HIPERTENSI POST PARTUM
A. Pengertian
Hipertensi post partum adalah
peningkatan tekanan darah dalam 24 jam pertama dari nifas pada wanita yang
tadinya normotensi dan hipertensi akan berangsur – angsur hilang dalam waktu 10
hari.
Hiperytensi post partum disebut juga
dengan transient hypertension dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.
B. Macam – macam Hipertensi
1)
Hipertensi Essentialis (
Hipertensi Primer )
Adalah penyakit hipertensi yang
kronis dan disebabkan oleh arteriosclerosis.
Penyakit hipertensi essentialis pada
post partum merupakan kelanjutan dari hipertensi yang terjadi pada kehamilan
minggu ke 20 dan hipertensi tetap pada sebuah persalinan. Hipertensi ini sering
menimbulkan dan menyebabkan kelainan pada jantung ( membesar ), pada ginjal,
otak dan retina.
Untuk mendiagnosa hipertensi
essentialis, yaitu:
Ø Tensi ≥ 140/90 mmHg
Ø Terjadi dalam 24 jam post partum
Gejala hipertensi essentialis post
partum, yaitu:
Ø Tensi yang naik, yaitu dengan sistolis 30 mmHg dan diastolis 15
mmHg.
Ø Proteinuria yang hebat
Ø Timbulnya odema
Tanda – tanda hipertensi essentialis post partum , adalah ;
Ø Pembesaran jantung
Ø Faal yang kurang
Ø Kelainan pada retina ( haemorhagi atau exudat )
Ø Tensi pemulaan 200 sistolik dan 120 diastolik
Ø Jika pada kehamilan yang lampau pernah diberati dengan eklamsi, maka
akan berpengaruh pada hipertensi post partum
2)
Hipertensi chronic / renal (
hipertensi sekunder )
Adalah suatu kondisi dimana
diperlukan penurunan tekanan darah segera ( tidak selalu diturunkan dalam batas
normal ) untuk mencegah dan membatasi kerusakan pada organ.
Yang menyebabkan hipertensi renal pada
post partum ini, juga ibu post partum mempunyai riwayat yang berhubungan dengan
kehamilannya, misalnya; Pre eklamsi atau eklamsi. Dalam hal ini hipertensi pada
ibu post partum juga bisa disebabkan karena adanya penyakit ginjal pada ibu
hamil yang disertai dengan hipertensi.
C. Tanda dan Gejala
Hipertensi Post Partum
Ø Peninggian tekanan darah
Ø Telinga berdenging
Ø Pusing
Ø Mata berkunang – kunang
Ø Sukar tidur
Ø Emosi meningkat ( mudah marah )
Ø Adanya proteinurin
Ø Odema
D. Klasifikasi Hipertensi
Post Partum
Klasifikasi
|
Sistolik ( mmHg
)
|
Diastolik (
mmHg)
|
Normotensi
|
< 140 mmHg
|
< 90 mmHg
|
Hipertensi
ringan
|
140 – 130 mmHg
|
90 – 105 mmHg
|
Hipertensi
perbatasan
|
140 – 160 mmHg
|
90 – 95 mmHg
|
Hipertensi
sedang dan berat
|
> 180 mmHg
|
> 105
|
Hipertensi
sistolik terisolasi
|
> 140 mmHg
|
<90 mmHg
|
Hipertensi
sistolik perbatasan
|
140 – 160 mmHg
|
< 90 mmHg
|
E. Penanganan
Ø Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan ( IMT ≥ 27 )
Ø Mengurangi asupan natrium ( < 100 mmol Na / 2,4 gr, Na / 6 gr
Nacl / hari )
Ø Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat
Ø Berhenti merokok ( apabila ibu post partum selama dan sebelum hamil
ketergantungan rokok ) dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam
makanan
Ø Dianjurkan untuk memakai kontrasepsi bila jumlah anak belum cukup
selama beberapa tahun
Ø Bila jumlah anak sudah cukup, dianjurakan untuk segera melakukan
tubektomi
DAFTAR PUSTAKA
- Prawirihardjo,sarwono.2006.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
- Padjajaran.1998.Sinopsis Obstetri Patologi.Bandung.Elstar Offset
- Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi.Jakarta:EGC
- Mansjoer,Arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran 1.Jakarta:Aesculapius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar