2.1 CAMPAK
Virus campak, anggota
genus Morbilli virus dari family Paramyxoviridae.
Suatu penyakit virus akut yang sangat menular dengan gejala awal berupa demam,
konjungtivitis, pilek, batuk dan binti-bintik kecil dengan bagian tengah
berwarna putih atau putih kebiru-biruan dengan dasar kemerahan di daerah mukosa
pipi (bercak Koplik).Tanda khas bercak kemerahan dikulit timbul pada hari
ketiga sampai ketujuh; dimulai di daerah muka, kemudian menyeluruh, berlangsung
selama 4-7 hari, dan kadang-kadang berakhir dengan pengelupasan kulit berwarna
kecoklatan. Sering timbul lekopenia. Penyakit lebih berat pada bayi dan orang
dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Komplikasi dapat terjadi sebagai akibat
replikasi virus atau karena superinfeksi bakteri antara lain berupa otitis
media, pneumonia, laryngotracheobronchitis (croup), diare, dan
ensefalitis.
2.2.2 TANDA DAN GEJALA
Tanda dan Gejala Penyakit Campak di tandai dengan :
Hari 1-3 :
-
Demam tinggi.
-
Mata merah dan sakit bila kena cahaya.
-
Anak batuk pilek
-
Mungkin dengan muntah atau diare.
Hari 3- 4 :
-
Demam tetap tinggi.
-
Timbul ruam / bercak-bercak merah pada kulit dimulai wajah dibelakang telinga
menyebar cepat ke seluruh tubuh.
-
Mata bengkak terdapat cairan kuning kental
Hari 4 – 6 :
-
Ruam berubah menjadi kehitaman dan mulai mongering
-
Selanjutnya mengelupas secara berangsur-angsur
-
Akhirnya kulit kembali seperti semula tanpa menimbulkan bekas
-
Hilangnya ruam sesuai urutan timbulnya.
2.2.3 ETIOLOGI DAN SIFAT CAMPAK
2.2.3 ETIOLOGI DAN SIFAT CAMPAK
Penyakit Campak (Rubeola,
Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus
campak golongan Paramyxovirus. virus ini memiliki RNA rantai tunggal,
famili paramiksovirus, sampai saat ini hanya ada satu serotipe yang diketahui
dapat menimbulkan penyakit pada manusia.
Selama masa prodormal dan selama waktu singkat sesudah ruam tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat aktif sekurang-kurangnya
34 jam dalam suhu kamar.Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio
manusia atau jaringan ginjal kerarhesus. Perubahan sitopatik, tampak dalam 5-10
hari, terdiri dari sel raksasa multinukleusdengan inklusi intranuklear. Antibodi
dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.Penyebaran virus maksimal
adalah melalui percikan ludah (droplet) dari mulut selamamasa prodormal
(stadium kataral). Penularan terhadap penderita rentan sering terjadisebelum
diagnosis kasus aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi menular pada hari ke
9-10 sesudah pemajanan, pada beberapa keadaan dapat menularkan hari ke 7.
Tindakan pencegahan dengan melakukan isolasi terutama di rumah sakit atau
institusi lain, harusdipertahankan dari hari ke 7 sesudah pemajanan sampai hari
ke 5 sesudah ruam muncul
Karateristik
Virus Campak :
1. Virus
Campak adalah organisme yang tidak memiliki daya tahan yang kuat, apabila
berada diluar tubuh manusia virus Campak akan mati.
2. Pada
temperatur kamar virus Campak kehilangan 60% sifat infektisitasnya
selama 3 – 5 hari.
3. Tanpa media protein virus Campak hanya dapat
hidup selama 2 minggu dan hancur oleh sinar ultraviolet.
4. Virus Campak termasuk mikroorganisme yang
bersifat ether labile karena selubungnya terdiri dari lemak,
pada suhu kamar dapat mati dalam 20% ether selama 10 menit, dan 50% aseton
dalam 30 menit.
5. Sebelum
dilarutkan, vaksin Campak disimpan dalam keadaan kering dan beku, relatif
stabil dan dapat disimpan di freezer atau pada suhu lemari es
(2-8°C; 35,6-46,4°F) secara aman selama setahun atau lebih.
6. Vaksin
yang telah dipakai harus dibuang dan jangan dipakai ulang.
2.2.4 MASA
INKUBASI DAN MASA PENULARAN
a. Masa Inkubasi :
Masa
inkubasi berlangsung sekitar 10 hari, tapi bisa berkisar antara 7-18 hari dari
saat terpajan sampai timbul gejala demam, biasanya 14 hari sampai timbul ruam.
Jarang sekali lebih lama dari 19-21 hari. IG untuk perlindungan pasif yang
diberikan setelah hari ketiga masa inkubasi dapat memperpanjang masa inkubasi.
b.
Masa Penularan :
Masa penularan berlangsung mulai dari hari pertama sebelum munculnya
gejala prodromal (biasanya sekitar 4 hari sebelum timbulnya ruam)
sampai 4 hari setelah timbul ruam; minimal setelah hari kedua timbulnya ruam.
Virus vaksin yang dilemahkan sampai saat ini tidak pernah dilaporkan menular.
