Selasa, 12 Mei 2015

Kegunaan Obat berdasar jenisnya

Hasil gambar untuk kegunaan obat analgesik antipiretik diuretik
                                     



1. Analgesik
  • Ini dia istilah untuk obat pereda rasa sakit/nyeri. Analgesik bisa dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu analgesik opioid dan analgesik non-opioid.
  • Obat-obatan analgesik ini bekerja dengan memblokade rasa nyeri di sistem syaraf.
  • Salah satu contoh analgesik opioid yaitu morfin. Sementara beberapa contoh analgesik non-opioid di antaranya aspirin dan asam mefenamat. Biasanya obat-obatan analgesik juga mempunyai efek antipiretik dan antiinflamasi dengan kapasitas yang berbeda-beda.
2. Antipiretik
  • Antipiretik disebut juga dengan penurun demam. Demam diturunkan dengan menghambat pembentukan enzim siklooksigenase yang juga berperan menimbulkan rasa nyeri dan radang.
  • Oleh karena itu, beberapa obat antipiretik juga disertai dengan efek analgesik dan antiinflamasi. Contoh obatnya seperti : aspirin, ibuprofen, dan parasetamol.
3. Antiinflamasi
  • Biasanya masyarakat menyebutnya antiradang. Memiliki mekanisme kerja yang sama dengan analgesik dan antipiretik.
  • Contoh obat yang memiliki efek antiinflamasi adalah ibuprofen, sedangkan obat yang memiliki antiinflamasi tinggi adalah Natrium diklofenak.
4. Antiinfeksi
  • Obat-obatan antiinfeksi adalah antibiotik, antivirus, antijamur, dan antiparasit.
  • Sesuai namanya, antibiotik adalah obat antiinfeksi yang ditujukan untuk ‘memberantas’ bakteri (Contohnya golongan Cotrimoxazole, Metronidazole, Cyprofloxacin dan Chloramphenicol), antivirus untuk ‘membunuh’ virus (Semisal Amoxcillin, Acyclovir), antijamur untuk mengobati infeksi jamur di tubuh (antara lain golongan Nystatin), dan antiparasit untuk menyembuhkan infeksi parasit, termasuk di sini adalah obat malaria dan obat cacing.
5. Antihistamin
  • Obat ini berguna untuk menyembuhkan reaksi alergi. Histamin adalah salah satu jenis senyawa yang bisa menyebabkan alergi dan reseptornya akan diblokade oleh antihistamin, sehingga reaksi alergi tidak timbul.
  • Contoh obat ini adalah Chlorpheniramine Maleat (CTM) dan Dexamethason.
6. Antitusif
  • Atau nama lain untuk obat batuk. Antitusif bekerja menekan rangsangan yang menyebabkan batuk. Contoh obat antitusi misalnya dekstrometorfan.
  • Obat batuk biasanya merupakan kombinasi dari antitusif dan ekspektoran yaitu obat pengencer dahak.
7. Dekongestan
  • Merupakan obat-obatan untuk melegakan hidung yang tersumbat. Sering dikombinasikan bersamaan dengan analgesik dan antihistamin dalam sediaan obat flu.
  • Obat ini dibagi menjadi dua golongan yaitu Dekongestan Sistemik : seperti pseudoefedrin, efedrin, dan fenilpropanolamin.
  • Sedangkan golongan lainnya adalah Dekongestan Topikal yang beberapa contohnya adalah oxymetazolin, dan xylometazolin yang merupakan derivat imidazolin
8. Antiemetik
  • Obat-obatan inu untuk menghilangkan rasa mual. Antiemetik bekerja dengan menekan rasa mual di sistem syaraf.
  • Contoh antiemetik adalah dimenhidrinat, yang biasa digunakan untuk mencegah rasa mual sebelum bepergian dengan kendaraan, serta golongan Metocloperamide HCL.
9. Antasida
  • Disebut juga sebagai obat maag. Bekerja menetralkan asam lambung yang berlebihan.
  • Beberapa contoh antasida yaitu aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida yang penggunaannya seringkali dikombinasi.
10. Laksatif
  • Laksatif digunakan untuk memperlancar buang air besar (Pencahar). Laksatif dibagi menjadi laksatif yang melunakkan feses contohnya metilselulosa dan bisakodil; serta laksatif yang mempercepat pengosongan usus contohnya magnesium sitrat dan magnesium sulfat.
11. Diuretik
  • Diuretik meningkatkan laju aliran pengeluaran urin dan natrium dari tubuh. Jadi efek sampingnya kita akan merasa kandung kemih kita penuh dan menjdai sering buang air kecil.
  • Biasa digunakan dalam pengobatan hipertensi (tekanan darah tinggi), gagal jantung, dan gagal ginjal. Contoh obat-obatan diuretik seperti furosemid, hidroklorotiazida, dan spironolakton.
12. Antihipertensi
  • Antihipertensi adalah obat-obatan untuk penanganan tekanan darah tinggi. Termasuk ke dalamnya adalah diuretik, beta-bloker (atenolol, propanolol), inhibitor ACE (kaptopril, lisinopril), Angiotensin Receptor Blocker (losartan, valsartan), dan Calcium Channel Blocker (verapamil, nifedipin).
13. Antidiabetes
  • Obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah yang berlebihan dalam tubuh. Pasien diabetes mellitus tipe 1 menggunakan antidiabetes berupa insulin, sementara pasien diabetes mellitus tipe 2 menggunakan antidiabetes oral seperti metformin, glibenklamid, dan acarbose.
14. Anestesi
  • Dikenal sebagai obat bius. Anestetik bekerja di sistem syaraf pusat untuk menghilangkan kesadaran seseorang atau sebagai analgesic/penghilang rasa sakit.
  • Biasa digunakan sebelum tindakan operasi. Contoh anestetik seperti tiopental dan lidokain HCl.

Sumber:medicalera.com
https://loexie.wordpress.com/2013/03/18/informasi-jenis-obat-kenali-kegunaan-obat-yang-anda-punya/

Tidak ada komentar: