPULAN
Post partum 3 minggu P1A0 disertai dengan pielonefritis.





II.     IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

DATA DASAR
DIAGNOSA / MASALAH
DS :
Ibu mengatakan 3 minggu yang lalu telah melahirkan anaknya yang pertama dengan operasi,sejak 4 hari yang lalu ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan kaku disertai demam, menggigil, mual muntah dan sulit buang air kecil.
DO :
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
TANDA – TANDA VITAL
TD                : 100/70 mmHg
Suhu              : 39 ºC
Nadi              : 112 x / Menit
Respirasi       : 22 x / Menit
Abdoment :       Terlihat tegang,
Ada Nyeri tekan bagian bawah dan kaku
Muka         : terlihat pucat, ekspresi wajah kesakitan.
    Pemeriksaan Penunjang
    Darah            : HB 10 gr %
                           Leukosit 13.000 cmm
Diagnosa
Post partum 3 minggu P1A0 disertai dengan pielonefritis.

 

III.  IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

-          Dehidrasi 
-          Tromboflebitis pelvika dapat menimbulkan Emboli

IV.  IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA KONSULTASI DAN KOLABORASI

-          Turunkan panas
-          Pemberian cairan infus
-          Kolaborasi pemberian antibiotika dengan spektrum luas seperti Ampicilin


V.     VI. VII   INTERVENSI, IMLPEMENTASI, EVALUASI


NO
DIAGNOSA/MASALAH
TUJUAN/KRITERIA KEBERHASILAN
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
1.
P 1001, dengan pielonefritis.

Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan penyakit klien dapat diatasi

Kriteria Hasil :
TTV : normal
TD : 110/70-120/80 mmHg
N : 60-100 x /menit
S: 365 – 375 oC
RR: 16-20 x /menit
Nyeri perut berkurang bahkan hilang
Abdomen tidak kaku

13 Desember 2009, jam 15.30

Rencana tindakan:
1. Bina Hubungan Saling Percaya.
(BHSP)
Rasional:
Dengan melakukan pendekatan maka terciptakan hubungan yang baik antara klien dan bidan serta tercipta pula rasa saling percaya antara klien dan bidan.

2. Jelaskan keadaan ibu sekarang
Rasional :
Dengan mengetahui keadaanya saat ini kx akan mengurangi kecemasan ibu dan
ibu tau penyebab penyakitnya


3. Pantau TTV dan cairan infus
Rasional :
Dengan pemantauan TTV dan cairan infus kita dapat mengetahui perkembangan kondisi ibu baik secara umum ataupun cairan yang masuk ke dalam tubuh ibu

4. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi dan banyak mengandung protein
Rasional :
Dengan makanan yang bergizi mempercepat

5. Anjurkan pada ibu untuk sering minum
Rasional :
Memenuhi kebutuhan akan cairan dalam
Tubuh ibu


6. Kolaborasi dengan Dokter untuk
pemberian terapi, seperti antibiotik.
Rasional:
Pemberian terapi dimaksudkan untuk mempercepat kesembuhan bagi klien.



13 Desember 2009, jam 15.45 WIB

1.Melakukan pendekatan kepada klien dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sopan santun, serta perhatian lebih pada klien.




.
2. Menjelaskan keadaan ibu sekarang bahwa keadaanya harus segara diobati dan memerlukan perawatan






3. Memantau TTV dan cairan infus RL
·         TD : 110/70 mmHg
·         S : 39,5°C
·         N : 112x/mnt
·         RR : 22x/mnt




4. Menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan banyak mengandung protein
Misal: 4 sehat 5 sempurna





5. Menganjurkan pada ibu untuk sering minum. 6-8 gelas sehari




6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
§  Ampicillin dengan dosis 3 X 1 peroral
§  Kotrimoksazol 2 x 2 tablet
§  Bikarbonat 4 x 2 gr untuk alkalinase urine











VII EVALUASI

Tanggal : 14 -12-2009 /  Pkl. 08.00 WIB
Diagnosa/Mslh/Kebt.
Evaluasi
Dx:
P1001,dengan Pielonefritis
S
:
Ibu mengatakan perut bagian bawah masih nyeri tapi sudah berkurang dan perut sudah sedikit tidak kaku , masih merasa mual disertai muntah 2x dan masih tidak nafsu makan,
O
:
TTV
*TD : 110/70 mmHg
*S : 38°C
*N : 108x/mnt
*RR : 20x/mnt
Abdoment terasa sedikit kaku
Ibu masih terlihat pucat dan lemah
Porsi makan tidak dihabiskan
Terpasang infus RL 16 tetes / menit
A
:
P1001, dengan pielenofritis

P
:
-
Beri kompres hangat pada ketiak, lipatan paha dan dahi



-
Observasi TTV



-
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi




                           
   Evaluasi



Tgl 15-12-2009, jam 10.00 WIB
Dx :
P1001, dengan pielonefritis
S
:
Ibu mengatakan perut bagian bawah nyerinya sudah berkurang dan perut tidak kaku  , sudah tidak merasa mual dan tidak muntah serta nafsu makannya bertambah

O
:
TTV
*TD : 110/70 mmHg
*S : 37°C
*N : 98x/mnt
*RR : 20x/mnt
Abdoment terasa sedikit kaku
Ibu sudah tidak pucat
Porsi makan sudah dihabiskan
Terpasang infus RL 16 tetes / menit

A
:
P1001, dengan pielonefritis

P
:
Beri kompres hangat pada ketiak, lipatan paha dan dahi



Observasi TTV



Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi







                               Evaluasi
Dx :


Tgl 16-12-2009, jam 12.00 WIB
P1001, post partum hari ke 16 dengan parametritis
S
:
Ibu mengatakan perut bagian bawah kadang – kadang nyeri tapi badan tidak panas dan perut tidak kaku

O
:
TTV
*TD : 110/70 mmHg
*S    : 37°C
*N   : 84x/mnt
*RR : 18x/mnt

A
:
P1001, dengan pielonefritis

P
:
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Observasi TTV

 

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gejala-gejala penyakit biasanya timbul mendadak, wanita yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih, tiba-tiba menggigil, badan panas, dan rasa nyeri di punggung (angulus kostovertebralis) terutama sebelah kanan. Nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan kadang diare, dan dapat pula jumlah urin sangat berkurang (oligouria). Pada pemeriksaan air kemih ditemukan banyak sel leukosit dan sering bergumpal-gumpal, silinder sel darah, dan kadang-kadang ditemukan bakteri E.coli. pembiakan air kemih menunjukkan hasil positif. Perlu diperhatikan diagnosis banding lain seperti appendicitis akuta, solusio plasenta, tumor putaran tungkai, dan infeksi nifas.
Pengobatan pielonefritis akuta, penderita harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan cukup cairan dan antibioitika seperti ampicilin atau sulfonamide, sampai tes kepekaan kuman ada, kemudian tes antibiotic disesuaikan dengan hasil tes kepekaan tersebut. Perlu diingat ada obat-obat yang tidak boleh diberikan pada kehamilan walaupun mungkin baik untuk pengobatan infeksi saluran kemih seperti tetrsiklin. Terminasi kehamilan segera biasanya tidak diperlukan, kecuali apabila pengobatan tidak berhasil atau fungsi ginjal makin memburuk. Prognosis bagi ibu umumnya cukup baik bila pengobatan cepat dan tepat diberikan, sedangkan pada hasil konsepsi seringkali menimbulkan keguguran atau persalinan premature.
B. SARAN
            Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini kami selaku penulis merasa masih banyak     kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca Asuhan Kebidanan ini guna kesempurnaan Asuhan kebidanan yang telah kami buat.
DAFTAR PUSTAKA

Ø  Taber Ben-Zion, MD. 1994. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. Jakarta: EGC.
Ø  Fakultas Kedokteran VI. 2001. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. Jakarta: Media Aesculapius.
Ø  Wiknjosastro, Hanifa. 2005. ILMU KEBIDANAN. Jakarta: YBP-SP.
Ø  Mochtar Rustam MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar: