Senin, 18 Maret 2013

HIPERTENSI POST PARTUM


HIPERTENSI POST PARTUM

A.    Pengertian
Hipertensi post partum adalah peningkatan tekanan darah dalam 24 jam pertama dari nifas pada wanita yang tadinya normotensi dan hipertensi akan berangsur – angsur hilang dalam waktu 10 hari.
Hiperytensi post partum disebut juga dengan transient hypertension dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.

B.     Macam – macam Hipertensi
1)      Hipertensi Essentialis ( Hipertensi Primer )
Adalah penyakit hipertensi yang kronis dan disebabkan oleh arteriosclerosis.
Penyakit hipertensi essentialis pada post partum merupakan kelanjutan dari hipertensi yang terjadi pada kehamilan minggu ke 20 dan hipertensi tetap pada sebuah persalinan. Hipertensi ini sering menimbulkan dan menyebabkan kelainan pada jantung ( membesar ), pada ginjal, otak dan retina.
Untuk mendiagnosa hipertensi essentialis, yaitu:
Ø  Tensi ≥ 140/90 mmHg
Ø  Terjadi dalam 24 jam post partum

Gejala hipertensi essentialis post partum, yaitu:
Ø  Tensi yang naik, yaitu dengan sistolis 30 mmHg dan diastolis 15 mmHg.
Ø  Proteinuria yang hebat
Ø  Timbulnya odema

Tanda – tanda hipertensi essentialis post partum , adalah ;
Ø  Pembesaran jantung
Ø  Faal yang kurang
Ø  Kelainan pada retina ( haemorhagi atau exudat )
Ø  Tensi pemulaan 200 sistolik dan 120 diastolik
Ø  Jika pada kehamilan yang lampau pernah diberati dengan eklamsi, maka akan berpengaruh pada hipertensi post partum

2)      Hipertensi chronic / renal ( hipertensi sekunder )
Adalah suatu kondisi dimana diperlukan penurunan tekanan darah segera ( tidak selalu diturunkan dalam batas normal ) untuk mencegah dan membatasi kerusakan pada organ.
Yang menyebabkan hipertensi renal pada post partum ini, juga ibu post partum mempunyai riwayat yang berhubungan dengan kehamilannya, misalnya; Pre eklamsi atau eklamsi. Dalam hal ini hipertensi pada ibu post partum juga bisa disebabkan karena adanya penyakit ginjal pada ibu hamil yang disertai dengan hipertensi.

C.    Tanda dan Gejala Hipertensi Post Partum
Ø  Peninggian tekanan darah
Ø  Telinga berdenging
Ø  Pusing
Ø  Mata berkunang – kunang
Ø  Sukar tidur
Ø  Emosi meningkat ( mudah marah )
Ø  Adanya proteinurin
Ø  Odema


D.    Klasifikasi Hipertensi Post Partum

Klasifikasi
Sistolik ( mmHg )
Diastolik ( mmHg)
Normotensi
< 140 mmHg
< 90 mmHg
Hipertensi ringan
140 – 130 mmHg
90 – 105 mmHg
Hipertensi perbatasan
140 – 160 mmHg
90 – 95 mmHg
Hipertensi sedang dan berat
> 180 mmHg
> 105
Hipertensi sistolik terisolasi
> 140 mmHg
<90 mmHg
Hipertensi sistolik perbatasan
140 – 160 mmHg
< 90 mmHg

E.     Penanganan
Ø  Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan ( IMT ≥ 27 )
Ø  Mengurangi asupan natrium ( < 100 mmol Na / 2,4 gr, Na / 6 gr Nacl / hari )
Ø  Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat
Ø  Berhenti merokok ( apabila ibu post partum selama dan sebelum hamil ketergantungan rokok ) dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan
Ø  Dianjurkan untuk memakai kontrasepsi bila jumlah anak belum cukup selama beberapa tahun
Ø  Bila jumlah anak sudah cukup, dianjurakan untuk segera melakukan tubektomi

DAFTAR PUSTAKA

  1. Prawirihardjo,sarwono.2006.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka

  1. Padjajaran.1998.Sinopsis Obstetri Patologi.Bandung.Elstar Offset

  1.  Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi.Jakarta:EGC

  1. Mansjoer,Arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran 1.Jakarta:Aesculapius

Tidak ada komentar: