Senin, 08 April 2013

askeb Tetanus Neonatorum



BAB I
PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG  MASALAH
Banyak mahasiswa yang belum mengetahui asuhan  kebidanan ibu tentang Tetanus Neonatorum. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini agar dapat memberi pengetahuan bagi mereka yang belum tahu.
B.  RUMUSAN MASALAH

1.    Banyak mahasiswa yang belum mengetahui Pengertian Tetanus Neonatorum.
2.    Banyak mahasiswa yang belum mengerti format asuhan kebidanan tentang Tetanus Neonatorum.
 
C. TUJUAN
Penyusunan makalah dengan judul ” ASUHAN KEBIDANAN IBU III DENGAN KASUS TETANUS NEONATORUM “  ini mempunyai tujuan seperti :
1.      Agar mahasiswa mengetahui  atau bisa menelaah tentang Tetanus Neonatorum.
2.      Agar mahasiswa dan pembaca mampu merekomendasi tentang Tetanus Neonatorum.
3.      Agar mahasiswa mengerti dan tahu tentang Tetanus Neonatorum.







BAB II

PEMBAHASAN

1.1     Pengertian Tetanus Neonatorum
Tetanus merupakan penyakit yang sering ditemukan , dimana masih terjadi di masyarakat terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Di Tempat-tempat kesehatan (RS, BPS, Dll.) sebagian besar pasien tetanus berusia > 3 tahun dan < 1 minggu. Dari seringnya kasus tetanus serta kegawatan yang ditimbulkan, maka sebagai seorang perawat atau bidan dituntut untuk mampu mengenali tanda kegawatan dan mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat.
Bayi baru lahir mungkin mendapat infeksi melalui tali pusat karena pemotongan tali pusat dengan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Tali pusat yang tidak dirawat dengan baik dapat juga melalui pemakaian obat-obatan tradisional (bubuk dan tanam-tanaman tradisional) dalam perawatan tradisional.
Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan oleh kuman clostridium tetani, tetapi akibat toksin (tetanospasmin) yang dihasilkan kuman.
Penyakit tetanus pada neonatus disebabkan oleh spora C. Tetani yang masuk melalui tali pusat,karena perawatan/tindakan yang tidak memenuhi syarat kebersihan,misalnya pemotongan tali pusat dengan bambu/gunting yang tidak steril,atau setelah tali pusat dipotong dibubuhi abu,tanah,minyak,daun-daunan dan sebagainya.
Perjalanan  penyakitnya seperti pada tetanus anak,tetapi lebih cepat dan berat.Anamnesis sangat spesifik yaitu bayi tiba-tiba panas dan tidak mau atau tidak dapat menetek lagi(trismus),sebelumnya bayi menetek biasa.Gejala yang jelas ialah mulut mencucu seperti mulut ikan(karpermond),mudah sekali dan sering kejang disertai sianosis,suhu meninggi,kuduk kaku sampai opustotonus.perjalanan penyakit biasanya berat dan tidak dibagi dalam 3 stadium seperti tetanus anak.






1.2     Etiologi
Penyebab dari penyakit ini adalah clostaridium tetani kuman ini bersifat aerobik (berkembang biak tanpa oksigen). Clostridium tetani terdapat di tanah. Saluran pencernaan manusia dan hewan kuman ini dapat membuat spora yang tahan lama dan berkembang biak dalam luka yang kotor atau jaringan nekrotik yang tidak ada oksigen.

1.3     Gambaran klinik
a)                   Masa inkubasi 3 sampai 10 hari
b)                  Gejala permulaan ialah kesulitan minum karena terjadi trismus
c)                   Mulut mencucut seperti ikan (harpermond) sehingga bayi tidak dapat minum   dengan baik.
d)                  Dapat terjadi spasmus otot yang luas dan kejang umum
e)                   Leher kaku dan dapat terjadi poisthotonus
f)          Dinding abdomen kaku mengeras dan kadang-kadang terjadi kejang otot pernafasan dan terjadi sianosis.
g)         Suhu meningkat
h)         Dahi berkerut, alis mata terangkat, sudut mulut tertarik ke bawah muka rhisus sardonikus.
i)           Ekstremitas biasanya terulur kaku
j)           Tiba-tiba bayi sensitif terhadap rangsangan, gelisah  dan kadang-kadang menangis.

1.4     Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ini ditunjukkan pada perawatan yang baik mencegah dan menghilangkan kejang, mengikat toksin yang masih beredar, pemberian pengobatan (antibiotik) terhadap infeksi.
a.) Perawatan
1)      Sebaiknya bayi dirawat oleh perawat yang cakap berpengalaman, perbandingan 1 perawat : 1 bayi
2)      Ruangan harus tenang dengan penerangan yang dikurangi agar rangsangan timbulnya kejang berkurang.
3)      Saluran pernafasan harus selalu keadaan bersih
4)      Harus selalu tersedia zat asam (oksigen). Diberikan apabila bayi mengalami sianosis atau apnoe.
5)      Pemberian makan harus melalui selang/ makan siang atau melalui parenteral/infus.
 b.) Mengatasi kejang
Dalam mengatasi kejang seorang perawat harus cepat tanggap misalnya pada saat bayi kejang dengan segera masukkan tong  spatel yang sudah dibungkus gaas steril kedalam mulut bayi agar lidah tidak tergigil oleh giginya juga untuk mencegah agar lidah tidak jatuh ke belakang menutupi saluran pernafasan. Kejang dapat diatasi dengan mengurangi rangsangan timbulnya kejang misalnya cahaya juga dengan pemberian obat anti kejang, obat yang dapat dipakai ialah kombinasi luminal dan diazepan.
c.) Mengikat toksin yang masih beredar
Untuk mengikat toksin yang masih bebas dapat diberikan ATS (anti tetanus
serum)
d.)   Mengatasi infeksi
Untuk mengatasi infeksi dapat digunakan antibiotik dan perawatan tali pusat yang baik.
e.)    Pencegahan

a)      Perawatan luka harus dicegah timbulnya jaringan anaerob pada pasien termasuk adanya jaringan mati dan nanah.
b)      Pemberian ATS profilaksis.
c)      Imunisasi aktif.
d)     Khusus untuk mencegah tetanus neonatorum perlu diperhatikan kebersihan pada waktu persalinan terutama alas tempat tidur, alat pemotong tali pusat, dan cara perawatan tali pusat.
e)      Pendidikan atau penjelasan kepada orang tua mengenai kebersihan individu dan lingkungan serta cara pemeriksaan dan perawatan di RS dan perlunya pemeriksaan lanjutan.





1.5     Pemotongan tali pusat( menurut standar asuhan persalinan normal) pada langkah ke 26 sampai dengan 28 berikut ini :
a) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat.
b) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi.
c) Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama.
d) Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat diantara kedua klem. (JNPKR, Depkes RI, 2004).
Sisa potongan tali pusat pada bayi inilah yang harus dirawat, karena jika tidak dirawat maka dapat menyebabkan terjadinya infeksi atau Tetanus Neonatorum.








FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PERINATOLOGI
Pengkajian dilakukan pada tanggal  20 Maret 2011    jam 08.00 WIB di BPS Melati
A.    DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama Bayi                  : Bintang
Umur                           : 10 hari
Kelamin                       : perempuan
Agama                         : islam
Alamat                                    : RT 04 RW 06 Ds.Sumbergempol Tulungagung
Nama Ibu                    : Ny. Ida
Umur                           : 27 tahun
Kelamin                       : perempuan
Agama                         :islam
Alamat                                    : RT 04 RW 06 Ds.Sumbergempol Tulungagung
Nama Ayah                 : Tn. Riadi
Umur                           : 30 tahun
Kelamin                       :laki-laki
Agama                         :islam
Alamat                                    : RT 04 RW 06 Ds.Sumbergempol Tulungagung
No. Reg                       :1000875
Ruangan                      :Melati
Tanggal MRS              : 10 Maret 2011 jam 10.00
Tanggal KRS              : 11 Maret 2011 jam 09.00
Diagnosa Medis          : Tetanus Neonatorum

ANAMNESA
Sumber Informasi       : Bidan
Keluhan Utama            : Ibu mengatakan baru melahirkan 16 hari yang lalu,sejak tadi pagi ± jam 05.00 bahwa bayinya panas, tidak mau menyusu dan kadang-kadang mulut bayinya mencucu seperti mulut ikan disertai kejang 1 X dengan lama ± 30 detik.
Riw.Penyakit sekarang: Ibu mengatakan bayinya panas, kejang dan mulut bayi mencucu seperti mulut ikan
Jenis Persalinan             : Spontan
APGAR Score                        : 1 menit 5,  5 menit 6
Berat Badan                :  3000 gram
Panjang Badan            : 49cm
Usia Kehamilan           : 40 minggu
Ketuban                      : jernih

Riwayat kehamilan dan kelahiran:
·         Antenatal        : Bidan
Tempat kelahiran Bidan


·         Natal               :
No
Anak ke
Usia kehamilan
Tanggal partus
Tempat partus
Penolong
Jenis persalinan
Keadaan lahir
PB/BB
JK
1
1
40 mgg
10 Maret 2011
BPS Melati
Bidan
Normal
1 menit 5,
5 menit 6

49 cm/
3000grm
P

·         Postnatal         :
Keadaan bayi : lemah
Minum             : Tidak bisa menyusu
Eliminasi         :  BAB : 1x/hari
                           BAK : 3-4x/hari
Tanda Tanda
Infeksi             : Suhu Aksila : 38˚C
                         Keadaan tali pusat : Kemerahan,berbau,basah
Imunisasi         : 1. HepatitisB tgl 10 Maret 2011
Pemberian Vitamin K             : (+)
Riwayat kesehatan keluarga   :

YA
TIDAK

YA
TIDAK

SEBUTKAN
DM

HIPERTENSI

Lain-lain
-
TBC

HEPATITIS

Lain-lain
-





B.     DATA OBYEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
a)      Keadaan Umum        : bayi tampak lemah dan gelisah
Suhu                            : 38,60C           X/menit
Nadi                            : 124    X/menit
Pernafasan                   :48       X/menit
Berat Badan                :3000   gram
Panjang Badan            :49       cm      
Lingkar Kepala           :34       cm
Lingkar Lengan           :12       cm
Lingkar Perut              :34       cm
Lingkar dada               :33       cm

b)     Kesadaran                 : composmentis
c)      Kepala                        :
Inspeksi dan Palpasi
                                                i.     Rambut
-        Tebal
-        Tidak kotor
-        Tidak kering
-        Lembab
                                              ii.     Mata
Inspeksi
-        Mata berkedip-kedip
-        Tidak kongtiva anemis
-        Tidak sclera ichterus
-        Tidak  merah
Palpasi
-        Tidak konjungtivitis
-        Tidak nistagmus
-        Tidak strabismus

                                            iii.     Wajah
Inspeksi
-        Simetris
-        Alis mata terangkat
-        Tidak ichterus
-        Tidak pucat
-        Tidak ada perdarahan
Palpasi
-        Ada tulang rawan
-        Tidak ada masa
-        Tidak ada benjolan

                                            iv.     Telinga
Inspeksi
-        Simetris
-        Tidak ada secret
     Palpasi
-        Ada tulang rawan
-        Tidak ada radang
-        Tidak perdarahan
                                              v.     Hidung
Inspeksi
-        Simetris
-        Bersih
-        Tidak ada ulkus
     Palpasi
-        Tidak ada pernafasan cuping hidung
-        Terdapat tulang hidung
-        Tidak terdapat sumbatan lubang hidung
                                            vi.     Mulut
Inspeksi
-        Simetris
-        Terdapat Trismus
-        Tidak makronagtia
-        Bibir kering
    Palpasi
-        Tidak ada cheliosis palatum
-        Tidak ada labiochieses

                                          vii.     Leher
Inspeksi
-        simetris
-        Tidak ada pembesaran kelenjar vena
-        Spasmus otot kejang
-        Tidak hiperpigmentasi
     Palpasi
-        Terdapat kaku kuduk
-        Tidak terdapat bejolan
-        Terjadi poisthotonis

d)     Thorak                       :
Inspeksi
Gerak nafas               :
-        terdapat kejang otot pernafasan
-        Terjadi sianosis
Bentuk                                    :
-        Normal Chest
Palpasi
Payudara                   :
-        Tidak gynecomasti
-        Puting menonjol
-        ASI keluar

Auskultasi
-        Irama Nafas                :Reguler
-        Suara Nafas                 :Normal
Paru-paru                  :
-        Tidak ronchi               
-        Tidak whezing
Jantung                      :
-        Reguler
e)      Abdomen                   :
Inspeksi                      :
-        Bentuk            :normal
-          Acites           :Tidak
-        Tali Pusar        :kotor, berbau terdapat kemerahan
Palpasi                                    :  
-        Tidak ada Massa
-        Tidak Fecalit
Perkusi                       :
-        Tympany
Auskultasi                  :
-        Peristaltik usus 20       x/menit
f)       Genetalia                    :
Inspeksi dan Palpasi
Labia                          :
-        Tidak Odema
-        Tidak Perdarahan
-         Labia Mayor menutupi labia minor
g)      Anus                           :
-        Berlubang
h)     Ekstremitas    Atas                            :
Inspeksi
-        Tidak polidaktili
-        Tidak sydaktili
-        Kaku kejang
Palpasi
-        Tidak oedema
-        Tidak Fraktur

Ekstremitas  Bawah                          :
Inspeksi
-        Tidak polidaktili
-        Tidak sydaktili
-        Kaku kejang
Palpasi
-        Tidak oedema
-        Tidak Fraktur

i)        Neurologi                   :

Ya
Tidak

Ya
Tidak
Kaku kuduk
-
Kejang
-
Muntah
-
Panas
-

j)       Reflek bayi                 :
Rooting Reflek           : (+)
Suching Reflek           : (+)
Morro Reflek              : (+/+)
Babynski Reflek         : (+/+)
Graps Reflek               : (+/+)
Swallowing Reflek     : (+)
k)     Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium              : -
Foto                             : -
Lain-lain                      : -

C.    ANALISA
Bayi umur 16 hari dengan tetanus neonatorum.



D.    PENATALAKSANAAN

TANGGAL/JAM
PENATALAKSANAAN
PARAF/NAMA
26 Maret 2011 jam 15.00 WIB
1.      Membina Hubungan Saling Percaya antara ibu dan bidan/petugas kesehatan.
2.      Memberitahukan kepada ibu mengenai keadaan bayinya bahwa bayinya menderita penyakit tetanus neonatorum sedang yaitu penyakit tetanus yang terjadi pada bayi kurang dari 1 bulan karena kesalahan perawatan tali pusat. Penyakit tetanus neonatorum ini ditandai dengan demam/panas, mulut mencucu sering kejang, tidak bisa menyusui, dan tali pusat kotor.
3.      Mengobservasi TTV
4.      Memberikan O²
5.      Melakukan konsultasi/ kolaborasi dengan Dokter Sp. A
6.      Melakukan Rujukan Ke Rumah Sakit.


Petugas yang mengkaji:
 



( Muyasaroh Amd Keb.)
Nip.123562747















CATATAN PERKEMBANGAN
Nama                           :Bintang
No. Register                : 1000875
Ruang                          :Melati

Tanggal
Subyektif
Obyektif
Analisa
Penatalaksanaan
TTD
26 Maret 2011 jam 15.00 WIB
-        KU: Ibu mengatakan baru melahirkan 16 hari yang lalu,sejak tadi pagi ± jam 05.00 bahwa bayinya panas, tidak mau menyusu dan kadang-kadang mulut bayinya mencucu seperti mulut ikan disertai kejang 1 X dengan lama ± 30 detik.
-        Riw.Penyakit sekarang: Ibu mengatakan bayinya panas, kejang dan mulut bayi mencucu seperti mulut ikan
-        Jenis Persalinan     : Spontan
-        APGAR Score            : 1 menit 5,  5 menit 6
-        Berat Badan                :  3000 gram
-        Panjang Badan      : 49cm
-        Usia Kehamilan     : 40 minggu
-        Ketuban                : jernih
Riwayat kehamilan dan kelahiran:
-        Antenatal  : Bidan
Tempat kelahiran Bidan
-        Natal                     :
-        Postnatal   :
Keadaan bayi : lemah
Minum             : Tidak bisa menyusu
Eliminasi         :  BAB : 1x/hari                BAK : 3-4x/hari
Tanda Tanda
-        Infeksi       : Suhu Aksila : 38˚C
-        Keadaan tali pusat : Kemerahan,berbau,basah
Imunisasi         :
 1. HepatitisB tgl 10 Maret 2011
Pemberian Vitamin K             : (+)

l)        Kepala                  :
    viii.     Mata
Inspeksi
-        Mata berkedip-kedip
-        Tidak kongtiva anemis
-        Tidak sclera ichterus
-        Tidak  merah
Palpasi
-        Tidak konjungtivitis
-        Tidak nistagmus
-        Tidak strabismus

        ix.     Wajah
Inspeksi
-        Simetris
-        Alis mata terangkat
-        Tidak ichterus
-        Tidak pucat
-        Tidak ada perdarahan
Palpasi
-        Ada tulang rawan
-        Tidak ada masa
-        Tidak ada benjolan

          x.     Mulut
Inspeksi
-        Simetris
-        Terdapat Trismus
-        Tidak makronagtia
-        Bibir kering
    Palpasi
-        Tidak ada cheliosis palatum
-        Tidak ada labiochieses

        xi.     Leher
Inspeksi
-        simetris
-        Tidak ada pembesaran kelenjar vena
-        Spasmus otot kejang
-        Tidak hiperpigmentasi
     Palpasi
-        Terdapat kaku kuduk
-        Tidak terdapat bejolan
-        Terjadi poisthotonis
m)   Thorak                 :
Inspeksi
Gerak nafas               :
-        terdapat kejang otot pernafasan
-        Terjadi sianosis
Bentuk                                    :
-        Normal Chest
Palpasi
Payudara                   :
-        Tidak gynecomasti
-        Puting menonjol
-        ASI keluar

Auskultasi
-        Irama Nafas                :Reguler
-        Suara Nafas                 :Normal
Paru-paru                        :
-        Tidak ronchi               
-        Tidak whezing
Jantung                :
-        Reguler
n)     Abdomen             :
Inspeksi                :
-        Bentuk      :normal
-          Acites     :Tidak
-        Tali Pusar  :kotor, berbau terdapat kemerahan
Palpasi                              :  
-        Tidak ada Massa
-        Tidak Fecalit
Perkusi                 :
-        Tympany
Auskultasi                        :
-        Peristaltik usus 20      x/menit


o)      Ekstremitas          Atas                      :
Inspeksi
-        Tidak polidaktili
-        Tidak sydaktili
-        Kaku kejang
Palpasi
-        Tidak oedema
-        Tidak Fraktur

Ekstremitas  Bawah                          :
Inspeksi
-        Tidak polidaktili
-        Tidak sydaktili
-        Kaku kejang
Palpasi
-        Tidak oedema
-        Tidak Fraktur

Bayi umur 16 hari dengan tetanus neonatorum.

1.      Membina Hubungan Saling Percaya antara ibu dan bidan/petugas kesehatan.
2.      Memberitahukan kepada ibu mengenai keadaan bayinya bahwa bayinya menderita penyakit tetanus neonatorum sedang yaitu penyakit tetanus yang terjadi pada bayi kurang dari 1 bulan karena kesalahan perawatan tali pusat. Penyakit tetanus neonatorum ini ditandai dengan demam/panas, mulut mencucu sering kejang, tidak bisa menyusui, dan tali pusat kotor.
3.      Mengobservasi TTV
4.      Memberikan O²
5.      Melakukan konsultasi/ kolaborasi dengan Dokter Sp. A
6.      Melakukan Rujukan Ke Rumah Sakit.



Petugas yang mengkaji:
 



(Muyasaroh Amd Keb.)
Nip.123562747

BAB III
PENUTUP


A.   KESIMPULAN
Tetanus merupakan penyakit yang sering ditemukan , dimana masih terjadi di masyarakat terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Di Tempat-tempat kesehatan (RS, BPS, Dll.) sebagian besar pasien tetanus berusia > 3 tahun dan < 1 minggu. Dari seringnya kasus tetanus serta kegawatan yang ditimbulkan, maka sebagai seorang perawat atau bidan dituntut untuk mampu mengenali tanda kegawatan dan mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Bayi baru lahir mungkin mendapat infeksi melalui tali pusat karena pemotongan tali pusat dengan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Tali pusat yang tidak dirawat dengan baik dapat juga melalui pemakaian obat-obatan tradisional (bubuk dan tanam-tanaman tradisional) dalam perawatan tradisional.


Ø  B.  SARAN DAN KRITIK
Dengan  tersusunanya makalah kami sebagai penyusun merasa perlu adanya yang membangun dari pembaca yang setia dan karna tidak ada kesimpulan tanpa saran dari pembaca

Tidak ada komentar: