BANYAK orang berpandangan bila anak kecil mengalami
kejang-kejang dan tak sadarkan diri pasti memiliki ia penyakit epilepsi.
Nyatanya, pendapat itu tidaklah tak benar. Pasalnya, ada juga
kejang-kejang yang menjadi gejala dari penyakit lain.
Hal ini
seperti dituturkan Dr. Gea Pandhita S, M.Kes, Sp.s, dokter spesialis
syaraf dari RS. Islam Pondok Kopi dan Direktur Pelayanan Klinik RS.
Islam Pondok Kopi. Ia menjelaskan bahwa tak semua gejala kejang-kejang
itu diakibatkan penyakit epilepsi, pasalnya penyakit demam tinggi yang
terjadi pada anak juga memiliki gejala yang sama.
"Kendati
penyakit epilepsi ini banyak menyerang anak 4-5 tahun dan bergejala
kejang-kejang, tapi pada anak kecil yang mengalami demam tinggi juga
suka muncul kejang-kejang. Sebab seorang anak dikatakan memiliki
penyakit epilepsi itu bila kejang-kejang yang dialaminya terjadi
berulang-ulang. Berbeda kalau anak yang kejang karena demam, pasti hanya
pada sakit saat itu saja. Kemudian perbedaan jelas seorang anak yang
mengalami epilepsi ialah kejang-kejang tersebut terjadi dengan spontan,
tidak dipicu suatu hal," katanya dalam acara bertema Waspada Epilepsi
pada Si Kecil, di RS Islam Jakarta Pondok Kopi, Pondok Kopi, Jakarta
Timur, Kamis (27/6/2013).
Ditambahkannya, untuk mendapat jawaban
pasti sebaiknya para orangtua langsung membawa ke dokter terdekat bila
anak mengalami kejang-kejang. Tujuannya, agar para orangtua bisa
mendapatkan kepastian diagnosa apakah anak itu menyandang epilepsi atau
tidak.
"Seorang
anak bisa dikatakan memiliki epilepsi itu harus berdasarkan pengecekan
dokter dimana dokter melakukan uji klinis dengan mengecek kesehatan
secara keseluruhan dan wawancara secara mendalam terkait gejalanya
dan sudah sejak kapan mengalaminya. Jadi untuk bisa melihat secara awam
apakah anak itu mengalami epilepsi atau tidak, ya tidak bisa,"
tandasnya.
Sementara bila anak Anda mengalami kejang-kejang plus
kaku tanpa ada penyebab atau sering muncul karena kelelahan, sambung Dr.
Gea, sangat dianjurkan untuk pergi konsultasi dengan dokter untuk
kemudian minta dilakukan uji klinis. Hal ini amat penting, agar
sekalipun anak Anda terdiagnosa epilepsi, anak Anda cepat mendapatkan
terapi dan pengobatan yang tepat dan optimal. Dengan demikian, efek
epilepsi seperti kejang-kejang perlahan bisa diminalisasi dan anak Anda
sembuh dan menjalani kegiatan seperti anak-anak normal lainnya. (ind)
Sumber: http://health.okezone.com/read/2013/06/27/482/828538/anak-kejang-kejang-tak-berarti-kena-epilepsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar