BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Cara pandang akan selalu
berubah. Demikian juga cara pandang terhadap bentuk badan. Dahulu, kelebihan
berat badan dianggap sebagai simbol kemakmuran. Pandangan ini kemudian berubah.
Kelebihan berat badan dianggap mengurangi keindahan bentuk badan. Dan
perkembangan terakhir, cara pandang ini berubah lagi, mengarah pada kesadaran
akan perlunya hidup sehat.
Obesitas
atau kegemukan dianggap petanda kesehatan dan kekayaan. Kini yang menjadi
perhatian utama nutrisi adalah bagaimana menyelaraskan asupan energi dan
kebutuhan tubuh. Memang, dengan meningkatnya baku kehidupan, penambahan berat
badan obesitas tumbuh mengancam kesehatan penduduk. Obesitas
merupakan masalah kesehatan penting karena sangat erat kaitannya dengan berbagai
penyakit metabolik dan kardiovaskuler (serangan jantung dan stroke).
Secara sederhana obesitas
didefinisikan sebagai keadaan penumpukan lemak yang berlebihan di dalam
jaringan lemak sehingga mengganggu kesehatan. Keadaan ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan
antara energi yang masuk dan yang digunakan tubuh sehingga berat badan menjadi
bertambah.
Satu dari langkah paling penting
yang dapat diambil oleh seorang wanita untuk mempertahankan kesehatannya dan
mencegah penyakit kronis adalah mempertahankan berat badan yang sehat.
Kegemukan ternyata juga
menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil. Tidak hanya pada masa
kehamilan, ibu yang memiliki kelebihan berat badan, kemungkinan akan mengalami
masalah ketika persalinan dan pasca persalinan. Dan umumnya para wanita hamil
tidak mengetahui akan hal tersebut, mereka justru cenderung mengkonsumsi
makanan dengan jumlah yang lebih banyak daripada saat tidak hamil karena mereka
menganggap di dalam tubuhnya terdapat janin yang membutuhkan nutrisi juga.
Atas dasar pemikiran
tersebut kami membuat makalah ini, dan diharapkann akan mampu sedikit mengubah
cara pandang masyarakat mengenai konsumsi makanan saat hamil, sehingga
menghindari terjadinya obesitas. Bagi ibu hamil yang menderita obesitas kami
juga memberikan informasi nagaimana prinsip diit yang baik.
1.2 Rumusan
Masalah
a)
Apakah
obesitas itu?
b)
Bagaimanakah
obesitas dalam kehamilan?
c)
Bagaiman
pencegahan obesitas saat kehamilan?
d) Bagaimana
prinsip diit ibu hamil dengan obesitas?
1.3 Tujuan
· Tujuan Umum
a)
Sebagai
media informasi bagi masyarakat tentang obesitas, penyebab, dan klasifikasinya.
b)
Sebagai
bahan bacaan ibu-ibu hamil untuk dapat mencegah obesitas, dan prinsip diitnya.
·
Tujuan
Khusus
a)
Mengetahui
definisi obesitas
b) Mengetahui
bagaimana obesitas dalam kehamilan
c)
Mengetahui
cara mencegah obesitas saat kehamilan
d)
Mengetahui
prinsip diit ibu hamil dengan obesitas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Obesitas
Obesitas
diartikan sebagai peningkatan berat badan diatas 20% dari batas normal ( brownel, 1984 ). Pasien dengan
obesitas mempunyai status nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolisme karena
kelebihan masukan kalori dan atau penurunan penggunaan kalori (energi).
Artinya, masukan kalori tidak seimbang dengan penggunaannya yang pada akhirnya
berangsur-angsur berakumulasi meningkatkan berat badan. Selain kelebihan berat
badan nilai TSF pada pasien dengan obesitas lebih dari 15 mm untuk laki-laki
dan lebih dari 25 mm untuk wanita. (Nurachmah, 2001)
Kelebihan
energi pada penderita obesitas disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan
normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu diantaranya dalam
jaringan sub cutan dan didalam jaringan tirai usus. Pada orang yang menderita
obesitas ogan-organ tubuhnya di paksa untuk bekerja lebih berat karena harus,
membawa kelebihan berat badan oleh sebab itu pada umumnya lebh cepat gerah,
capek, dan mempunyai kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja.
(Noto atmodjo, 2007)
Ada
beberapa metode yang biasa digunakan untuk menetapkan berat badan yang di
inginkan individu dan untuk mendefinisikan obesitas secara klinis. Indeks masa
tubuh (IMT) merupakan prediksi derajat lemak tubuh dan pengukurannya di
rekomendasikan federal untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan
obesitas. IMT di hitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan
kuadrat tinggi badannya dalam meter atau mengalihkan berat badan dalam pons
dengan 703 lalu dibagi kuadrat tinggi badan dalam inci kuadrat. (Varney, 2003)
Perhitungan
Indeks Masa Tubuh
IMT =
Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (m) 2
Klasifikasi IMT yang dapat digunakan
untuk membantu dalam perhitungan IMT untuk menentukan apakah berat badan
individu sesuai dengan tinggi badannya.
Tabel 2.1. Klasifikasi IMT
Kriteria
|
IMT
|
Berat
Badan Kurang
Berat
Badan Normal
Berat
Badan Berlebih
Obesitas (
Kelas I )
Obesitas (
Kelas II)
Obesitas
Ekstrim (Kelas III)
|
< 18,5
kg/m2
18,5-24,9
kg/m2
25-29,9
kg/m2
30-34,9
kg/m2
35-39,9 kg/m2
≥40 kg/m2
|
Banyak Fokus tentang konsep
perhitungan kalori telah dimuat media dan diantara populasi umum. Pada umumnya asupan kalori sebaiknya
sama dengan keluaran kalori.
2.2 Obesitas
Dalam Kehamilan
Terdapat suatu ketidaksepakatan tentang
devinisi yang tepat untuk obesitas dalam kehamilan, walaupun banyak pengarang
menganjurkan berat badan dalam kehamilan melebihi 175 pon atau kurangnya 40%
(biasanya 100 pon atau lebih) diatas berat badan ideal. Wanita kegemukan
berisiko tinggi untuk hipertensi, diabetes gistasional, dan infeksinal, infeksi
saluran kencing, dan infeksi episiotomi atau luka. Penentuan usia kehamilan
bisanya terbatas karena siklus hait yang tidak teratur dan sukar menentukan
tinggi fundus uteri. (Rayburm, 2001)
Pada banyak penelitian, angka kematian
maternal meningkat, umumnya akibat tromboemboli, infeksi, atau komplikasi
anasia. Makrosomia pada janin juga lebih sering terjadi. Walaupun kematian
perinatal tidak meningkat dan bayi berat badan lahir rendah jarang, hasil
kehamilan yang optimal disertai oleh kenaikan berat badan ibu paling kurang 25
pon pada ibu-ibu obesitas (Rayburm, 2001)
Saat ini, kasus diabetes
pada masa kehamilan (gestational diabetic) semakin meningkat. Penyebab utamanya
adalah obesitas. Akibat peningkatan risiko tersebut, setiap ibu hamil
diwajibkan melakukan screening kadar gula darah terutama saat usia kehamilan
menginjak minggu ke 24-28
Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat
badan agar tetap berada pada kondisi ideal. Peningkatan berat badan di
trimester pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang
karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di
trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantaun ekstra terhadap
berat badan.Seusai persalinan, ragam komplikasi masih menunggu. Infeksi seusai
bersalin akibat banyaknya pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat sering
terjadi. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan
media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin
terjadi. Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi menyuplai oksigen menyempit
karena lemak. Padahal, terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak
janin. Sehingga kecerdasan si kecil pun bisa jadi berkurang. Kemungkinan buruk
lain, janin bisa mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir obesitas.
Hal hal yang mempengaruhi obesitas ibu hamil antara
lain :
-
Genetik
-
Pola makan yang
berlebihan
-
Kurang gerak
-
Faktor lingkungan
Dampak obesitas pada ibu hamil adalah :
-
Meningkatnya AKI dan
AKB
-
Pada bayi akan
mengalami gangguan pertumbuhan
-
Kesuburan menurun
-
Tekanan darah
meningkat
-
Menyebabkan penyakit
DM
Diit obesitas ibu hamil :
-
Selalu sarapan
-
Susun daftar makan
-
Pilih makanan
berserat serta rendah kandungan lemak dan gula
-
Usahakan untuk
mengolah makanan
-
Jadikan buah sebagai
camilan
-
Perbanyak minum air
putih,minum 8 gelas per hari
-
Jangan percaya mitos
orang hamil perlu makanan tambahan 2x lipat dari biasanya
-
Makanan dengan
nutrisi tinggi→ dikurangi 500-1000 kalori dari kebutuhan normal
-
Kurangi hidrat arang
-
Cukup mineral dan
vitamin
2.3
Pencegahan Obesitas Saat Kehamilan
Hal pertama yang
dilakukan dokter adalah melakukan serangkaian tes di trimester awal. Perlu
dilakukan pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan pengukuran berat badan.
Pemeriksaan ini diulang lagi di akhir trimester 3 untuk mengetahui apakah sang
ibu berisiko terkena diabetes dan hipertensi. Selanjutnya, dilakukan pemantauan
terhadap perkembangan janin dari bulan ke bulan.
Pencegahan lainnya adalah dengan cara
membatasi kalori. Cara ini memang sering jadi kontraversi karena, di sisi lain,
janin membutuhkan nutrisi lebih. Pengurangan kalori ditakutkan akan mengganggu
perkembangan janin. Yang terpenting, komposisi makanan harus seimbang. Selain
mengatur pola makan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik. Jalan pagi
sangat baik untuk menjaga konsisi ibu tetap sehat.Bila saat kehamilan mengalami
obesitas, perlu dilakukan penanganan khusus. Sang ibu pun harus bersikap tenang
karena sikap tenang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin. Pilihlah klinik
atau rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Ini sebagai antisipasi jika ibu
membutuhkan tindakan medis yang lebih kompleks.
2.4
Prinsip Diit Pada Ibu Hamil Dengan Obesitas
1. Tujuan Diit Pada Ibu Hamil Dengan
Obesitas
a. Memberikan
makan rendah kalori guna mencapai berat badan normal
b.
Mempertahankan
ntumbuh kembang bayi yang normal
c. Mempertahankan
kesehatan ibu hamil Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan. ( Purwitasari,
2009 )
2. Syarat
Diit Pada Ibu Hamil Dengan Obesitas
a. Kalori dikurangi sebanyak 500-700 dibawah
kebutuhan normal. Pengurangan kalori dilakukan
dengan pengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.
b.Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan
pembentukan sel darah merah
c.Tinggi vitamin
dan mineral
d. Tinggi serat
untuk memberi rasa kenyang. ( Purwitasari, 2009 )
3. Bahan
Makan Yang Di Berikan Dalam Sehari
Diit
Rendah Kalori (RK)
JENIS
|
RK I
|
RK II
|
RK III
|
RK IV
|
||||
Berat (gr)
|
URT
|
Berat (gr)
|
URT
|
Berat (gr)
|
URT
|
Berat (gr)
|
URT
|
|
Beras
|
100
|
1 gls
|
150
|
1,5 gls
|
200
|
2 gls
|
250
|
2,5 gls
|
Protein Hewani
|
100
|
2 ptg
|
150
|
3 ptg
|
150
|
3 ptg
|
200
|
4 ptg
|
Telur
|
50
|
1 btr
|
50
|
1 btr
|
50
|
1 btr
|
50
|
1 btr
|
Protein Nabati
|
100
|
4 ptg
|
100
|
4 ptg
|
150
|
5 ptg
|
150
|
5 ptg
|
Sayuran
|
400
|
4 gls
|
400
|
4 gls
|
400
|
4 gls
|
400
|
4 gls
|
Buah
|
400
|
4 ptg
|
400
|
4 ptg
|
400
|
4 ptg
|
400
|
4 ptg
|
Minyak
|
10
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
Gula Pasir
|
-
|
-
|
10
|
1 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
15
|
1,5 sdm
|
Nilai Gizi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||
Kalori
|
1200 kal
|
1500 kal
|
1700 kal
|
1900 kal
|
||||
Protein
|
59 gr
|
71 gr
|
75 gr
|
80 gr
|
||||
Lemak
|
35 gr
|
40 gr
|
45 gr
|
48 gr
|
||||
Hidrat Arang
|
173 gr
|
206 gr
|
250 gr
|
270 gr
|
4. Pedoman
Untuk Mengurangi Lemak
a. Sayuran – sayuran
1. Kurangi
konsumsi sayuran dengan bumbu kacang yang digoreng, ganti bumbu kacang yang
disangrai.
2. Batasi
konsumsi sayuran dengan bumbu kelapa yang berlebih ( seperti, urapan) , atau
santan kental
3. Batasi
konsumsi sayuran dengan dressing keju yang berlebih, contohnya salat.
4. Konsumsi
sayuran dengan cara direbus, dikukus, dalam bentuk segar. (Purwitasari, 2009 )
b. Buah –
buahan
1. Konsumsi buah
– buahan dalam bentuk segar.
2. Kurangi
konsumsi buah – buahan yang berlemak. ( Purwitasari, 2009 )
c. Nasi,
Sereal, dan Roti
1. Kalau
bisa konsumsi nasi beras tumbuk atau nasi agar roti yang mengandung bekatul
atau havermouth.
2. Batasi
sereal dan krackkers yang berminyak atau yang mengandung lemak lebih dari 2
potong/hari.
3.Batasi kebiasaan sarapan dengan roti
mentega dan susu full cream.(Purwitasari, 2009 )
d. Susu
1. Gunakan susu skim, susu
kedelai, atau yougurt yang rendah lemak
2. Pilih keju rendah lemak
misalnya Cottage Cheese.
3.
Pilih es krim yang tidak mengandung susu, misalnya es krim yang terbuat dari
sari buah.
4.
Pilih makanan pencuci mulut yang terbuat dari makanan berserat seperti agar –
agar dengan saus dari susu skim. ( Purwitasari, 2009 )
e. Protein
1.
Pilih daging tidak berlemak dan berwarna cerah, seperti daging ayam kampung (
tanpa kulit), ikan dll.
2. Hindari konsumsi jerowan, daging
berlemak, otak, kepala, dan brutu ayam.
3. Tingkatkan konsumsi protein nabati
sebagai penganti, seperti tahu, tempe, kacang hijau, dll.
4.
Batasi konsumsi lauk yang digoreng, diolah dengan santan kental.
5.Masak dengan cara merebus,
memanggang, menumis, mepepes. (Purwitasari,
2009)
f. Lemak
1. Kurangi
konsumsi minyak goreng sampai 1 sendok makan/hari ( 10 gram). ( Purwitasari,
2009 )
Menu makanan
untuk obesitas :
Makan pagi
|
Roti tawar
Buah apel
1 sendok
teh selai kacang
1 gelas
jus strawberry
|
Selingan
|
Pisang
|
Makan
siang
|
Nasi putih
ukuran sedang
Pepes ikan
Sayur
bayam bening
Pepaya
|
Selingan
sore
|
Buah-buahan
1 gelas
jus melon
|
Makan
malam
|
1 buah
kentang atau ubi rebus
Pepes
tempe/tahu + jamur
Sayur
buncis + wortel
1 gelas
jus tomat
|
Selingan
|
1 pisang
ambon
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Obesitas diartikan sebagai peningkatan
berat badan diatas 20% dari batas normal. Selain kelebihan berat badan nilai
TSF pada pasien dengan obesitas lebih dari 15 mm untuk laki-laki dan lebih dari
25 mm untuk wanita. Faktor Penyebab Obesitas terdiri dari faktor demografi,
faktor sosiokultural, faktor biologi, faktor perilaku. Obesitas dalam kehamilan
terdapat suatu ketidaksepakatan tentang devinisi yang tepat untuk obesitas
dalam kehamilan.
3.2 Saran
- Untuk masyarakat
Bagi ibu hamil di harapkan untuk menjaga kesehatannya
dengan mengatur pola makan,di haraplkan ibu hamil mengubah pandangannya bahwa
ibu hamil harus makan dua kali lipat seharusnya, porsinya tetap dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan yang di konsumsi.
- Institusi
Diharapkan dapat memberikan waktu yang lebih untuk
mempelajari materi lebih mendalam dan diberikan bimbingan dalam proses belajar.
-Mahasiswa
Diharapkan dapat menyalurkan informasi akan prisip
diit pada ibu hamil dengan obesitas dalam masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurachmah, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan. Jakarta: KDT.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Purwitasari, Devi. 2009. Buku Ajar Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rayburn, William F. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: KDT
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4, vol.1.
Jakarta: EGC.
Sumber dari
internet:
Http.Balipost.html.
Diakses Pada Tanggal 20 Mei 2011
Http.hdindonesia.com. Diakses Pada Tanggal 20
Mei 2011
1 komentar:
okkk , ntr q lihat
Posting Komentar