2.2.5 TRIAD EPIDEMIOLOGI
A. Agent
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak yaitu virus
rubella golongan Paramyxovirus dari pada genus Morbillivirus.
Virus rubella adalah virus RNA beruntai tunggal yang hanya menginfeksi manusia,
dimana virus campak ini tidak aktif oleh panas, cahaya, PH asam, eter, dan
tripsin (enzim). Ukuran virus ini yaitu 140 milimikron, berdiameter 150-100
mikrometer, usia paruhnya sekitar 2 jam pada suhu 37 derajat celcius. Waktu
kelangsungan hidup virus ini pun singkat di udara, permukaan, dan pada benda.
Virus ini menyerang anak-anak, dewasa, bahkan ibu hamil. Virus rubella ini
dapat menyerang bagian saraf dan otak yang kemudian menyerang kulit ditandai
dengan timbulnya bercak merah. Virus campak biasanya timbul di sel-sel yang
melapisi bagian belakang tenggorokan dan paru-paru.
Gambar virus campak Golongan Paramyxovirus
B.
Penjamu
Sidang CDC /
PAHO / WHO menyimpulkan bahwa host atau pejamu penyakit ini adalah manusia.
Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak pra sekolah dan anak-anak SD,
meskipun tidak menutup kemungkinan menyerang orang dewasa yang belum pernah
terkena penyakit ini. Jika orang yang sudah terkena penyakit ini, makan
sepanjang hidupnya tidak akan terkena penyakit campak ini lagi. Penderita bisa
menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4
hari setelah ruam kulit ada.
I.
Gambar Wajah dan tubuh anak terkena campak hari ketiga ruam.
Beberapa faktor host yang dapat meningkatkan resiko penyakit campak antara lain
:
· Umur
Kasus campak di Negara industry terjadi pada anak usia 4-6 tahun ataupun
usia sekolah dasar dan pada anak dengan usia yang lebih muda di Negara
berkembang. Cakupan imunisasi yang intensif menghasilkan perubahan dalam
distribusi umur dimana kasus lebih banyak pada anak dengan usia yang lebih tua,
remaja, dan dewasa muda.
· Pendidikan
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi
bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam
hidupnya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih
rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah menerima
gagasan baru. Pendidikan juga mempengaruhi pola berpikir pragmatis dan rasional
terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih tinggi orang dapat lebih mudah
untuk menerima ide atau masalah baru.
· Status
Gizi
Kejadian kematian karena campak lebih tinggi pada kondisi malnutrisi,
tetapi belum dapat dibedakan antara efek malnutrisi terhadap kegawatan penyakit
campak dan efek yang ditimbulkan penyakit campak terhadap nutrisi yang
dikarenakan penurunan selera makan dan kemampuan untuk mencerna makanan.
C. Environment (Lingkungan)
Epidemi campak dapat
terjadi setiap 2 tahun di negara berkembang dengan cakupan vaksinasi yang
rendah. Kecenderungan waktu tersebut akan hilang pada populasi yang terisolasi
dan dengan jumlah penduduk yang sangat kecil yakni < 400.000 orang. Pada
lingkungan yang jarang terjangkit penyakit, angka kematian bisa setinggi 25%.
2.2.6 PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Namun untuk pencegahan biasanya
diberikan vaksin campak rutin kepada anak-anak. Untuk menurunkan demam, diberikan
asetaminofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi
aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal
(berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: -
bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi -
remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Adapun tiga tahap pemberantasan
campak yaitu meliputi :
1. Tahap
Reduksi
Tahap
reduksi campak dibagi menjadi 2 tahap:
· Tahap pengendalian campak;
pada tahapan ini terjadi penurunan kasus dan kematian, cakupan imunisasi >
80% dan interval terjadinya KLB berkisar antara 4-8 tahun.
·
Tahap pencegahan KLB; pada tahapan ini cakupan imunisasi dapat dipertahankan
tinggi dan merata, penurunan tajam kasus dan kematian dengan interval
terjadinya KLB relaif lebih panjang.
2. Tahap
Eliminasi
Pada tahap eliminasi, cakupan
imunisasi campak sudah sangat tinggi (>95%), dan daerah dengan cakupan
imunisasi rendah sudah sangat kecil. Kasus campak sudah jarang dan KLB
hampir tidak pernah terjadi. Anak-anak yang dicurigai tidak terlindung harus
diselidiki dan mendapat imunisasi tambahan.
3. Tahap
Eradikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan
merata dengan kasus campak sudah tidak ditemukan. Transmisi virus dapat
diputuskan, dan negara- negara di dunia sudah memasuki tahap eliminasi.
2.2.7 RESERVOIR
Virus Campak ditularkan dari orang ke orang, manusia
merupakan satu-satunya reservoir penyakit Campak .
2.2.8 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
·
Pemeriksaan
laboratorium Meliputi :
1. Pemeriksaan darah tepi hanya
ditemukan adanya leukopeni, Dimana jumlah leukosit cenderung menurun disertai
limfositosis relative.
2. Pemeriksaan serologic dengan cara
hemaglutination inhibition test dan complement fiksatior test akan ditemukan
adanya antibody yang spesifik dalam 1-3 hari setelah timbulnya ras dan
puncaknya pada 2-4 minggu kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar