BAB I
PENDAHULUAN
Kegagalan dalam proses menyusui
sering disebabkan karna timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu
maupun pada bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham masalah ini, kegagalan
menyusui sering dianggap masalah pada anak saja.
Masalah dari ibu yang timbul selama
menyusui dapat dimulai sejak sebelum persalinan (periode antenatal), pada masa
pasca persalinan dini, dan pasca persalinan lanjut. Masalah menyusui dapat pula
diakibatkan karna keadaan khusus. Selain itu ibu sering benar mengeluhkan
bayinya sering menangis, atau menolak menyusu yang sering diartikan bahwa
ASInya tidak cukup, atau ASInya tidak enak, tidak baik atau apapun pendapatnya
sehinnga sering menyebabkan diambilnya keputusan untuk menghentikan menyusui.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kegagalan menyusui ?
2. Apa Penyebab kegagalan dalam menyusui ?
3. Bagaimana cara mengatasi kegagalan dalam menyusui ?
1.3 Tujuan
1.Mengetahui apa itu kegagalan dalam menyusui
2. Mengetahui apa penyebab kegagalan dalam menyusui
3. Mengetahui cara mengatasi kegagalan dalam menyusui
1.4 Manfaat
1. Agar
mahasiswa mengerti apa itu kegagalan dalam
menyusui
2. Agar
mahasiswa mengerti apa penyebab kegagalan dalam
menyusui
3. Agar mehasiswa mengerti cara mengatasi kegagalan
dalam menyusui
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kegagalan Menyusui
Menyusui adalah suatu kegiatan memberikan susu yang dilakukan
oleh wanita yang telah melahirkan bayinya yang berasal dari payu dara.
Sebagaimana keterangan di atas bahwa wanita yang menyusui
membutuhkan waktu selama 2 tahun.Kegagalan menyusui merupakan proses kegagalan dalam menyusui yang timbul karena beberapa masalah baik yang timbul dari diri ibu maupun bayi.
oleh wanita yang telah melahirkan bayinya yang berasal dari payu dara.
Sebagaimana keterangan di atas bahwa wanita yang menyusui
membutuhkan waktu selama 2 tahun.Kegagalan menyusui merupakan proses kegagalan dalam menyusui yang timbul karena beberapa masalah baik yang timbul dari diri ibu maupun bayi.
2.2 Penyebab Kegagalan
Menyusui
1. Merasa ASI kurang
Para ibu merasa ASI nya kurang
menduduki peringkat utama atau yang terbanyak. Faktor penyebabnya ternyata
lebih bersifat psikologis. Yakni, ibu merasa produksi ASI kurang, padahal
sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan bayi. Ketidakpedean ibu sebenarnya bisa
diatasi dengan diberi motivasi agar ibu lebih yakin bahwa ia bisa memproduksi
ASI sesuai kebutuhan bayi. Termasuk ibu yang ingin menyusui bayi kembar,
sebenarnya kebutuhan ASI akan tercukupi.
2. Kurang
memahami penata laksanaan laktasi
Tercatat 307 ibu yang kurang paham soal
ini. Padahal penjelasan informasi tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya seharusnya dimulai sejak masa kehamilan (usia kandungan 32
minggu), lalu pada masa bayi lahir sampai berusia 2 tahun. Termasuk cara mengatasi
kesulitan menyusui.
Menyusui
bayi dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin juga
menentukan kelancaran proses berikutnya. Apabila ibu menjalani operasi sesar
pun bayi tetap disusui segera setelah lahir, kecuali ada kendala medis.
Tujuannya untuk memberikan perangsangan sesegera mungkin pada payudara agar
kegiatan produksi dan pengaliran ASI berjalan mulus. Bayi pun dilatih
menggunakan refleks mengisapnya sesegera mungkin agar dapat menyusu dengan
lancar. Biasanya pada proses menyusu pertama kali, bayi memang tidak langsung
mendapat ASI. Ada yang baru pada hari ke-3 ASI mengalir ke luar. Nutrisi yang
dibawa bayi dari kandungan membuatnya mampu bertahan hidup selama menunggu ASI
keluar.
Sayang, banyak ibu baru mengetahui manajemen
laktasi setelah melahirkan. Alhasil, mereka kerap mengalami berbagai kendala
menyusui. Misal, kesulitan mencari posisi menyusui yang tepat, kendala payudara
bengkak dan sebagainya. Bila ibu sudah paham manajemen laktasi sejak hamil,
tentu persoalan menyusui diharapkan takkan ditemui. Kalaupun ada kendala,
masalahnya tak sampai berat dan dapat diatasi segera. Dengan begitu, ibu pun
bisa lancar memberikan ASI eksklusif pada si kecil.
3. Relaktasi
Relaktasi adalah suatu keadaan dimana ibu yang telah
berhenti menyusui ingin memulainya kembali. Ada beberapa situasi yang mendorong
dilakukannya relaktasi, diantaranya:
-
Bayi sakit dan sudah lama tidak
menyusu kepada ibunya
-
Bayi sudah diberikan makanan
pendamping, tapi ibu ingin kembali menyusui.
-
Ibu menderita sakit sehingga
berhenti menyusu
-
Ibu merasa bersalah lantaran
memberikan susu botol, padahal ASI adalah yang terbaik bagi bayi
4. Sudah
mendapat prelacteal feeding
Maksudnya ibu
memberikan makanan atau minuman lain selain ASI terlalu dini (di bawah 6
bulan). Contoh, bayi diberi air putih, air gula bahkan susu formula.
Kekurangpahaman ibu akan manajemen laktasi juga berkaitan dengan banyak tempat
bersalin/rumah sakit yang kurang peduli akan manfaat ASI. Para ibu yang
melahirkan di sana dan ASI nya tidak/belum keluar tidak didukung oleh petugas
kesehatan yang malah memberikan air putih atau susu formula. Selain kehilangan
manfaat ASI sejak fase kolostrum, bayi pun akan menghadapi masalah seperti
bingung puting. Ibu sendiri mengalami payudara bengkak karena tidak menyusui.
Umumnya ibu yang menyadari bahwa pemberian prelakteal tak ada gunanya karena
malah akan mengganggu proses menyusui, berusaha untuk melakukan relaktasi.
5. Ibu bekerja
Para ibu
bekerja umumnya paling sering mengalami persoalan manajemen laktasi. Terutama
ketika sudah harus kembali bekerja. Tentu saja ASI perah adalah jawabannya.
Memerah dimana? Rancanglah pojok yang nyaman dan memenuhi privasi di ruangan
kantor. Lakukan setelah makan siang, sebelum jam istirahat habis. Gunakan jari
atau alat perah. Jangan lupa, bawa wadah ASI (bisa berupa beberapa botol susu
bayi). Tanpa pendinginan atau di suhu ruangan, ASI bisa bertahan selama 6 jam.
Hitunglah lamanya waktu kerja setelah memerah dan perjalanan pulang ke rumah,
apakah masih kurang dari 6 jam? Kalau lebih, bawalah termos es atau sediakan
kulkas portabel di bawah meja kerja supaya ASI dapat bertahan lebih lama.
6. Kelainan ibu
Yang dimaksud
adalah persoalan fisik seputar menyusui, misal puting lecet karena digigit,
payudara bengkak, mastitis dan abses. Yang cukup sering terjadi, kasus puting
lecet karena posisi bayi menyusu kurang tepat atau bayi menggigit puting, yang
tentunya membuat ibu merasa sakit. Akhirnya ibu berhenti menyusui.
Sebenarnya ibu
tak usah berhenti menyusui, karena berikutnya akan muncul masalah baru lagi
yaitu payudara bengkak. Yang perlu diperbaiki adalah posisi menyusui. Lecet
pada puting dapat sembuh dengan sendirinya bila masih ringan. Akan lebih
membantu jika luka tersebut diolesi ASI sedikit. Jika parah sampai timbul
mastitis/abses, mintalah saran dan obat dari dokter.
7. Kelainan bayi
Keluhan bayi sakit di klinik latasi cukup
banyak terjadi. Akibatnya, bayi sulit mendapat ASI eksklusif karena harus
mengkonsumsi obat. Memang demikian kondisinya, namun ibu dianjurkan untuk terus
memberikan ASI selama si kecil sakit, bahkan jika ia harus dirawat di rumah
sakit. Jika ibu tak dapat mendampingi bayinya setiap saat, titipkan susu
perahan sebanyak yang diperlukan sampai ibu datang menjenguk kembali kepada
perawat yang menjaga dan mengurus bayi. Mintalah padanya untuk memberikan ASI
dengan sendok.
8. Kurang motivasi ibu/keluarga
Kurangnya motivasi baik dari ibu
sendiri ataupun keluarga juga menyebabkan proses menyusui terganggu. Misalnya,
ketika si bayi rewel terus, ia langsung diberi susu formula atau dot supaya
anteng. Kelurga kurang mendukung untuk proses pemberian ASI sehingga ibu pun
tidak memiliki motivasi yang kuat untuk memberi ASI secara eksklusif kepada
bayinya. Untuk itu, keluarga pun setidaknya perlu mendapatkan informasi atau
manajemen ASI sehingga progam ASI dapat dilakukan.
9. Berat badan turun
Beberapa
ibu mengeluhkan berat badan bayinya turun atau tidak naik secara cepat. Hal ini
membuat ASI sering dipojokkan sebagai biang keladi bayi tak tampak gemuk.
Sebenarnya, tak masalah BB bayi turun sedikit atau naik secara perlahan selama
angkanya masih dalam batas kurva BB normal. Jika masih sesuai dengan grafik
pertumbuhan, bayi masih dikatakan sehat. Perlu diketahui, umumnya BB lahir bayi
akan turun pada minggu-minggu pertama. Jadi ibu tidak perlu kwatir.
2.3 Cara Mengatasi Kegagalan Dalam
Menyusui
1. Membangun rasa kepercayaan diri
pada ibu agar ibu tidak merasa kalau ASI yg diproduksinya kurang .
Hal ini berhubungan psikologi
ibu,untuk itu diperlukan rasa percaya diri ibu,agar bisa merasa pede pada saat
menyusui,untuk itu diperlukan cara untuk meningkatkan produksi ASI.Ada beberapa
langkah untuk meningkatkan produksi ASI, di antaranya:
- Pastikan ibu menyusui dengan posisi yang benar dan
perlekatan yang baik
- Memberikan kesempatan pada bayi untuk menyusui
sesering mungkin dan sesuai keinginan bayi. Kalau dihitung secara umum, dalam
sehari bisa 10-12 kali menyusui.
-Bayi tidak diberikan dot/empeng
-Pastikan ibu mendapatkan asupan
makanan bergizi dan minum yang cukup
-Usahakan untuk relaks dan istirahat
cukup
-Jangan lupa skin to skin contact, misalnya saat tidur
bersama bayi atau saat mengganti popoknya bila BAB / BAK
2.Memahami penatalaksanaan laktasi
Manajemen
laktasi juga mencakup bagaimana cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
Diharapkan ibu tak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada
bayi baru lahir. Ini juga termasuk tidak memberikan dot atau empeng kepada bayi
yang diberi ASI perah.
3. Tidak memberikan makanan atau minuman kepada bayi selain
ASI terlalu dini (di bawah 6 bulan) / prelacteal feeding.
Hal ini sangat berpengaruh besar pada bayi karena bayi akan terbiasa akan
makanan dan minuman yang diberikannya terlalu dini,sehingga hal ini akan
mempengaruhi proses menyusui.
4.Mengatasi Kelainan yang terjadi pada ibu
Yang dimaksud adalah persoalan fisik seputar menyusui,
misal puting lecet karena digigit, payudara bengkak, mastitis dan abses persoalan
fisik seputar menyusui, misal puting lecet karena digigit, payudara bengkak,
mastitis dan abses
Ada beberapa cara agar masalah ini dapat di atasi, diantaranya :
-Berikan perhatian pada bayi terutama saat ia menyusu
agar terjalin perlekatan yang baik.
- Bila bayi tampak mengubah posisi mulutnya dan
bersiap menggigit, segera lepaskan payudara dengan memasukkan jari kelingking
ke sudut mulutnya sehingga pengisapan terhenti
- Pindahkan bayi dari payudara sehingga bayi tak
berada pada posisi menyusu lagi.
- Dorong bayi lebih mendekat ke payudara hingga
hidungnya terhalang dan ia melepas puting untuk bernapas dengan mulutnya.
Sedikit trik "jahil" ini tidak mengapa dilakukan pada bayi demi
melindungi puting dan kelancaran proses menyusui berikutnya.
5.memberikan ASI dengan sendok kepada bayi yang
kondisinya tidak memungkinkan untuk disusui,seperti bayi yang harus dirawat
dirumah sakit.
6 .Memberikan motivasi ibu/keluarga dalam menyusui bayinya
Hal ini sangat penting karena kurangnya motivasi baik dari ibu sendiri
ataupun keluarga juga menyebabkan proses menyusui terganggu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegagalan dalam proses menyusui
sering disebabkan karna timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu
maupun pada bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham masalah ini, kegagalan
menyusui sering dianggap masalah pada anak saja.
Masalah dari ibu yang timbul selama
menyusui dapat dimulai sejak sebelum persalinan (periode antenatal), pada masa
pasca persalinan dini, dan pasca persalinan lanjut. Masalah menyusui dapat pula
diakibatkan karna keadaan khusus. Selain itu ibu sering benar mengeluhkan
bayinya sering menangis, atau menolak menyusu yang sering diartikan bahwa
ASInya tidak cukup, atau ASInya tidak enak, tidak baik atau apapun pendapatnya
sehinnga sering menyebabkan diambilnya keputusan untuk menghentikan menyusui.
3.2 Saran
Setelah
mengetahui cara menyusui yang baik dan benar, di harapkan kepada
mahasiswa kebidanan sebagai calon bidan agar dapat memberikan konseling di
masyarakat tentang menyusui yang baik dan benar sehingga para ibu menyusui
dapat menyusui bayinya dengan benar untuk menhasilkan generasi yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,Eny Retni & Diah Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuh
Saifuddin.2008.ilmu
kandungan sarwono prawirohardjo.jakarta: pt. Bp-sp
Manuaba,ida
bagus gde.1999.memahami kesehatan
reproduksi wanita.jakarta:arcan
Sudarti.2010.asuhan kebidanan neonatus dan anak balita.yogyakarta:medika
1 komentar:
terimakasih infonnya
http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/
Posting Komentar